⚠️
Aku baru sadar update terakhir part 4 di 27 Sept 2024. Hampir sebulan ya aku gak update yang ini 👁️👄👁️
Selamat Membaca 🌼 ❤️
“Bas.”
“Hm?” Baskara tak menoleh. Pria itu sibuk mengupas bawang putih untuk ia cacah dan ditumis bersama dengan mentega.
Baskara mencoba mengalihkan pipinya yang hangat karena malu telah mencium kening Bulan tanpa pikir panjang.
Bulan masih duduk di kursinya sambil menatap pelaku yang mencium keningnya.
“Kamu kenapa cium aku?” tanya Bulan terus terang.
Pipi pria itu semakin merah mendapat pertanyaan yang bakal Bulan tanyakan. Biasanya orang bakal bertanya kalau mendapat perlakuan tak terduga, bukan?
Rasanya ia ingin kabur dari dapur untuk menghindari pertanyaan Bulan barusan.
“Bas?”
Tak ada jawaban. Baskara malah mengambil bawang merah dan mengupasnya dengan pisau. Karena gugup, pria itu tanpa sengaja melukai ujung jari telunjuknya.
“Aduh,” ia mengaduh dan meletakkan pisau.
Bulan langsung bangkit dan datang menghampiri.
“Kenapa?” tanyanya dengan raut khawatir.
“Berda——” Baskara mendelikkan mata saat bibir merah muda itu terbuka dan mengisap darah dari luka telunjuknya.
“B-bulan?”
Glek.
Kenapa Bulan melakukan ini? Bulan tak sadar kalau ia melakukan hal di luar prediksinya. Ia tidak bakal seperti itu kalau bukan pada keluarga, sahabat, atau orang yang ia sayang.
Baskara bukan orang yang ia sayang, bukan?
Iya, tapi... Baskara suaminya di sini. Apa karena itu?
“Ah, maaf,” kata Bulan segera menekan darah di tangan Baskara. Perempuan itu menggigit bibir bawahnya dengan mata melirik pada Baskara yang menatapnya dengan... Pipi merah padam.
“Kamu kenapa? Kok pipinya merah?”
Blush!
Baskara memegang pipinya dengan tangan kanan yang tidak terluka. Ia menggeleng keras.
“Enggak, kok.”
“Tapi itu——adududuh... Perut aku,” Bulan memegang perutnya yang tiba-tiba nyeri.
“Aduh, si junior kenapa?”
Junior?
“Aaa...” Baskara dan Bulan memilih pergi ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan, mereka tidak memilih pulang selain menetap sebentar di ruang IGD. Baskara memilih membeli bubur di kantin rumah sakit untuk ia makan bersama Bulan.
“Kamu mau nyuapin aku?” Bulan melirik bubur ayam di sendok yang dipegang Baskara.
“Iya. Kan kata Dokternya ‘Istrinya harus diperhatiin ya, Pak. Istrinya harus banyak-banyak makan. Kalau boleh disuapin’. Kamu tadi denger, kan?” kata Baskara.
“Denger, sih... Tapi kok kamu malah nurut sama Dokternya?”
“Ya... Karena kamu ngandung anak aku. Ini demi anak kita di dalam kandungan kamu,” kata Baskara.
“Jadi karena anak di dalam perut aku?” bermaksud ingin mendapat jawaban lain, tapi Bulan malah mendapat jawaban yang tak ia inginkan. Aneh banget. Kenapa Bulan jadi gini? Apa karena efek hamil?
![](https://img.wattpad.com/cover/375818151-288-k208563.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ 49. J - Our Sweet Dreams (Jangkku Ver)
ChickLit"Ini kapan kita nikahnya?" ⚠️ Berisi keuwuan