23. Dive To You

641 60 5
                                    

Jeno tersenyum melihat sebuah rumah kecil yang berdiri kokoh di tengah hutan lebat itu, cahaya lampu teplok yang membuat rumah kecil itu terang, dengan menarik napasnya Jeno langsung mengetuk pintu rumah sederhana itu.

Tok...tok...tok...

Terdengar suara ketukan pintu dari luar. Jaemin terbangun dalam tidurnya setelah mendengar suara ketukan pintu dari luar.

"siapa yang mengetuk pintu malam-malam begini, tidak mungkin kan ada orang tinggal di tengah hutan gelap ini." gumam nya bingung tapi sekali lagi Jaemin mendengar suara ketukan pintu dari luar.

Jaemin jadi mendengus kesal dibuatnya. ia melihat ke samping sang istri masih tertidur sangat pulas. dengan pelan Jaemin melepaskan pelukannya dari Renjun lalu mengwl lembut wajah cantik milik submisif yang sudah benar-benar membuat dirinya jatuh cinta.

"sayang kamu tunggu disini ya, aku ingin ke depan dulu." tanpa ada tanggapan dari Renjun. Jaemin mengecu kening Renjun setelahnya ia beranjak dari tempat tidurnya menuju ruang tamu.


Jaemin sudah keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju pintu depan. ia langsung membuka pintu dan setelahnya apa yang ia lihat. Jaemin membulatkan kedua matanya melihat Jeno sudah ada di depannya sekarang berdiri tepat di depan pintu rumahnya

"Jeno."

"Jaemin."

Panggil mereka secara bersamaan dan Jeno tak menyangka bisa menemui Jaemin di tengah hutan lebat ini dan Jeno yakin Jaemin pasti bersama dengan Renjun. dan perjuangan nya tak sia-sia untuk mencari keberadaan Renjun.

"untuk apa kau kemari?!. ucapnya tak senang melihat kedatangan Jeno.

"setidaknya beri aku masuk." ucapnya santai. Jaemin membuka lebar pintu rumahnya dan mengijinkan Jeno masuk ke dalam rumahnya.

Jeno senang akhirnya Jaemin mau mengijinkan dirinya masuk. dilihat bentuk rumah nya cukup sederhana dan ini baru pertama kalinya Jeno masuk ke dalam rumah milik Jaemin dan entah kenapa sahabatnya tidak memberitahukan kepadanya jika ia memiliki rumah di dalam hutan lebat itu.

"kenapa kamu tak kasih tahu aku, kalau kamu punya rumah di dalam hutan ini Jaemin."

"aku tak ingin berbasa-basi denganmu dan sekarang aku tanya sekali lagi sama kamu, untuk apa kamu datang kesini?!."

Jaemin tidak suka kehadiran Jeno berada disini apalagi mantan sahabatnya suka merebut apa dia miliki dan kali ini Jaemin tak akan diam jika dia mau ambil Renjun darinya maka langkahi mayatnya dulu.

"tentu saja membawa Renjun pulang untuk keluarganya." ucapnya santai tapi Jaemin tidak suka ada yang mengusik dirinya apalagi sekarang ia hanya ingin berdua dengan Renjun itu saja dan menjauhkan dari orang-orang yang ingin memisahkan Renjun darinya termasuk Jeno.

"kau tidak berhak membawa Renjun pergi kemana pun. Renjun itu istriku sialan, dan dia milikku." ucapnya tegas dengan menatap tajam kearah Jeno yang mendekati Jaemin dengan senyum menyeringai nya.


Senyum yang bisa membuat Jaemin naik darah dan ingin memukul wajah tampan pria yang sangat menyebalkan itu.

"iya aku tahu itu. Renjun istrimu tapi kamu tidak tahu kalau aku juga bisa merebut Karina istri pertama mu sampai-sampai aku bisa membuat dirinya mengandung anak-"

Bugh

Jaemin yang sejak tadi menahan rasa sabarnya kini tak bisa ia bendung lagi. Jeno mengusap darah di sudut bibirnya. pukulan Jaemin tak main-main kuatnya.

"sebelum aku benar-benar ingin membunuhmu. sebaiknya kamu pergi dari sini sialan."

"kau-"

"Jaemin-ah."

Married With Busniess [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang