Renjun yang memiliki hobby membaca novel romantis tentang kerajaan dengan genre romantis dan memiliki unsur cerita dewasa di dalamnya, tapi hal tidak di masuk akal Renjun masuk ke dalam dunia novel yang sedang dia baca sampai akhirnya bagaimana kah...
Matahari yang sudah menampakkan dirinya menandakan pagi telah tiba. perlahan-lahan kedua mata serupa rubah itu terbuka. Renjun terbangun dari tidurnya, ia melirik disebelahnya kosong. sejenak Renjun menghela napas mengingat ucapan Jaemin semalam dan tentunya itu yang jadi pikirannya dari semalam. Renjun harus mencari cara agar ia bisa benar-benar pergi dari Jaemin. tungkai kakinya ia turunkan dari tempat tidurnya setelahnya ia berjalan ke kamar mandi sembari membersihkan dirinya.
Selang beberapa jam akhirnya Renjun sudah selesai mandi sejak tadi tapi ia hanya mengurung dirinya di dalam kamar suaminya terlebih lagi Haechan yang sejak tadi ikut serta membantu Renjun berdandan agar submisif itu semakin cantik.
"sejak tadi kau terus menari napas. ada apa, apa kamu ada masalah lagi?" tanya sang sahabat yang sekarang sudah merangkap menjadi assisten pribadinya.
namun tak ada jawaban yang di dengar Haechan dari mulut Renjun. Renjun hanya diam dan mengamati penampilannya di depan cermin. submisif itu semakin cantik dan Haechan juga tersenyum melihat Renjun sang sahabatnya yang statusnya sebagai Ratu Sirinia semakin cantik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"bagaimana kalau aku buat surat cerai untuk Jaemin dengan begini aku bisa bebas darinya."
Haechan menghentikan tangannya saat ia baru saja memoleskan lipstik berwarna peach pada bibir submisif cantik itu.
"Jaemin akan menolak cerai sama kamu Renjun. coba lihat dirimu bagaimana mungkin Jaemin bisa ceraikan istrinya yang cantik ini, dan lihat dirimu sekarang Renjun. kau semakin cantik dan Jaemin akan semakin jatuh cinta kepadamu." jelas Haechan tersenyum tapi tidak dengan Renjun yang menatap masam pada dirinya.
"aku tahu itu takkan mudah Chan, kau adalah sahabatku dan sebagai sahabat bukankah ia harus membantunya, terlebih lagi kau sudah aku tunjukkan sebagai orang kepercayaanku Chan. dan alangkah baiknya kau mengerti diriku bagaimana mentalku sama sekali belum sembuh sepenuhnya, apalagi jika aku terus dekat dengan Jaemin, maka ingatan masa laluku itu terus terngiang di benakku Chan."
Haechan masih diam dan menatap sendu sahabatnya. Renjun sudah terlalu kuat untuk menjalani kehidupannya seperti orang normal padahal dia tahu sendiri bagaimana keadaan mental Renjun sampai sekarang. terlebih lagi obat penenang terus dia konsumsi maka Haechan semakin khawatir dengan keadaan Renjun.
"jadi bagaimana kau mau kan bantuin aku?" tanya Renjun berharap pada Haechan.
"baiklah aku mau."
"terima kasih Haechan." Renjun tersenyum manis di hadapan sahabatnya dan di balas senyum manis pada Haechan.
🌺🌺🌺
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.