Pencet bintang nya dulu, dongg. Oke Terima kasih!
-HAPPY READING-Setelah makanan nya siap, ia langsung berteriak kepada adik adik nya, "Hey! Makanannya sudah siap! Cepat turun atau akan kehabisan! " teriaknya. Lalu ada yang menyahut dari arah tangga, "Siap kak! " Itu Thorn dan Blaze.
Sedangkan Ice dan Solar hanya berjalan dengan tenang.
⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅
"Woahh! Harum sekali! " ucap Thorn dengan pekikan nya, sedangkan Blaze, Ice, dan Solar hanya mengangguk dengan senyum.
"Yasudah, ayo kita makan. Aku sudah menyisakan untuk Gempa dan Taufan" jelas Halilintar.
"Oke, aaaa-" ucapan Blaze dan Thorn dihentikan karna ada tangan yang memegang tangan nya, lalu sangat pemilik tangan itu berujar, "Berdoa dulu, Blaze, Thorn.. " perintah Halilintar.
Yang diperintah hanya cekikikan tidak jelas, "Hehehe, iya iya kak Alinn" ucap mereka berbarengan.
"Ckckckck, makanya berdoa dulu, kan jadi di marahi kak Alin, hahaha" ucap Solar dengan nada mengejek sang kakak. "Ishh! Solar-" ucap blaze terhenti.
"Udah udah! Ayo makan" perintah Sang Sulung, "Iya iya, kak" ucap blaze lagi.
Mereka pun berdoa, lalu langsung menyantap makanan itu dengan nikmat, "Hmm! Enak! " Ujar Ice yang diangguki oleh Solar, Blaze, dan Thorn.
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛☽༓・*˚⁺‧͙
Setelah mereka makan, mereka pergi menonton TV di ruang tengah bersama, "Hmm.. Bosen... " keluh Blaze dan Thorn, "Aha! Kita ke mall yuk, kak lin! " girang Blaze, "Woah! Boleh juga, ayo kak! " ucap Thorn.
Halilintar menatap kedua nya dengan tatapan bingung, tumben sekali? Pikirnya, setelah itu ia menengok kedua adik nya yang lain, mereka hanya mengangguk ngangguk dengan senyum.
"Hah.. Baiklah, baiklah.. Ayo kita pergi" ujar nya menuruti permintaan adiknya, toh, nggak ada salahnya kan buat bermain sama adik sendiri? Pikirnya lagi.
"YEYY!! " Girang duo troublemaker itu, "Yasudah, kalian pergi siap siap dulu, sana" ucap halilintar, "Siap! " ucap mereka dengan semangat.
Setelah bersiap, Halilintar menuju mobil nya, ia yang akan menyetir, "Ayo masuk" katanya. Mereka yang diperintah pun hanya mengangguk.
Halilintar membawa mobil nya menuju jalanan yang tidak terlalu ramai.
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di sebuah mall besar itu, "Ayo" ajak Halilintar pada keempatnya. "AYOK! " girang Thorn dan Blaze.
Setelah mereka masuk, mereka berjalan jalan dan melihat lihat, kelimanya sedang mencari cari toko yang ingin mereka masuki.
"Kalian boleh berpencar, tapi cepat kembali, ya" ucap Halilintar kepada adik nya, "Oke kak! " ucap mereka yang berlalu dari hadapan Sang Kakak.
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑎☽༓・*˚⁺‧͙
Setelah membeli apa yang mereka mau, akhirnya mereka bertemu di seuatu tempat, "Udah, kan? " tanya Halilintar, mereka berempat hanya mengangguk dengan senyum,
"Yasudah, ayo kita ke kasir" ucap Halilintar dengan senyum dan tangan yang mengusap usap kepala adiknya satu persatu, mereka hanya tertegun, lalu mengangguk dengan senyuman
Setelah membayar barang barang yang adik dan dirinya beli, mereka pun berjalan ke arah mobil diparkiran, lalu pergi.
"Sudah, kan? Kalian mau langsung pulang atau mau mampir ke suatu tempat? " tanya Hali, mereka hanya menjawab tidak sambil menggeleng kan kepala.
"Baiklah, jika begitu mari pulang" ucap nya, "Iya kak! " jawab Thorn dan Blaze.
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑆𝑒𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ☽༓・*˚⁺‧͙
"Hoam.. Aku mengantuk, ayo masuk kak" ucap Ice dan disetujui oleh yang lain.
Saat mereka masuk, mereka mendengar suara orang sedang mengobrol di meja makan, lalu mereka menghampiri nya.
"Fan? Gem? Udah pulang? " tanya Halilintar, "Iya, kalian jalan jalan nggak ngajak ngajak ih, jahat" jawab Taufan dengan mulut yang sengaja di Kerucutkan.
"Kak.. Oh iya, siapa yang masak makanan tadi? Enak loh, kayak masakan bunda, hehe" tanya Gempa, "Kak Hali yang masak" Ucap Solar dan diangguki yang lain.
"Woah! Benarkah, kak? Perasaan aku tidak pernah melihat kak Hali memasak, deh" tanya Taufan,
"Sudah sudah.. Mari kita bersiap siap tidur ini sudah malam" perintah Sang Sulung, "Siap kak! " jawab beberapa dari mereka.
Setelahnya, mereka pun berjalan ke arah lantai dua, tentu saja kamar mereka. Lalu bersiap siap untuk tidur.
Pukul 23.48 Halilintar tidak bisa tertidur karna ia sempat terbangun, hah.. Sekarang ia merasa haus. Aku haus sekali.. Aku akan pergi ke bawah saja, deh pikirnya lalu beranjak dari kasur empuknya.
Setelah minum, ia berjalan ke arah kamar adik adik nya, mungkin ia akan melihat mereka sudah tertidur atau belum,
Ia melihat Taufan, Blaze, Ice, Thorn, Gempa, lalu ia melihat kamar adik bungsunya, Solar. Ia berjalan mendekati pintu berwarna perak dengan nama 'Solar' itu.
Tetapi, ia mendengar suara aneh dari dalam kamar sang adik bungsu, Halilintar langsung tersentak ketika mendengarnya.
Itu... Seperti suara seseorang yang sedang menangis ketakutan...
-To Be Continued-
Hmm, gimana chapter ini? Kalian suka ngga? Kalau begitu vote dulu, yaaa, thank youu.
Btw, di kamar solar ada apa nieh? Apakah ada kunti? Hahaha, tunggu next chapter, yaaa.
Thank you for reading ●◉◎◈◎◉●
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Because We're Brothers!
De Todo─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ─── Kehidupan mereka yang di hiasi oleh tawa, candaan, kehangatan, dan senyuman manis itu pun berubah. Karena suatu masalah yang mulai mendatangi mereka, mereka mulai terpecah belah, tetapi mereka mulai tersadar, apa yang sud...