FOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️
Area GxG homopobic minggu dulu ya.
____
Feraya Malisorn, pemilik kafe di Berlin, berjuang melupakan cinta pertamanya yang menyakitkan. Ketika Lynne Aparsa, pelanggan setia dengan kemiripan mengejutkan dengan mantan kekasih...
WARNING! CHAPTER INI MENGANDUNG ADEGAN 21+ JADI BUAT YANG MASIH DI BAWAH UMUR SKIP AJA!
MAAF JIKA AUTHOR SAAT INI BELUM BISA KONSISTEN UPDATE CERITA BITTER BREW, KARENA AUHTOR LAGI JADI MANUSIA SOK SIBUK SEKARANG, ADA BEBERAPA CERITA YANG HARUS DISELESAIKAN SECEPAT MUNGKIN ITU YANG MEMBUATKU LAMA UPDATE CERITA INI. HARAP DIMAKLUMI YA.
HAPPY READING AND JANGAN LUPA VOTE.
____
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku ingetin sekali lagi ya. Jadi Lynne dan Averiella adalah orang yang berbeda akan tetapi memiliki wajah yang sangat mirip. Perbedaan antara Averiella dan Lynne hanya dikacamata. Jika Lynne memakai kacamata maka tidak dengan Averiella.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______
Feraya menuntun Averiella dari ruang tengah Apartemen ke kamar mereka, dengan kedua mata yang sudah ditutup oleh kain tebal membuat Averiella tidak bisa melihat apa pun yang ada di sekitarnya, Averiella terkekeh pelan ketika tubuhnya tidak sengaja menabrak benda disekilingnya.
"Pelan-pelan, Sayangku. Tidak kah kamu sadar jika aku tidak bisa melihat apa pun," gerutu Averiella dengan nada kesalnya. Feraya yang merasa puas akan kekesalan itu pun hanya terkekeh pelan sembari memelankan langkahnya.
"Oke-oke, maafkan aku Baby, aku hanya sudah tidak sabar mengantarmu ke suatu tempat," balas Feraya. Kemudian setelah itu langkah Feraya terhenti tepat di depan pintu. "Diam di sini, Baby. Jangan bergerak, aku akan membukakan pintu untukmu." Feraya melepaskan genggaman tangannya pada Averiella, sementara itu Averiella mematung sesekali mendongakkan kepalanya berusaha mencari cela agar ia bisa mengintip apa yang dilakukan oleh kekasihnya tetapi percuma saja Feraya bukan orang bodoh, ia menutup mata Averiella benar-benar sangat rapat.
"Sayangku, sungguh apa yang sebenarnya kamu lakukan? Aku sama sekali tidak bisa melihat apa-apa, semua terlihat gelap. Apa lagi jika kamu tidak ada dihidupku mungkin duniaku akan jauh lebih gelap dari ini."
