CHAPTER 9

1.2K 132 14
                                    

Selamat datang kembali di cerita Bitter Brew. Maaf ya aku baru update lagi. Kedepannya aku usahain konsisten update 2/3 hari sekali.

Selamat membaca dan jangan lupa vote dan komentar supaya aku semangat updatenya. Aku juga mau ngenalin tokoh-tokoh yang jadi temannya Lynne di Berlin.

Tina Jittalela As Nam

Aom As Phicaya.


____

Pagi-pagi sekali Lynne mendatangi Kafe Bitter Brew cuaca pagi di Berlin kali ini cukup cerah, tidak ada awan menggumpal sebagai tanda akan adanya turun hujan.
Sejak makan malam waktu itu Lynne menjadi lebih sering memikirkan Feraya, sifat dewasa Feraya yang benar-benar hangat tanpa disadari telah membuatnya jatuh cinta. Lynne melangkahkan kakinya masuk ke dalam kafe tersebut, wajahnya terlihat cerah dari biasanya, ia mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan mencari sosok Feraya yang biasanya berdiri di belakang meja kasir.

Akan tetapi pagi ini Lynne tidak menemukan Feraya di sana, meja kasir itu terlihat kosong, Lynne merasakan sebuah kekosongan yang kian menjalar di tubuhnya, ia melangkah masuk dengan tidak bersemangat, pandangannya tidak lurus ke depan ia terus mencari di mana keberadaan Feraya tetapi tetap saja ia tidak menemukan perempuan itu.

Lynne pun semakin mendekati meja kasir di sana ia bertemu dengan salah satu karyawan Bitter Brew.

“Selamat pagi dan selamat datang di Bitter Brew, mau pesan apa, Nona?” tanya Karyawan tersebut. Lynne tertegun, melirik ke arah dinding di mana Feraya biasa berdiri. Feraya, dengan kehangatan dan ketelitian dalam setiap gerakannya, selalu tahu persis apa yang Lynne inginkan sebelum Lynne sempat mengucapkannya. Rasa akrab itu kini digantikan oleh sesuatu yang lebih dingin dan asing.

“Satu hot chocolate extra cream  dan satu Berliner.” Lynne berkata dengan perasaan kosong, ia tidak melihat Feraya pagi ini, entah ke mana perempuan itu. Lynne melangkah lebih maju ia mendekati karyawan yang tengah memainkan tablet berukuran 11 inci, lalu bertanya.

“Maaf, apakah Nona Feraya hari ini tidak datang ke Bitter Brew?” pertanyaan tersebut membuat perempuan yang tengah berdiri dibelakang meja kasir itu mendongakkan kepalanya.

Bitter Brew (Fayo21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang