#25-Peperangan di mulai

74 17 1
                                    

Halow all!!
Kembali lagi dengan kuh!!

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak vote dan komen baiknya yah, terimakasih!! ^^

Mau berbagi Instagram ku, hehe
👉 queen_esciut 👈
   🤍 Happy reading all 🤍

Nanti kalau ada kabar atau promosi aku suka post di Ig heheheh

***

Ian yang mulai kehabisan kesabaran, menarik paksa rubuh ringkih itu, memaksanya untuk menatap keluar jendela, terdengar pasukan berkuda, salju nampak turun.

Rui membulat matanya, apakah badai salju panjang akan turun? Sial, tubuh Rui gemetaran ia menggeleng, memejamkan matanya, anak itu menangis ketakutan.

"T-tidak lagi..."

"Yah, musim dingin akan segera tiba, bercampur dengan cairan merah dari manusia yang berjatuhan, mewarnai hamparan polosnya salju!"

Merasa ada kesempatan, di dorongnya tubuh Ian, Rui mengelus lehernya yang terdapat luka sihir es, cambukan, lebam, dan juga goresan, mulutnya sesekali meringis kesakitan.

"APA YANG KAU INGINKAN!? PENGKHIANAT!?"

"Chk! HAHAHAHA!!" tawa Ian keras, menatap Rui nyalang, menaikkan dagunya tinggi-tinggi untuk memberikan kesan sombong.

"Kematian mu..." Bisik Ian tajam, Rui saat itu terdiam dengan tangan terkepal kuat, keadaanya yang kacau membuat otaknya tak bekerja lebih baik. Rui menggeleng kencang, ia tak mau mati dulu untuk saat ini.

"Kalau tak mau, tidak apa-apa, terkurung lah kau disini, hingga ayahmu yang akan membunuhmu sendiri!"

"Dia tak akan membunuhku," tutur Rui dengan suara parau, kepalanya tertunduk merasakan pusing yang sangat amat menghujam kepala juga jantungnya. "Dia orang baik, dia tak akan membunuh ku, aku yakin!" Lanjut Rui membuat Ian terkekeh ringan.

"Naif sekali."

Kaki itu kembali berjalan menghampiri Rui, diraihnya tangan Rui lalu dengan sengaja memeluknya, bukan sebuah pelukan hangat melainkan tusukan luar biasa yang Rui dapat, sihir yang mencengkram erat punggungnya, seolah sudah tak tahan, tubuh ringkih itu terduduk dengan darah yang kembali keluar.

Kali ini lebih menjijikan, Rui tak bisa menahan banyaknya darah yang keluar dari mulutnya, ini sungguh menjengkelkan.

"Setelah dipikir-pikir, kau memang pantas berakhir di dalam neraka."

Usai mengatakan itu, yang Rui rasakan, hanyalah bekapan, kain merah melilit lehernya hingga ia kehabisan nafas lalu dilanjutkan dengan kehabisan kesadaran, Rui masih hidup.

"Tidur lah yang nyenyak, lalu temui ibumu."

***

Suara terompet tiba-tiba berbunyi, para ahli pasukan Trow berbondong-bondong menuju keluar istana, menyaksikan puluhan bahkan ribuan pasukan tentara dari san'dluna datang, di iringi Harvey beserta ketujuh putranya.

Sho yang saat itu sedang membaca buku, dengan kalang kabut langsung berlari keluar, menyiapkan pedang panjang lalu menatap Marvel dengan tatapan mengintimidasi.

"Aku ingin bekerja sama denganmu,"

Sho menaikkan sebelah alisnya, "maksudnya?" Beo Sho tak paham, Marvel membuang nafas panjang, lalu tersenyum lembut.

The Drama Chapter : 2 KINGDOM [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang