Holaa epribadi!
Happy reading 🤍
***
Deru nafas memburu Dyler di saat menunggangi kuda hitam nya menuju hutan allowblachet barat menjadi saksi betapa marahnya dia.
Dengan perasaan aneh, sedari tadi Sho merasa pergerakan mereka seperti di perhatikan oleh seseorang, insting nya begitu tajam menangkap seseorang yang berlari menyamai laju kudanya di seberang jurang sana. Berjubah hitam dengan sedikit noda darah yang berada di tudung kepalanya.
Seseorang itu berlari menuju arah dimana kerajaan san'dluna dan perbatasan desa berada, apa itu tabib? Ayah Ian juga mempunyai jubah seperti itu.
Sampai Sho kembali terfokus pada perjalan nya menuju hutan allowblachet.
***
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Krakk!!
"AHHHK!" teriak Eugene nyaring, tulang tangan kanannya terasa patah, ia menatap kearah 4 orang bertopeng rubah putih dengan garis merah di sekitar matanya tajam. Mereka terlalu pengecut sampai-sampai menutupi wajahnya.
"S-siapa sebenarnya kalian!?" tanya Eugene bergetar, pandangannya buram, kalau saja kemarin Eugene tak terkena serangan sihir bertubi-tubi, mungkin Eugene sudah membuat lawan nya mati telak saat ini juga. Namun sayangnya, keadaan tidak berpihak padanya saat ini.
Bugh!
Tubuhnya lemas, tengkurap dan hanya bisa bertumpu dengan siku siku tangannya yang sudah mati rasa, Eugene melirik bagaimana perutnya sudah habis terkoyak oleh pedang.
Mulutnya mengeluarkan darah segar sehabis di pukuli tanpa ampun, walau menyakitkan, anehnya orang bejat yang menculik lalu menyiksanya ini tidak menunjukan sihirnya sama sekali, membuat Eugene agak bingung, siapa sebenarnya mereka?
Salah satu dari mereka mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, di saat pedangnya hendak mengenai leher Eugene, mereka semua terhenti dan menyadari sesuatu, seketika semuanya panik, dan dengan tergesa-gesa, pergi meninggalkan Eugene yang tergeletak tak berdaya dengan luka dan darah di mana-mana.
Dan sial nya lagi, tiba-tiba turun hujan lebat, membuat luka-luka terasa semakin sakit dan perih, pedih sekali. Salah satu kakinya di pukul menggunakan batu besar hingga membuatnya pincang. Dengan sisa tenaga yang ia punya Eugene mencoba berdiri lalu berjalan tanpa arah.
Manik mata biru esnya menangkap secarik kertas yang tergeletak, sepertinya itu terjatuh atau mungkin sengaja di tinggalkan oleh para bedebah tadi.
Jangan lemah Eugene
Bukankah kau seorang fighter?
Kami tidak akan membunuhmu
Tapi selanjutnya...
Si pengguna catalyst akan menjadi korban penganiyaan kami yang selanjutnya.
Terima kasih atas kesenangan nya
EUGENE ETERNA.Tangan Eugene meremas kertas itu, di buangnya ke sembarang arah dengan kasar, benar-benar keterlaluan.
Sampai suara pasukan berkuda tiba-tiba datang kearahnya, bertepatan dengan siluet sang ayah yang datang kepadanya, kesadaran Eugene langsung tumbang dan buyar, kondisinya memprihatinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Drama Chapter : 2 KINGDOM [SUDAH TERBIT]
Fantasi[⚠️BELUM DI REVISI⚠️] 2 kerajaan yang tak pernah mengerti, tak ingin berdamai, padahal kalau mereka bersama, pengaruh negara eutemia pasti akan lebih tak terkalahkan