Bab-11

442 70 8
                                    

Huang Rho tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh ratu dan permaisuri.

Dilihat dari sudut manapun Jiang Cheng sama sekali tidak ada mirip-miripnya dengan seorang alpha.

Karena tidak percaya dan juga sangat penasaran. Huang Rho mengundang Lan Xichen menghadiri pertemuan dengan bangsawan elit Utara. Pertemuan ini membahas tentang kerajaan Selatan yang membatasi pengiriman bahan pangan dan juga mempersulit izin masuk orang-orang dari Utara.

"Selamat datang tuan Lan,terima kasih sudah di pertemuan ini."

"Saya yang harusnya berterima kasih karena Yang Mulia mengundang saya."

Kini ada enam bangsawan termasuk Lan Xichen berkumpul diruangan kecil yang menjadi ruangan khusus pertemuan Huang Rho dan bangsawan-bangsawan yang menjadi pilarnya ibukota Utara.

Lan Xichen dimasukkan karena selama lima bulan ini,Xichen membuktikan kinerjanya dalam usaha,bisnis,dan juga kemampuan bersosialisasinya.

Tentu saja Huang Rho ingin mendekati Jiang Cheng.

Dia ingin mengenal lebih dalam istri dari Lan Xichen.

"Kita akan mulai rapatnya tapi sebelum itu kita akan memulai sumpah tak terbantahkan jika ada yang berkhianat diantara kita."

Sumpah tak terbantahkan.

Ini adalah sumpah yang digunakan para raja kepada orang-orang yang dia percaya. Sumpah ini mengikat dan jika berkhianat maka akan mati dengan tenggorokan terasa terbakar.

Di wilayah timur,sumpah ini jarang digunakan, bahkan Raja Qing saja tidak menggunakannya.

Namun di Utara dan Selatan,sumpah ini hal lumrah digunakan raja dan bangsawannya.

Sebuah lingkaran sihir muncul dibawah kaki mereka. Lingkaran itu berwarna hitam dan memancarkan cahaya berwarna merah. Yang artinya sumpah tak terbantahkan sudah dilakukan.

Dan diskusi pun dimulai.

.
.
.
.

Malam ini hujan turun dengan derasnya. Jiang Cheng tidak bisa tidur karena Lan Xichen belum kembali dari istana. Dan juga ada hal penting yang ingin Jiang Cheng diskusikan perihal keadaan Wei Wuxian yang sudah melahirkan.

Jiang Cheng baru menerima surat tadi siang. Surat itu datang dari kakaknya Jiang Yanli yang mengatakan bahwa Wei Wuxian telah melahirkan anak perempuan.

Sedih rasanya karena tidak bisa menepati janji untuk menemani persalinan Wei Wuxian. Meski sudah mengatakannya lewat surat ketidakhadirannya,tapi tetap saja terasa sedih dan menyesal karena tidak bisa mendampingi.

Wei Wuxian melahirkan bayi perempuan minggu lalu. Dan akan melaksanakan pemberkatannya bulan depan. Di surat Jiang Yanli mendeskripsikan bahwa bayi perempuan itu jiplakan Lan Wangji.

Ah,Jiang Cheng rasanya ingin melihat bayi perempuan Wuxian.

Membaca surat dari Jiang Yanli membuat hati Jiang Cheng bercampur aduk.

Tapi yang lebih mengkagetkan lagi adalah surat yang datang dari Lan Haikuan juga surat dari raja Qing.

Dua surat itu sudah dia baca,dan dia merasa harus memberitahu Lan Xichen.

Fake Marriage🩵💜 XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang