Bab-14

489 73 35
                                    

Tangan itu mengusap lembut perutnya yang mulai membesar. Jiang Cheng tak pernah terpikirkan bahwa dirinya akan hamil. Bahkan dia sama sekali tidak sadar.

Saking sibuknya menjalankan misi,dia tak menyadari ada kehidupan lain yang berkembang di dalam perutnya.

Jiang Cheng sempat merasa aneh karena perutnya menjadi sedikit buncit, dia pikir kebanyakan makan karena setiap minggu selalu saja ada perjamuan teh dan kegiatan amal yang mana di acara itu pasti banyak hidangan makanan. Jiang Cheng tidak enak menolak untuk makanan yang sudah di hidangkan tuan rumah.

Dia awalnya berpikir berat badannya bertambah dan kurang latihan fisik, sempat terpikirkan untuk diet dan olahraga gila-gilaan.

Tapi ketika dia tahu kalau sedang hamil, Jiang Cheng bersyukur karenanya.

Artinya dia tidak perlu lagi meminum pil tersebut.

"Ingatlah Jiang Cheng, jika kau berhenti meminum ini,kau akan mengalami heat parah. Feromonmu akan tidak terkendali dan tercium hingga puluhan kilometer. Para alpha akan menggila,kau akan mati karena mereka. Pastikan lah kau berhenti karena sudah menemukan alpha dominan yang lebih kuat dari alpha yang lain. Dan untukmu, kau akan kehilangan kesadaranmu,tidak mampu mengendalikan hasratmu. Ingat A-Cheng, kau harus menemukan pasanganmu sebelum berhenti meminum pil ini."

Grep

Sebuah lengan memeluk Jiang Cheng dari belakang. Tak lupa memberikan ciuman di lehernya.

"Wanyin udara dingin tidak baik untukmu dan anak kita."

"Lan Huan kau sudah pulang? Maafkan aku tidak bisa ikut mengurus penginapan."

Chup

"Tidak apa-apa. Kau istirahat saja. Bukankah dokter yang dikirim Ratu bilang kau harus banyak istirahat,hm?"

"Ya kau.....eennghhnn~~~Huan...aahh...apa yang kau lakukan?"

"Wanyin kau sangat wangi sekali,apa kau menggunakan wewangian?"

Xichen menciumi leher Jiang Cheng, memberikan kecupan disana. Nalurinya ingin menghujani Jiang Cheng dengan sentuhan lembut penuh sayang.

"Lan Huan."

Twack

Pukulan di kedua pipi itu menyadarkan Xichen.

"Wanyin."

"Jika kau ingin melakukannya,lakukan di kamar. Kecuali jika Zewu-jun sudah hilang rasa malunya."

Riak di netra emas itu nampak berembun. Dia menarik lembut wajah Jiang Cheng, menyatukan kedua bibir mereka.

"Engghhnn~~~"

Jiang Cheng mengalungkan tangannya di leher Xichen. Lidah keduanya saling membelit satu sama lain.

Tangan Lan Xichen masuk ke dalam pakaian Jiang Cheng.

"Lan Huan,kau benar-benar akan melakukannya disini? Ingat,di manor ini ada banyak pelayan."

"Biarkan mereka melihat. Dan Wanyin, kau tidak lupa kan kalau disini bukan di Gusu atau di wilayah Timur?"

"Ppffttt!!! Oh astaga,aku menyukai dirimu yang liar dan berani ini. Jika guru Qiren tahu, kau akan dihukum."

"Beruntungnya kita karena dia tidak akan mengetahui apapun."

Jiang Cheng mendorong tubuh Xichen hingga terjatuh di atas rumput.

Jiang Cheng duduk bersimpuh dan membuka kedua kaki Lan Xichen.

"Wanyin kau..."

"...Karena suamiku ingin bertindak nakal, biar aku beri hadiah atas keberaniannya."

Tangan Jiang Cheng mengelus penis Xichen yang masih berada di balik pakaian.

"Wanyin kau tidak perlu melakukannya."

Jiang Cheng mengangkat kepalanya, dia mendekatkan wajahnya pada wajah Xichen.

"Suruhan raja Huang Rho ada di balik tembok manor ini. Setidaknya apa yang dia lihat dan dengarkan saat ini akan dia laporkan."

Xichen menarik tengkuk Jiang Cheng dan meraup bibir Jiang Cheng. Di sela-sela kesibukannya, Xichen memasang sihir di sekitaran taman belakang dan juga sihir peredam suara.

Meski Xichen mengatakan dia tak masalah melakukannya diluar, tetap saja dia tidak sudi tubuh dan suara istrinya di dengar orang lain.

Ah,Lan Xichen ingin sekali benar-benar menikah dengan Jiang Cheng.

"Wanyin haruskah kita menikah? Maksudku menikah secara sah?"

"Buku nikah dan administrasi kita itu asli, untuk apa lagi kita menikah."

"Tetap saja aku ingin memberikan pesta pernikahan yang meriah untukmu."

Jiang Cheng menundukkan tubuhnya, wajahnya kini berhadapan dengan penis Lan Xichen.

Dengan nakal,Jiang Cheng menjilati lubang penis Xichen,membuat pria itu menggigit bibirnya saat merasakan gelenyar aneh yang terasa nikmat.

"Tidak perlu ada pesta pernikahan. Lagipula apa yang aku inginkan sudah aku dapatkan."

"Aaahhh~~~"

Lan Xichen memejamkan matanya erat,kedua tangannya mencengkram kuat rumput taman. Saat ini penisnya sedang menikmati mulut hangat Jiang Cheng.

 Saat ini penisnya sedang menikmati mulut hangat Jiang Cheng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung,,,

Fake Marriage🩵💜 XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang