8. Anggota baru

63 9 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Jasmine berdiri di depan cermin besar di ruang latihan, refleksinya memantul dengan jelas, menampakkan wajahnya yang penuh konsentrasi. Pertama kali dia dapat berlatih dengan nyaman, jauh dari kebisingan dan gangguan. Headset yang sebelumnya menemaninya kini digantikan dengan sistem suara canggih yang mengalun lembut, membantunya menyatu dengan irama lagu yang mendadak terasa lebih hidup. Senyum samar muncul di bibirnya. Jasmine mengatur napasnya, mencoba fokus pada gerakan koreografinya. Cermin besar di depannya memantulkan sosoknya, mulai menunjukkan kemajuan yang telah dia capai. Setiap langkah, setiap gerakan terasa lebih bebas di sini.

Selama beberapa hari juga agency ini sudah mulai banyak berkembang, karyawan sudah mulai bekerja dari dua hari yang lalu. Hanya tersisa siswa trainee saja yang belum ada. Jasmine merasakan dedikasi semua karyawan untuk membuat lingkungan yang positif dan mendukung.

Ketika Jasmine sedang tenggelam dalam ritme latihannya, sebuah ketukan halus di pintu mengejutkannya. Dia menghentikan gerakannya dan menoleh, melihat Manajer Sihoon dan seorang gadis yang seumuran dengannya memasuki ruangan. Sihoon tersenyum, menyampaikan, "Selamat pagi. Jasmine, bagaimana latihanmu? Aku harap berjalan lancar, Ah, perkenalkan dia Park Jangmi, dan Jangmi, ini Jasmine."

Jasmine dengan cepat membungkuk, memberi salam kepada Jangmi, dan mengikuti dengan salam dari Jangmi yang tampaknya ramah. Ekspresi heran Jasmine menarik perhatian Sihoon, yang segera menjelaskan, "Ah, dia mantan anggota debut Blue Sky, dan sekarang dia memutuskan untuk bergabung dengan kita."

Perasaan simpati melanda Jasmine. Dia tahu persis bagaimana rasanya menjadi bagian dari sistem yang tidak adil.

"Aku harap kalian bisa akur untuk ke depannya," harap Sihoon, dan Jasmine hanya bisa tersenyum menanggapinya.

"I-itu...selamat datang," kata Jasmine, berusaha menampakkan senyum. Di dalam hati, dia berharap bisa membina hubungan yang baik dengan Jangmi.

Sihoon segera melanjutkan, "Karena guru pelatihan akan datang besok, jadi Jangmi, kau bisa latihan individu dulu. Oke, aku harus pergi, ada banyak yang harus diurus."

Setelah Sihoon pergi, keduanya terjebak dalam suasana canggung. Jasmine, yang dikenal sebagai seorang introvert, merasa bingung harus mulai dari mana. Dia berusaha mengumpulkan keberanian saat melihat Jangmi memandangnya.

"Hei," ucap mereka serempak, lalu pecah tawa di antara mereka. Suasana mencair seketika, menyelamatkan mereka dari ketegangan.

"Salam kenal, ya. Namaku Jangmi. Namamu Jasmine, ya? Kau berasal dari mana?" tanya Jangmi dengan antusias, seolah ingin mendobrak dinding kesunyian yang menyesakkan.

"Salam kenal juga. Iya, namaku Jasmine. Aku berasal dari Indonesia," jawab Jasmine sambil mengangguk, senyumnya semakin lebar.

Jangmi tersenyum lebar. "Kau bisa bicara informal kepadaku, karena kita sepertinya seumuran," katanya, menegaskan keinginan untuk menjalin kedekatan.

"Baiklah," jawab Jasmine, merasa beban di pundaknya sedikit terangkat.

Mereka berdua kemudian mulai mengobrol, berbagi cerita tentang impian dan perjuangan masing-masing di industri ini. Jangmi, dengan pengalaman yang lebih banyak, menjadi inspirasi bagi Jasmine. Momen-momen itu membuat Jasmine merasa lebih bersemangat untuk berlatih. Dengan kehadiran Jangmi, seolah ada kekuatan baru yang mengalir ke dalam dirinya.

Hari mulai petang ketika mereka disibukkan oleh latihan dan obrolan hangat. Jasmine menyadari bahwa, meski tantangan akan selalu ada, dia tidak sendirian lagi. Dalam sekejab, Jangmi bukan hanya rekan latih, tetapi juga seorang teman baru yang akan membantunya melalui perjalanan yang penuh liku-liku ini.

.
.
.
.

Hasil imajinasi author jadi, kalau alurnya tidak sesuai harap dimaklum.💕

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya!

System Super IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang