26

1.1K 128 47
                                    

Jeongguk kembali ke mainson nya bersama shiren. Baru aja kembali ke mainson nya tiga harian ini, membuat pria tampan itu selalu uring uringan ketika ingin tidur. Bergerak ke kiri dan kekanan, mencari posisi untuk melepaskan penat yang ada dimatanya namun tidak bisa. Shiren yang merasa suaminya ini terus berbelok kesana dan kemari membuatnya terbangun.

"Sayang kenapa bolak balik gitu terus sih, kamu mendingan tidur deh udah malem gini juga". ucap shiren kembali terlelap

Jeongguk memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan pindah keruang tamu. Semenjak kembali tinggal di mainson nya sendiri, dirinya selalu membayangkan taehyung dipikiran nya, entah kenapa jeongguk selalu merindukan nya setelah kembali ke mainson nya sendiri.

Jeongguk ingin mendengar suara taehyung, namun sialnya, karna gengsinya yang selangit dan dengan kebodohnya, dia tidak mempunyai nomer telpon istrinya sendiri.

"Shibal! Aku tidak tau nomernya, jika aku minta ke mama dia pasti akan memarahiku". ucapnya

"Bagaimana aku bisa menghubunginya". ucap jeongguk

Pria tampan itu mengambil kunci mobilnya, lalu melajukan mobilnya keluar dari area mainson. Setelah beberapa menit berkendara jeongguk tiba di mainson utama sekitar pukul 1:30 dini hari. Dengan cepat ia menaiki tangga lalu masuk kedalam kamar taehyung, untungnya taehyung tidak pernah mengunci kamarnya. Membuatnya untuk mudah masuk kedalam. Jeongguk berjalan kedalam dan melihat wajah damai taehyung yang sedang tertidur. Memperhatikan wajahnya sekilas lalu mencium kening taehyung beberapa saat.

"Aku merindukan mu sayang". ucap jeongguk membawa tubuh taehyung berhadapan dengan nya.

Taehyung tidak sadar memeluk jeongguk dengan erat dan membenamkan wajahnya di dada bidang jeongguk, jangan ditanya bagaimana keadaan jantungnya saat ini, bunyinya sudah dar dir dur der dor rasanya, jeongguk bahkan menahan napasnya beberapa detik. Seutas senyuman terlihat di sudut bibir kelinci berotot itu.

"Pagi sayang, ayo sarapan bersama". ucap nyonya jeon pada taehyung

"Pagi juga bibi, iya bi".

Nyonya jeon dan taehyung menata makanan nya diatas meja. Tuan jeon yang sudah lengkap dengan baju kerja menghampiri meja makan.

"Pagi yeobo". memcium kening istrinya

"Selamat pagi tuan". sapa taehyung

"Pagi". ucap tuan jeon singkat

"Paman sayang, panggil paman atau papa ya". ucap nyonya jeon

"Ta...pi bi". ucap taehyung gugup

"Bolehkan yeobo! Menantuku ini memanggilmu paman/papa dia bagian dari keluarga jeon juga". ucap luhan dengan menatap suaminya tajam

Sehun yang merasa seperti ingin di tikam oleh istrinya langsung mengiyakan hal tersebut.

"Tentu panggil paman atau papa senyaman mu saja tae".

"Sekarang ayo kita sarapan sayang".

Nyonya jeon, taehyung dan tuan jeon sedang sarapan saat ini, tiba tiba saja seseorang ikut bergabung bersama mereka.

"Dari mana kau masuk, mama tidak mendengar ada suara pintu". ucap nyonya jeon

"Son kau ada disini". ucap tuan jeon

"Mas jeongguk tidur dikamarku bibi, entahlah aku juga terkejut ketika bangun tadi, kenapa mas jeongguk bisa ada disini. Bahkan ia memeluk ku dengan erat sampai aku sulit bernapas". ucap taehyung dengan polosnya sambil menyuapkan roti kedalam mulutnya.

"Benar begitu jeon!". ucap nyonya jeon

"Kamu meninggalkan shiren sendirian son di mainsonmu". tanya tuan jeon

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang