(S2) BAB 94 - Check Up

689 61 28
                                    

『Previous』

"kalo lu?" kini balik nanya Olla

"gw suka baca" jawab ashel penuh pede

"wuihh keren" tepuk tangan Olla

"baca apa?" tanya Jessi

"baca sejarah yang ada di penis-nya adel"

Uhuk

Uhuk
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───── ⋆⋅☆⋅⋆ ───── ─── ⋆⋅☆⋅⋆
┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ ★⋆ 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜
┊ ◦
★⋆ ┊ . ˚
˚★

Ayam sudah mulai berkokok dan matahari mulai menunjukan jati dirinya. Adel, seorang suami dari dua wanita yang saat ini sedang tertidur pulas. Ia bangun terlebih dahulu dan lebih memilih menyeduh kopi sambil menikmati halaman yang masih terasa baru baginya

"Hufhhh...hari ini mau cek up sama beli peralatan bayi" katanya, memikirkan bertapa capeknya nanti

Ketenangannya kini mulai hilang saat ia mendengar suara langkah kaki yang mulai mendekat ke arahnya. "hayoo...siapa?" ucap seseorang sambil menutup mata Adel.

Bibir adel tersenyum sambil mencoba pura-pura tidak tau "emm...siapa yaa..?"

"Hehem ayo siapa!"

"ah aku tau!" nah ia pun berhenti untuk berpura-pura. "kakaknya Dilan ya!" atau mungkin tidak :)

"ishh kamu maahh!" rengeknya, berpindah menghadap ke adel

"hahahh lagian pake acara tebak-tebakan segala. Cel cel ada-ada aja kamu mah"

Ashel, istri dari Adel dan Chika. Perutnya sudah semakin besar dan semakin dekat menuju lahiran. Namun ia tak takut menghadapinya. Yang dulunya ia sering insecure dengan tubuh yang berisi, namun sekarang ia semakin pede dengan tubuhnya. Seperti sekarang, ia sedang memakai dress selutut dengan pundak telanjang yang membuatnya cantik sekaligus sexy

Adel tertawa karena melihat ekspresi bete dari sang bumil. "aaah! Ishhh main tarik-tarik aja kamu mah!" teriak ashel saat terjatuh ke pangkuan adel. Adel hanya terkekeh, sambil terus memeluk bumil-nya itu. "nanti mau lahiran normal atau caesar?" tanya adel, mengelus perut besar ashel

"emm... Ashel berpikir sambil menaruh jari telunjuk di dagu. "aku mau normal aja" jawab ashel, menentukan pilihannya

"ngga mau caesar aja?" tawar adel sambil mengecup pundak telanjang ashel

Ashel menggelengkan kepalanya lalu menjawab dengan cukup bijak "normal aja. Karna normal adalah proses lahiran yang alami diberikan oleh tuhan"

Adel agak kaget mendengar jawaban sang bumil, namun kini ujung bibirnya menunjukkan senyuman bangga. "pinter banget sih ngomongnya, hmm!" ucap Adel sambil terus mencium seluruh wajah ashel. Ashel tertawa ketika adel memberikannya beribu ciuman yang sangat ia sukai

Kini suasana hening. Adel memeluk ashel sambil menyeruput kopi miliknya. Dan ashel hanya menikmati pemandangan embun pagi yang membasahi rumput taman rumahnya

Atensi mereka teralihkan ketika seseorang keluar dari kamar yang sama. "cel!" panggilnya. Ashel menengok ke sumber suara dan membalas panggilannya "hmm. Ada apa, Chika?" saut ashel lalu bertanya

Chika, istri dari Adel dan Ashel. Jika di chapter Jangan terlalu benci nanti, ia sedang tak bersama Adel, maka ia tak mungkin ikut menjadi istri mereka berdua. "kamu udah mandi?" tanya Chika sambil mengikat rambut panjang miliknya

Sorry But Not SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang