BAB 4 - Curahan Hati

3.2K 230 6
                                    


"hikss...hikss...hikss"

Terdengar isakan tangis di sebuah ruangan yang kecil nan sederhana...

"Udah del...mungkin dia masih cinta sama pacarnya dan gak serius ngatain kamu kelainan mungkin cuma hanya untuk alasan nolak kamu" ucap Chika menenangkan Adel yang sedang menangis di pelukannya

"e-emang gw se-menjijikan itu ya chik"

"haha iya lah mana ada orang yang mau sama makhluk hina kayak gw...hikss" lanjutnya berusaha tegar

"Hey...kamu gak boleh ngomong kayak gitu kamu itu istimewa bukan kalainan maupun kekurangan melainkan kelebihan yang di berikan oleh tuhan...orang-orang yang menghina kamu itu hanya iri sama kamu mereka tak lebih dari npc biasa sedangkan kamu adalah karakter utama nya yang suatu saat akan menemukan jodoh yang bisa menerima kamu apa adanya, bukan karna harta, bukan karna muka dan bukan karna terpaksa tapi ia akan selalu bersamamu susah maupun senang, sakit maupun sehat dan ada di sampingmu saat kamu tenga down dengan memberikan kehangatan dari sebuah pelukan mengusap punggung-mu dan menyeka air mata mu yang membanjiri sebuah wajah yang tampan nan cantik...kamu tau? betapa beruntung nya air mata tersebut karna bisa menyentuh membanjiri wajah dari reva fidela" ucap Chika panjang lebar sambil mengusap air mata Adel

"hikss...C-Chik...hikss...s-sok puitis banget lu"

"anj*ng gw udah panjang lebar semangat-in elu...malah gak tau terima kasih lu" emosi Chika

''hahaha"

"akhirnya ceria lagi kamu del" lembut Chika sambil mengusap sisa-sisa air mata di pipi Adel

"kamu aneh chika...cuma kamu sahabat aku yang nerima aku apa adanya dan gak pernah sekalipun kamu merasa jijik sama aku...jujur sakit banget dikatain kelainan dan baru kali ini ada orang yang langsung bilang jijik dan kelainan di depan muka aku dan di tambah di depan muka ke dua orang tua ku dan calon mertua ku...terimakasih ya chik kamu selalu ada buat aku" ucap Adel tersenyum manis

"Andai kamu yang di jodohin sama aku, pasti aku bahagia banget chik" lanjutnya

Chika yang mendengar itu pun wajah nya langsung berubah menjadi merah seperti tomat "ihh apaan sih mau debut jadi buaya lu" ucap chika menahan malu...

"Chik malem ini gw nginep di sini dulu ya, lu masih ada kan TV yang waktu itu gw beli-in"

Adel dulu memang sempat ingin membelikan Chika TV tapi terus di tolak dan baru-baru ini Adel dengan bar-bar langsung mengirim TV dan sofa untuknya bersenang-senang kalau ingin menginap...

"ada tuh di kamar gak pernah gw pake"

"loh kenapa emang? Nggak ada tontonan yang seru? Kan udah aku bayarin premium Netflix sama Disney"

"Gak ngerti cara pake nya, hehe" jawab Chika menggaruk kepalanya yang tak gatal

"ya ampun Chik lu dapet beasiswa bisa tapi gini doang gak bisa, ck ck ck" ucap Adel sambil menggelengkan kepalanya

"hehehe ya maap"

"ya udah nanti gw kasih tau malem sambil kita nobar"

"okey"

"ke mini market dulu yuk beli uler"

"hah? beli uler? ngapain beli uler di minimarket, beli uler tuh di pasar uler" bingung Chika

"snack chik...snack, lagian pasar uler juga gak jualan uler kali itu mah cuma namanya aja pasar uler"

"ohhh ciki bilang dong dari tadi...ya udah yuk"

"tapi ciki kan merek-ah sudah lah"

*
*
*

Di minimarket...

"yuk kita bayar ke kasir...ada yang mau kamu beli gak sekalian aja" tanya Adel

"umm n-nggak ada sih"

Adel yang melihat Chika gelisah pun paham dan langsung pergi ke rak pembalut dan mengambil 2 bungkus pembalut yang besar "kamu perlu ini kan"

"i-iya"

"ya udah yuk ke kasir"

Di kasir...

"totalnya 189.800"

"uangnya 200 ribu ya"

"200 perak nya mau di donasikan?"

"nggak" jawab spontan adel

Bugg...

"HEH tinggal 200 perak doang belit amat lu" ucap Chika

"Aduhh iya iya cuman bercanda doang kok"

"ambil aja mbak kembalian nya...asal jangan di korupsi yaa hehe"

"baik kak terima kasih ini belanjaan dan struk nya...terima kasih sekali lagi"

MAAP LAMA UP NYA DAN PENDEK BANGET KAYAK FLORA-EH MAKSUDNYA KAYAK POHON TOGE HEHE...
SOALNYA GAK DAPET WAKTU UNTUK NGELANJUTINNYA

SEKALI-KALI KOMEN DONG BIAR GW TAU PEMBACA NYA BUKAN HANTU ONLINE KEKEKE

TBC

Sorry But Not SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang