۞﷽۞
☼︎ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ☼︎
Sesampai di pasar, Alif dan An-nisa langsung menuju ke tempat yang menjual sandal. Sesampai di tempat menjual sandal, An-nisa langsung mencari cari sandal yang dia suka dan menyesuaikan ukuran sandal dengan kakinya.
"Ini pas di kaki An-nisa kak. Menurut kakak bagus tidak?" tanya An-nisa."Bagus. Bagi kakak apapun itu, jika kamu yang pakai selalu bagus"
"Apaan sih kak. Kakak kalau mau gombal nanti nanti aja, sama istri. Jadi gombalannya di simpan aja dulu"
"Siapa yang gombal, kakak itu bicara yang sebenar benarnya"
"Alesan"
"Udahlah ah, cepetan bayar sandalnya. Tidak baik lama lama di luar pesantren, karena kita izinnya tadi cuman sebentar"
"Iya ya. Ya sudah kalau gitu An-nisa bayar sandalnya dulu ya". Alif pun mengangguk.
Selesai membayar sandal, mereka pun kembali menuju ke pesantren. Di tengah perjalanan menuju ke pesantren, An-nisa melihat begitu banyak sekali penjual makanan di pinggir jalan. "Kak, boleh berhenti? An-nisa mau beli sesuatu". Alif pun memberhentikan sepeda motornya. Mereka berdua pun turun dari sepeda motor. An-nisa langsung menuju ke pedagang kaki lima yang menjual martabak manis. "Kak, An-nisa boleh tidak beli ini untuk bunda dan ayah di rumah?" tanya An-nisa.
"Boleh dong". Mendengar itu, An-nisa pun memeluk Alif. Ia pun langsung memesan martabak manis rasa coklat satu porsi. Melihat martabak manis yang sedang di masak, An-nisa tiba tiba mengingat seseorang. "Astaghfirullah, ummi lupa" ucap An-nisa.
"Kak, boleh tidak nambah satu pesanan lagi buat ummi?" tanya An-nisa.
"Boleh"
"Makasih kak". An-nisa pun memesan martabak manis satu porsi lagi.
Setelah pesanan mereka selesai, mereka pun kembali menuju sepeda motor. Saat menuju ke sepeda motor, langkah An-nisa berhenti karena melihat ada tahu krispy. "An-nisa" panggil Alif yang sudah berada sedikit berjauhan dari Alif. Ia melihat adiknya itu melihat ke arah penjual tahu krispy.
An-nisa pun menoleh ke sumbar panggilan, "Eh iya kak" ia pun berlari menyusul kakaknya.
"Maaf ya kak, jadi membuat kakak menunggu" ucap An-nisa.
"Tidak apa apa". Tiba tiba Alif menarik tangan An-nisa menuju ke tempat yang menjual tahu krispy tadi. "Kita mau ngapain di sini kak?" tanya An-nisa.
"Kakak tahu kalau kamu mau beli ini, karena ini merupakan salah satu makanan kesukaanmu. Jadi kakak mau belikkan ini untuk adik tersayang kakak"
"Maa syaa allah, makasih banyak ya kak. An-nisa doakan semoga kakak sehat selalu, murah rezeki, dan dapat istri yang baik, sholehah dan sayang sama keluarga"
"Aamiin".
Akhirnya pesanan tahu krispy Alif tadi selesai juga, ia pun membayarnya. "Yuk kita balik" ajak Alif.
"Kak, tahu krispynya kenapa banyak banget"
"Sengaja, agar kamu bisa bagi bagi dengan teman kamar asramamu"
"Ouh"
"Ya udah yuk balik". An-nisa pun mengangguk. Mereka berdua pun kembali ke pesantren.
•••
Di ndalem, Ummi Rafizah sedang mengobrol dengan kedua anaknya.
"Mirza, ummi tadi mau nanya sesuatu sama kamu tapi tadi ummi kelupaan" ucap Ummi Rafizah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Di Pesantren [BERSAMBUNG]
Teen FictionMenceritakan kisah seorang gadis yang di masukkan oleh kedua orang tuanya di sebuah pesantren milik suami sahabat bundanya. Gadis itu bernama An-Nisa Shalihah Masturina yang memiliki paras cantik, pintar, dan berprestasi. Bagaimana kisah selanju...