۞﷽۞
☼︎ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ☼︎
Pak Rahman pun membuka pintu rumahnya. Terlihatlah dua orang pemuda basah kuyup karena terkena hujan yang tengah berdiri di depan pintu.
"Assalamu'alaikum" ucap dua orang pemuda tersebut dengan gemetar."Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Pak Rahman.
Dua orang pemuda tersebut pun mencium tangan Pak Rahman.
"Subhanallah, kalian berdua ternyata. Ayah kirain siapa tadi" ucap Pak Rahman."Kalian berdua basah sekali, pasti kehujanan nih. Kenapa tadi tidak berteduh dulu sih Alif, Syam?" tanya Pak Rahman. Ya, dua orang pemuda tersebut adalah Alif dan temannya yaitu Syam.
"Nanti saja Alif jelasin ya yah, dingin sekali ni" jawab Alif dengan gemetar karena menggigil kedinginan.
"Ya sudah kalau begitu kalian masuk dulu yuk" ajak Pak Rahman.
"Hm, Syam mau langsung pulang aja pak" jawab Syam.
"Loh kok langsung pulang. Masuk dulu aja dulu. Mandi dan ganti baju, itu baju kamu sudah basah kuyup dan kamu juga kedinginan loh. Dan ini masih hujan, deras lagi. Nanti jika sudah reda baru pulang" jawab Pak Rahman.
"Tidak usah pak, Syam mau langsung pulang aja sekalian basah" tolak Syam.
"Sudah jangan banyak cerita, Apa yang di katakan ayahku itu benar. Sekarang ayo masuk" sambung Alif lalu menarik Syam masuk ke dalam rumah.
"Iya bener, kamu mandi ganti baju dan makan dulu. Nanti jika sudah reda baru kamu pulanh, kalau mau tidur di sini juga tidak apa apa" ucap Pak Rahman.
"Terima kasih pak, Alif. Tapi tidak usah, Syam tidak enak nanti merepotkan bapak, ibuk, dan Alif" tolak Syam.
"Sudah kamu tidak perlu tidak enakan. Lagian tidak merepotkan sama sekali kok, malahan kami senang" jawab Pak Rahman.
Buk Faisyah yang barusan keluar dari kamar pun menghampiri suaminya.
"Siapa yang datang bang ?" tanya Buk Faisyah sambil membenarkan hijabnya.Setelah selesai membenarkan hijabnya, pandangan Buk Faisyah pun tertuju kepada siapa yang datang.
"Subhanallah, kalain berdua ternyata. Pasti kalian ni kehujanan, makanya bisa basah kuyup seperti ini. Kenapa tidak berteduh saja dulu tadi ?" tanya Buk Faisyah."Nanti saja ya bunda, Alif jelaskan. Ini kami lagi kedinginan" jawab Alif.
"Ouh iya, sebentar biar di ambilkan handuk buat kalian berdua" ucap Buk Faisyah.
"Hm tidak usah buk, Syam mau langsung pulang saja" sambung Syam.
"Loh kok pulang, kamu basah kuyup ni loh. Di luar juga masih hujan deras. Sudah pokoknya, kamu tidak boleh pulang, sebelum mandi, ganti baju, makan, dan jika masih hujan" ucap Buk Faisyah.
"Tidak usah repot repot buk, terima kasih. Syam langsung pulang aja, sekalian basah" tolak Syam.
"Pokoknya tidak boleh! Kedatangan kamu di sini sama sekali tidak merepotkan kami kok. Tentang baju, tenang saja. Kamu pakai baju Alif" jawab
"Tuh dengerin. Kamu sama sekali tidak merepotkan kami, malah kami seneng jika kamu ada di sini" ucap Alif.
"Ya sudah kalau begitu" pasrah Syam.
"Nah gitu dong" ucap Alif.
Syam pun menanggapi ucapan Alif dengan senyuman.
"Kalau begitu tunggu ya, biar di ambilkan handuknya" ucap Buk Faisyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Di Pesantren [BERSAMBUNG]
Fiksi RemajaMenceritakan kisah seorang gadis yang di masukkan oleh kedua orang tuanya di sebuah pesantren milik suami sahabat bundanya. Gadis itu bernama An-Nisa Shalihah Masturina yang memiliki paras cantik, pintar, dan berprestasi. Bagaimana kisah selanju...