Sebagai anak tunggal, Valerine Zevanya Atmaja, sering dipaksa untuk menjadi mandiri dan tidak meminta apa pun dari orang lain. Ibunya mempersiapkannya untuk hidup sendiri dan mengajarkannya bahwa sebagai anak tunggal, ia harus bisa segalanya tanpa mengandalkan orang lain.
"Kamu harus bisa sendiri. Karena Ibu tidak selamanya ada bersamamu," kata ibunya dengan tegas.
Sejak kecil, Valerine sering ditinggal sendirian di rumah. Jika lapar, dia harus memasak sendiri karena ibunya harus bekerja keras untuk berjualan. Ayahnya, meskipun tidak bercerai, jarang terlibat dalam tumbuh kembangnya; mereka sering berpisah dan kembali bersama seperti tidak pernah ada perpisahan. Hubungan mereka sangat toksik, dan Valerine merasa terluka secara emosional akibat dinamika yang tidak stabil ini. Dia membenci hubungan orang tuanya dan juga merasa sangat kecewa terhadap ayahnya.
Karena terbiasa sendirian, Valerine menjadi nyaman dengan kesepian dan percaya bahwa dia bisa hidup baik-baik saja sendiri. Dia mengandalkan dirinya sendiri dan merasa siap untuk melanjutkan hidup dalam kesepian jika ibunya berpulang terlebih dahulu. Dalam hubungan percintaan, Valerine tidak percaya pada happy ending. Menurutnya, cinta hanya ada dalam dongeng atau drama Korea, sementara dalam kehidupan nyata, cinta sering kali hanya membawa kesedihan dan membuat orang bodoh. Hatinya mengeras, dan dia membangun tembok pertahanan yang tinggi, lengkap dengan kawat duri dan jeruji besi, untuk melindungi dirinya dari kemungkinan terluka lagi.
Seperti seseorang yang sangat dia cintai, Valerine mencintainya dengan sepenuh hatinya. Cinta pertamanya. Dom. Dominic seseorang yang sangat Valerine cintai, cintanya murni. Dia pernah menjadi sesorang yang pernah Valerine andalkan walaupun akhirnya Dominic lah seseorang yang paling menyakitinya. Seseorang yang Valerine doakan, suatu hari anak perempuannya merasakan apa yang pernah Valerine rasakan. Mungkin terdengar jahat, tapi Valerine berharap bahwa dia akan merasakan sakit yang pernah Valerine rasakan. Jika bukan dia, mungkin anak perempuan nya.
Namun, semuanya berubah ketika Valerine bertemu dengan Sabda, seseorang yang dia rasa memiliki beban yang sama. Sabda adalah satu-satunya orang yang, untuk pertama kalinya, membuatnya ingin meletakkan harapan.
Sebagai anak bungsu, Banyu Sabda Wiratama selalu merasa tidak diharapkan. Ia lahir sebagai 'kecelakaan' setelah orang tuanya memiliki sepasang putra dan putri yang dianggap sempurna. Kehadirannya sering kali diabaikan. Sementara anak-anak lain mendapatkan kasih sayang melimpah, Sabda terpinggirkan dan kurang perhatian. Dia sudah terbiasa dengan perasaan diabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Collide
RomanceValerine Zevanya Atmaja dan Banyu Sabda Wiratama terikat dalam hubungan palsu, meski keduanya sama-sama terluka oleh masa lalu. Valerine, yang tak percaya pada cinta, dan Sabda, yang dingin dan penuh luka batin, harus berpura-pura sebagai pasangan s...