Jungwon dengan cepat datang ke kelasnya. Tidak sangka ia terlambat karna harus memuaskan dirinya yang cukup lama itu.
"Eoh? Jungwon kenapa kamu dateng lewat?" Tanya guru itu. Jungwon hanya tertawa "maaf pak perut aku sakit jadi aku harus membuang dahulu." Ujarnya.Sungwon melihatnya menggeleng. Jungwon menghampiri kembarnya itu. "Woy bisa bisa lu lewat? Lu tuh ketua osis tau gak!" Bisik si abang ke adeknya. "Ampun! Gue udah kasi tau alasannya yakan? So jangan mengulas tentang itu mending fokus ke bapak tuh" ucap jungwon sambil menunjuk si guru itu.
Jungwon melihat Ni-ki ternyata dia tidak masuk ke kelas kemungkinan guru tari memanggilnya untuk acara yang akan ada pada bulan depan. "Ah gue harus cerita ke ni-ki" ujarnya lalu fokus ke menulis soalan di hadapan.
Kini Ni-ki sedang ketemu sama guru tarinya yang bernama Lisa. "Hah? Partner dance?" Tanya ni-ki padanya. Lisa mengangguk "iyaa partner dance. Tapi ikut kamu mau laki atau perempuan. Karna lomba dance pada bulan depan itu dengan pasangan" ucap gurunya itu.
Ni-ki buntu. Dia mana temenan sama cewek soalnya dia gak selesa. Jadi dia minta tolong ke temannya. "Oh ya ni-ki kamu harus cari pasangan badannya berbentuk dan tulangnya tuh lembut yang bisa lakuin dance itu lagi bagus biar bisa dapet markah dan menang dengan acara lomba for next month" pesan Lisa padanya.
Ni-ki sekali lagi termenung. Ia harus mencari sesorang yang badannya yang mantap gitu? Siapa ya kira-kira?
Waktu istirahat sudah tiba. Jungwon menuju ke kantin. Ia mencari ni-ki langsung dia temu itu anak lagi beli cemilan. "Hah ketemu lu! Lu kemana tadi?" Tanya dia pada ni-ki.
"Heh gue ketemu sama Bu Lisa tadi. Bulan depan kan gue ada dance lomba di sekolah Busan. Jadi gue harus nyari partner cok. Tapi badannya harus cantik dan tulangnya yang emg lembut bisa lakuin dance yang mantap bgt. Bu Lisa gak peduli sama ada cowok atau cewek" ujar ni-ki lalu membayar uang cemilannya ke Bu kantin.
Jungwon langsung tersenyum membuat ni-ki ngerasa serem sama dia. "Goblok ngapain lu senyum senyum kek gitu? Serem yah anjir" balas ni-ki. Langsung jungwon tertawa. "Rasanya gue bisa bantu lu" katanya.
"Emang lu punya kenalan? Siapa?" Tanya ni-ki. "Haha siapa lagi kalo bukan anak bandel tuh. Bodynya kan mantap bisa aja dia jadi partner dance lu. Gue udah liat bodynya tadi ketika dia mandi. Sungguh! Cantik banget. Pinggangnya ramping bahkan pinggulnya jangan ngomong ah very very nice kalo dia jenis goyangkan pinggulnya. " Ucap jungwon. Masa dia juga pernah nyentuh pinggulnya heeseung. Kenyal loh.
Ni-ki terfikir kejadian pagi tadi. Paha mulus milik anak bandel itu. Bisa juga dia jadiin heeseung partner dancenya. "Bener..gak papa ntar malam gue nanya ke dia kalo dia gak mau gue ancam dah" ucap ni-ki. "Nah kan bagus wkwk tapi bisa aja dia cosplay jadi cewe ya gak sih? Wajahnya kek bukan dominan asal lu liat" ujar jungwon sambil berfikir.
Ya bagi mereka anak bandel yang tidak terurus tuh tidak tampan kayak orang lain mahupun mereka sendiri. Bagi dia heeseung tu beda. Masa badannya yang mantap kayak cewe tuh bisa jadi dirinya sebagai dominan yang suka balapan,ngajak berantem. Wajahnya tu bukan lah tampan mana tapi lebih ke cantik lagi lagi dengan bibirnya yang merah seperti buah ceri.
"Heh jungwon gue rasa idea lu bijak" balas ni-ki sambil menepuk bahunya langsung pergi meninggalkan ketua osis itu. "Hah?" Lah malah jungwon bingung kenapa ni-ki langsung pergi.
Setelah usai waktu persekolahannya. Mereka diizinkan untuk keluar dari asrama untuk membeli beberapa barang sekolah mahupun keperluan peribadi. Jadi heeseung orang pertama yang bersiap ingin keluar untuk membeli barangnya. Dia ingin membeli beberapa baju dan juga barang sekolahnya yang udah habis.
"Gue rasa itu aja deh listnya." Ucap heeseung lalu menyimpan list-nya ke dalam kantung beg kecilnya. Jungwon buka pintu kamarnya dan melihat heeseung sedang merapikan rambutnya.
"Lu mau pergi mana?" Tanya jungwon. "ah...keluar beli barang ku" balas heeseung agak takut. Jungwon mengangguk lalu masuk ke kamar mandinya. Dengan cepat heeseung keluar dari kamar dan pake sepatunya dan keluar dari asramanya.
Kini heeseung sampe dimall dia mampir ke toko baju untuk beli baju tidur soalnya pijamanya dia bawa ke asrama tu enggak banyak. Dia beli baju dalam sekali. Selesai saja beli baju ia menuju ke toko buku untuk beli notebook dan juga pena yang baru.
Seusai bayar barang miliknya. Dia menuju ke arcade. Disitu ia harus ke kaunter untuk meletak bajunya terlebih dahulu. Orang kaunter itu terus beri nomor ke heeseung. "Ini nombornya 99." Ucapnya langsung heeseung mengambil sekeping kertas itu.
Heeseung memasuk arcade itu dan membeli beberapa coin untuk bermain sepuasnya. Dia bermain basketball,drum bass dan macam macam lagi sehingga ia terlupa bahawa ia harus pulang ke asrama sekarang. Ketika dia asik bermain tiba tiba Jake hubungi dia dengan cepat ia menjawab "Lu kasi tau lu dimana gue bakal seret lu. Cepet pulang lu punya sisa 30 minit sebelum pagar sekolah bakal ditutup jam 7 malam" ucap Jake.
Heeseung gelisah "i-iya gue pulang" balasnya langsung end call sama Jake. Ia terburu-buru langsung pergi kaunter dan memberi nombornya. Orang kaunter itu beda. Malah ia beri barang bukan milik heeseung. "Oh nomor 66 ya bentar" ucap orang itu lalu memberi Tote bag itu ke heeseung. Barangnya itu brand yang sama akan tetapi itu bukan lah barang milik heeseung tetapi heeseung tidak tahu. Ia terus mengambil barang itu dan pergi keluar dari arcade.
Dia order ojek untuk membawanya pulang ke asrama. Untung mall dengan asramanya tidak terlalu jauh. Jaraknya hanya 20 menit. Jadi selama 5 minit menunggu ojeknya pun sampe. Jadi dia terus naik dan pulang ke asramanya.
Dia masuk ke pintu sekolahnya dia melihat Jake menunggu dirinya disitu. "One minute before 7 o'clock. Lu pas kayaknya. Kalo lu lewat pulang gue gak segan segan hukum lu" ucap Jake lalu menarik tangan Heeseung dengan kasar menuju ke asramanya. "Adeh sakit Jake!" rintih Heeseung. Jake mana peduli heeseung sakit karna salah dia sendiri.
Heeseung masuk ke kamarnya terlebih dahulu untuk menyimpan bajunya di lemari. Karna ntar malam dia bakal basuh di mesin baju di belakang ruang dapur. "Eh? EH?!? ini dia salah beri tote bag??? INI BAJU CEWEEEEE" teriak heeseung.
Baju tidur yang dia beli pasti sudah diambil oleh cewe itu. "Itu orang pasti salah beri sih. Masa gue harus pake pijama cewe ih. Celananya pendek! kayak rok! IHHH GAK SUKAA mana pink pink lagi bajunya?!?" Heeseung kesel. Mana ada lagi baju hitam sama rok petak petak warna merah. Sekalian dengan stoking belang hitam merah. "Hah...terus gue harus ngapain...baju cewe ini banyak bgt..." Heeseung bingung.
Dia langsung mencari alat tulisnya. Ternyata ada tetapi beda lah emang lucu lucu semuanya. "ERGHH KESEL BANGET MANA PENA NYA MEONG SAMA BUNNY LAGI" langsung dia ketemu celana dalem.
"A-anjir....masa gue harus pake ini...gue mau boxer gue anjir" ah heeseung kesel. Masa ia harus pake ini semua. "Gue cuai atau orang itu yang cuai" gumamnya.
Dengan cepat nya menyimpen kesemua barang itu ke dalam Tote bag dan langsung simpen ke dalam lemarinya. "Udah sabar sabar...gue harus mandi tenangin diri dulu" katanya sambil mengelus dadanya.
TBC
Kira kira heeseung bakal coba gak baju cewe itu?? Pasti iya yah gak sih? Wkwkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
control him [All x Hee]
FanfictionHeeseung itu susah banget dikawal sama ortunya. Dia tuh degil,suka ponteng kelas,gak bikin pr-nya,keras kepala dan suka balapan waktu lewat malam. Dan akhirnya ortunya memasuki dia ke asrama. biar dia gak bisa hidup kayak gitu lagi. dan disini lah...