12 - Melamun sampe nyungseb

23 13 3
                                    

✿ بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ ✿⁠
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad

Taa (tidak apa apa) ga di vote juga

Asal jangan lupa di baca sholawat nya, okay?

✧✧✧
╭┉┉┅┄┈┈┈┈┈┈┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Happy Reading ♡
◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┈┈┈┈┈┈┄┅┉╯

Di sekolah, terlihat sedang rapat di ruang osis. Yang tentunya ada oza dan rekan-rekan anggota osis lainnya.

"Mungkin segitu saja yang dapat ibu sampaikan, terima kasih dan mohon maaf telah mengganggu waktu nya. Selebihnya silahkan bisa di diskusikan kembali oleh kalian" ucap ibu guru.

"baik bu"

Rapat tadi sekitar 3 jam akhirnya selesai juga, mereka pun bubar di ruangan itu.

Jam menunjukan pukul 11.00, pagi menuju siang.

"Za?!" Teriak seorang laki-laki seumuran nya menghampiri.

Kemudian dia bertanya. "Belum pulang?"

Oza menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Masih di sini juga riz?" Tanya Oza.

Orang tadi itu, Fariz. Dia anggota OSIS yang selalu membantu, sibuk dengan Oza setiap ada kegiatan apapun di sekolah.

Fariz pun menjawabnya "iya, soal nya males di rumah ga ada kegiatan"

"Kalau lo?"

"Saya sebetulnya sebelum ke sini masih ada urusan. Tapi mau gimana lagi ini di sekolah ada rapat, ya harus datang kan" jawab Oza.

Fariz penasaran. "Urusan apa?"

"Ehh sorry kepo dikit" ujar fariz.

"Lagi nyari.." ucap nya terhenti. Ada telpon, suara handphone berdering ♬ ♫ .

"Nyari.." ♬ ♫.

"Angkat dulu siapa tau penting" sarannya.

Ternyata Iva yang telepon. Oza kira dia minta di jemput, karena terakhir dia bilang akan ke toko dulu.

"Hallo, dengan siapa ini?" Ucap Oza.

Fariz yang mendengar cara bicara Oza seperti itu, mungkin yang meneleponnya nomor tak di kenal.

Namun sebaliknya, orang di dalam telepon tu malah marah-marah. Fariz tahu suara itu, gadis yang ia sukai semenjak masuk ke dunia putih abu.

"Halo, halo. Assalamu'alaikum gitu" Teriaknya di sebrang telepon.

Dia lupa mematikan loud speaker, hingga terdengar suara Iva oleh Fariz.

"Aduh maaf, riz. Lupa matiin speaker" ucap nya, Fariz pun terkekeh.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh" ucap Oza.

"Wa'alaikumussalam" jawab Iva.

Sedangkan Iva bergumam "riz? Fariz?" Yang masih terdengar oleh Oza di telpon itu.

"Iya Fariz Arreza itu lohh" ujar Oza.

Pipi Iva seketika merah. "Ih apaan sih, za"

"Bukan bahas itu, juga" elak nya.

"Terus apa? Minta di jemput?" Tanya Oza.

"Gak!" Jawabnya dengan cepat.

Iva pun melanjutkan ucapannya "Justru Iva telepon, ngasih tau kalau udah beres rapatnya jangan jemput gitu"

With You TamaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang