02; Ayara Azalea

53 14 59
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🖤🖤🖤


Ayara Azalea memberikan senyuman manisnya kepada Malik setelah perkenalan mereka. Dengan ceria, gadis itu juga melambaikan tangannya sebelum masuk ke dalam rumahnya––meninggalkan Malik yang masih termangu sendirian.

Ayara membuka pintu rumahnya dengan perlahan-lahan, takut jika kedua orangtuanya terbangun dan marah padanya karena jam dua pagi ada diluar.

Langkah gadis itu juga dipelan-pelankan. Namun tetap saja ada yang menyeletuk, "Kenapa jam dua pagi ada diluar?"

Ayara segera menoleh dan cengengesan kala mendapati ayahnya tengah memeluk lengannya sendiri dan menatapnya marah. "Hehe... Ayah kenapa terbangun? Aku hanya membuang sampah saja keluar--"

"Kenapa tidak didapur? Dan kau bergadang?"

Gadis itu kembali cengengesan. "Ya, aku habis menamatkan satu drakor terbaru."

"Drakor drakor terus ya? Jaga kesehatan, jangan keseringan bergadang oke?"

Ayara menganggukkan kepalanya lalu segera pergi ke kamarnya dan bernafas lega. Ia pun terduduk di ranjangnya dan tersenyum sembari mengingat kejadian barusan.

"Kenapa dia sangat tampan ya?" gumam gadis itu.

"Eh... Apa yang kau pikirkan?" Ayara buru-buru menghilang Malik dipikirannya.

"Malik Aditama..." gumamnya, lagi-lagi sambil tersenyum.

Gadis bertubuh mungil itu memang terkenal sangat ceria. Ia selalu menebarkan senyuman kepada orang-orang, ia selalu terlihat bahagia––auranya benar-benar positif.

Sedangkan disisi lain Malik masih termangu. Gadis cantik yang baru saja menolongnya, yang baru saja membuat Malik terkesima itu adalah gadis yang akan dinikahinya untuk balas dendam.

Sungguh?

Gadis selucu dia harus dijadikan bahan balas dendam?

Malik sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat ke jendela kamar gadis itu. Ia tak tahu harus senang atau sedih, ia benar-benar bingung sekarang.

Rasanya ia tak puas hanya bertemu sebentar dengannya. Ia ingin bertemu lagi, dan lagi.

Tiba-tiba jantungnya berdegup kencang––kala tirai jendela terbuka dan kacanya pun terbuka. Disana muncul Ayara dengan cirikhas senyuman.

"Kenapa belum pulang?" tanya Ayara sembari memegang dagunya bersemangat.

"Sebentar lagi pulang," balas Malik yang gugup.

Ayara tersenyum menunjukkan giginya. "Bilang saja, kau masih ingin melihatku kan?" goda gadis itu hanya bercanda.

Malik tak menjawab.

Mr Criminal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang