Part 7. Pukulan

10 2 0
                                    

Happy Reading

GREB

Dengan kasar Liam menarik lengan Aksa yang membuat Aksa menatap sang ayah takut. "Kamu mau membodohi papa Aksa?" sentak Liam yang membuat Aksa meneguk ludahnya takut.

"Kamu mau membodohi papa Aksa? kamu pikir papa buta tidak bisa melihat bahwa kertas ini sudah terdapat nilainya?" sentak Liam menatap Aksa tajam.

"Papa Aksa ga bermaksud bohongi papa," ucap Aksa sedikit takut. "Aksa cuma takut," ucap Aksa melanjutkan.

Raja yang mendengar keributan dibawah dengan cepat menuruni anak tangga, dirinya tidak heran siap dalang dari suara ribut itu. Tapi tetap saja Raja ingin melihatnya.

"Takut?!" sentak Liam yang membuat Aksa mengangguk takut.

"Kemari kamu! biar papa kasih yang namanya pukulan agar kamu tau rasanya takut dan sakit secara bersamaan," ucap Liam dengan menarik Aksa kasar.

Raja yang melihat sang ayah melewatinya dengan tangan yang menarik lengan Aksa kasar hanya tersenyum puas melihat Aksa yang ditarik kasar oleh sang ayah.

"Lo harus lebih menderita Aksa," batin Raja.

***

Ctas

"Ini untuk kamu karena telah berani membodohi papa."

Ctas

"Ini karena sudah berani pulang sore.”

Ctas

"Dan ini cambukan trakhir dari papa," ucap Liam yang langsung melempar cambuknya ke sembarang arah, sedangkan Aksa hanya terduduk lemas di dalam ruangan Liam.

Air matanya lolos saat dirinya berusaha untuk berdiri. "Sakit...." hanya itu yang mampu keluar dari mulutnya yang bergetar karena menahan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

Aksa mulai berjalan pelan menuju ke kamarnya. Aksa merutuki dirinya karena telah membohongi sang ayah, namum sekalipun dirinya tidak berbohong dirinya juga akan mendapatkan pukulan. Aksa benci hal ini, sangat sangat membencinya.

"Gede juga nyali lo berani bohongin papa," ucap Raja yang tiba tiba muncul dari belakang, Aksa mulai membalik tubuhnya menatap orang yang memiliki suara itu.

"Abang ada urusan apa sama Aksa?" ucap Aksa tidak menghiraukan ucapan Raja tadi.

"Kalau ga ada Aksa pergi," ucap Aksa yang hendak pergi, namun lagi lagi Raja mengeluarkan suara yang membuat Aksa menghentikan langkah kakinya.

"Gue harap besok besok pukulan yang papa kasih lebih dari hari ini," ucap Raja yang berlalu pergi. Aksa hanya diam ia tau apa maksud dari Raja.









Bersambung......
Jangan lupa vote sama komen!!
Sorry for typo

Aksa dan Laut (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang