Happy Reading
🍒🍒Dipta hanya mengangguk dengan pilihan Aksa setelahnya dirinya membantu Aksa untuk berjalan ke uks sesekali Dipta melirik kaki Aksa yang sempat Aksa elus elus tadi saat di hukum. "Kaki lo kenapa Sa?" Tanya Dipta yang seakan akan memecahkan keheningan.
Aksa yang merasa dirinya ditanya lansung menatap Dipta yang ada disebelahnya. "Ga papa," ucap Aksa yang membuat Dipta menghela nafasnya sebentar.
"Udah keberapa kali lo bilang ga papa?" Ucap Dipta kesal namun yang di dapatkan hanya gelengan dari Aksa, Dipta hanya diam dengan melanjutkan jalannya membantu Aksa untuk ke uks.
**
Dipta mulai membantu Aksa untuk duduk di bankar uks dirinya tau pasti saat ini kepala anak itu sedang pusing. "Lo tunggu disini bentar," ucap Dipta yang hendak keluar, namun Aksa segera bertanya yang membuat Dipta berhenti sebentar untuk menjawab pertanyaan temannya itu."Mau kemana?" Tanya Aksa.
"Mau beli makanan sekalian buat lo," jawab Dipta
"Ga usah, gue ga laper," ucap Aksa yang membuat Dipta membalik tubuhnya menatap pemilik suara yang selalu membuatnya kesal.
"Jangan bodoh! Lo udah pucet gitu," ucap Dipta sedikit kesal.
"Ini pucet karena kena panas aja," ucap Aksa beralasan. "Lo ga us..." Ucapannya terpotong saat Dipta langsung menyelanya.
"Udah! Diem! Tunggu gue disini," ucap Dipta yang berlalu pergi. Aksa hanya menghela nafas sebentar setelahnya dirinya kembali berbaring.
**
Tidak berselang lama Dipta sudah kembali muncul di balik pintu uks dengan membawa beberapa makanan di tangannya. "Tara lihat gue udah bawain makanan, ayo bangun makan," ucap Dipta yang hendak membantu Aksa namun anak itu segera menolak.
"Ga usah gue cuma sakit kepala, bisa bangun sendiri," ucap Aksa yang langsung bangun.
"Hm, nih makan," ucap Dipta menyodorkan satu makanan, namun Aksa hanya diam memperhatikan. "Kenapa? ga suka?" tanya Dipta saat melihat Aksa hanya diam.
"Bukan gitu, ahh maksud gue lo aja yang makan." ucapan itu kembali keluar dari mulut Aksa yang membuat Dipta merasa kesal.
"Lo bisa ga sih langsung makan aja? gue udah penuh effort beliin lo," ucap Dipta dengan nada sedikit kesal dan hal itu berhasil membuat Aksa merasa tidak enak.
"Tapi gue ga bawa uang," ucap Aksa yang seakan membuat Dipta sadar kenapa Aksa sedaritadi menolak dengan banyak alasan.
Dipta mulai menaruh makanan yang sempat ia sodorkan pada Aksa.
Bersambung........
Jangan lupa vote sama komennya ya?
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa dan Laut (HIATUS)
Teen FictionKebencian hanya membuatmu rugi, kebencian hanya menghasilkan penyesalan dikemudian hari. Dan bagaimana jika yang membenci itu adalah keluarga sendiri? mari tanyakan pada Aksa, mari berkelana dalam kisah Aksa dan Laut ini. Aksa dan Laut. (On going)