I Warn You

1.3K 145 13
                                    

"Yuk turun," ajak Marvin setelah membukakan pintu untuk Jasmine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuk turun," ajak Marvin setelah membukakan pintu untuk Jasmine.

Gadis itu pun menyambut tangan Marvin dan mulai keluar, mengamati sekitar taman di dekat danau yang sejuk dan asri.

Karena masih pagi dan semua orang sedang sibuk dengan urusan masing - masing, jadi area ini cenderung sepi. Hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang.

"Dingin ya?" Tanya Marvin saat Jasmine meremas genggaman tangannya.

Jasmine mengangguk. Masih enggan bicara, mood nya belum membaik.

"Tunggu sebentar," Marvin membuka kembali pintu mobil, mengambil jaket blackmoon miliknya.

Jaket kulit hitam yang menjadi perkenalan pertama antara Jasmine dan Marvin di pasar malam.

Marvin memakaikannya pada Jasmine kali ini, seketika harum aroma parfum maskulin milik cowok itu memeluk tubuh Jasmine.

Jasmine membalas rangkulan tangan Marvin, melingkarkan tangan putihnya di pinggang pewaris Smith tersebut. Membuat senyuman manis dan lega terbit di wajah tampan Marvin.

"Mau duduk di bangku taman, atau di rumput aja?"

"Di rumput aja. Di sana sambil senderan sama pohon."

Jasmine menunjuk tempat paling strategis, yang teduh dan menyajikan pemandangan danau hijau yang menyegarkan. Burung - burung kecil berwarna putih pun berkicau ikut meramaikan kedatangan dua sejoli itu.

Mood Jasmine mulai membaik, senyumannya b bertambah lebar ketika tangan cantiknya di hinggapi kupu - kupu biru cantik. Jasmine suka sekali dengan kupu - kupu.

"So beautiful, like you," puji Marvin sambil merangkulkan tangan besarnya ke pinggang Jasmine.

"Dulu waktu aku belum ketemu keluargaku, teman ku yang paling setia cuma kupu - kupu. Ada taman di deket panti dan di sana pasti ada banyak kupu - kupu karena banyak bunga - bunga cantik. Aku bebas cerita apapun sama mereka, main kejar - kejaran sampe Ibu marah karena aku sering main sampe capek," ujar Jasmine bercerita masa lalunya.

Marvin mendengarkan. Tapi ia jadi teringat tentang Flora, Marvin ingin mendengar lebih banyak mengenai adik kandungnya.

Mengingat, kisah dua gadis yang berarti dalam hidupnya ini mirip. Sepertinya Jasmine dapat memberikannya beberapa hal penting, untuk bisa lebih dekat dan mengenal Flora.

"Babè, how about Flora?" Tanya Marvin, matanya menatap teduh mata biru Jasmine.

"Flora suka banget main lari - larian tapi dia juga suka jatoh. Dia gak merhatiin langkahnya, kadang dia bisa kesandung kakinya sendiri. Tapi di usianya yang baru 4 tahun, Flora itu pinter."

"Flora suka makan apa?"

"Semuanya suka, kecuali durian. Katanya bau eek."

Marvin terkekeh, Flora persis sekali dengan Mutiara. Ibu mereka tidak menyukai buah yang beraroma menyengat itu.

LOVE LANGUAGE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang