33

1.6K 185 6
                                    

setelah beberapa hari mereka ribut belum ada dari mereka yang ingin memulai, kini mereka hanya berdiam tanpa ada yang mau memulai. sangat terasa sekali mereka perang dingin, sampai-sampai bik sum pun ikut heran dengan dua majikannya ini.

tidak ada yang berani bertanya kepada mereka, seperti pagi ini terlihat seperti keluarga harmonis, tetapi juga tida ada percakapan hangat seperti biasanya, rony yang cuek dengan salma, dan salma pun seperti tidak menganggap rony ada.

"mami aku mau itu" ucap lian menunjuk selai coklat

"biar mami yang oleskan" jawab salma dan membuat roti untuk lian

sedangkan rony sendiri sarapan dengan tenang dan sesekali menatap ponselnya untuk mengecek.

"papi dan mami sedang marahan?" tanya lian tiba-tiba, rony dan salma yang mendengar ucapan lian pun saling bertatap mata, dan tidak lama salma langsung mengalihkan pandanganya pada lian

"tidak sayang" jawab salma singkat

"em--tapi papi dan mami tidak seperti biasanya" ucap lian berpikir seperti merasakan ada yang berbeda

"mami dan papi tidak apa-apa ko" jawab rony menatap anaknya

"tapi mami tidak bawel seperti biasanya"

"mami sedang sariawan sayang, makanya mami tidak bawel" bohong rony agar anaknya tidak mengetahui kedua orang tuanya sedang perang dingin

saat sedang menikmati sarapannya terdengar suara handphone salma berbunyi, salma tidak menjawabnya dia biar kana saja. iya saat rony pergi entah kemana dia pulang membawa handphone baru untuk salma. mau tidak mau salma harus menerimanya karna salma sangat membutuhkan handphone, sedangkan handphone yang rusak tetap salma service, karna ada beberapa file yang harus salma pindahkan.

rony yang melihat handphone salma sedari tadi berbunyi pun menatap salma, salma tidak peduli dengan tatapan rony. salma mengambil handphonenya dan mematikan handphonenya agar tidak terus menerus berbunyi.

"angkat dulu, siapa tau penting" ucap rony saat melihat salma mematikan handphonenya

salma tidak menghiraukan ucapan rony, salma melanjutkan sarapannya. karna hari ini salma tidak ada kegiatan apapun jadi salma akan menghabiskan waktunya di rumah saja, sedangkan lian akan berangkat sekolah bersama rony.

lian sudah siap akan berangkat sekolah dan menunggu rony untuk mengambil kunci mobil.

"sayang hari ini di antar supir dulu ya?" tanya rony pada lian

sedangkan salma yang mendengar itu cukup heran, biasanya rony akan selalu mengantar lian terlebih dahulu tapi kali ini tidak.

"kenapa papi?" tanya lian sedih

"papi ada urusan sebentar" jawab rony memberi pengertian pada anaknya

"ya udah hari ini biar mami yang antar lian" ucap salma karna tidak tega melihat wajah anaknya yang sedih

"serius mami?" tanya lian girang

"sayang mami harus ikut papi, jadi lian berangkat dulu dengan supir ya? papi janji pulangnya papi dan mami yang jemput" sela rony saat melihat salma akan menjawab.

"em--ya udah deh" ucap lian lesu

"ko sedih? papi janji pulangnya kita main" tawar rony pada anaknya

"mau papi, lian mau main" girang lian saat mendapat tawaran dari rony

saat terlihat sudah pergi dengan supir dan susternya rony menatap salma, dan membawa salma ke dalam. salam yang melihat itu sedikit heran dengan rony, bukan kah dia harus berangkat kerja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang