12

4.1K 136 2
                                    

seperti biasa salma menjalankan hari-harinya entah sejak kejadian orangtuanya tetap memaksa salma untuk menerima perjodohan itu salma cukup bingung.

"sal" ucap novia yang melihat temannya hanya bengong saja

salma tidak menjawab dia tetap diam entah apa yang dia pikirkan yang tentu sangat sulit bagi salma

"salma" ucap novia sekali lagi

"ehh sorry nov" balas salma tersadar panggilan novia

"kenapa si sal? ada masalah?" tanya novia yang sangat bingung melihat salma seperti orang kebingungan

"nggak gua cuman kepikiran tugas aja" bohong salma pada novia

"boong minggu ini kita nggak ada tugas sal" ucap novia yang mengetahui salma sedang bohong.

salma hanya menghembuskan nafasnya dia lupa kalo temannya ini sangat sulit untuk di bohongin, salma bingung harus menceritakan kepada novia atau tidak.

tetapi dia butuh seseorang untuk mendengarkan masalahnya atau mungkin membatu mencari solusi untuk keluar dari masalah ini.

"gua di jodohin nov" ucap salma dengan tiba-tiba

"HAH!!" tentu novia kaget mendengar ucapan salma

"bercanda kan lu?" tanya novia pada salma

"gua serius" ucap salma serius

"sama siapa sal?" tanya novia

"temen nyokap gua" ungkap salma

"terus lu terima?" ucap novia pada salma

"nggak gua tolak, tapi bokap gua tetep maksa buat jodohin gua" balas salma

"terus?" jawab novia

"ya gua bingung sekarang harus gimana, apa gua kabur aja ya?" ungkap salma yang sangat frustasi dengan keadaan seperti ini

"lo gila sal!" ucap novia yang tak terima bila temannya memilih untuk kabur

"gua nggak mau terima perjodohan itu nov" keukeuh salma

"kenapa ngga lu coba dulu? lu udah tau orangnya?" tanya novia

"udah bahkan gua udah ketemu" balas salma

"ya udah lu coba dulu kalo lu emang nggak cocok lu tolak" ungkap novia pada salma

"masalahnya dia duda dan dia udah punya anak novia"

novia tentu sangat terkejut bahkan lebih kaget lagi dengan kenyataannya temannya ini akan di jodohkan dengan seorang duda.

"alesan orang tua lu jodohin lu apa?" tanya novia

"membalas kebaikan keluarga gua" ucap salma

novia tidak bisa berbuat apa-apa yang hanya dia lakukan mungkin hanya bisa menguatkan salma untuk melewati masalah ini mungkin, karna jujur novia pun tidak tau harus berbuat apa tidak mungkin dia membatu salma kabur.

~~~~~~~~~~

salma memasuki rumahnya cukup malam salma pulang karna tadi dia dan novia tidak langsung untuk pulang mereka pergi untuk jalan-jalan.

salma melihat orang tuanya sangat sibuk menata makanan di meja makan, entah salma bingung untuk apa mamahnya memasak makanan yang begitu banyak, ita yang menyadari anaknya sudah pulang pun menghampiri anaknya

"sudah pulang nduk?" tanya ita pada anaknya

salma hanya menganggukkan kepalanya "tumben masak banyak mah?" tanya salma

"iya keluarga rony akan kesini, jadi kamu siap-siap ya" ucap ita

"rony? untuk apa mereka kesini mah?" tanya salma

"kita bakal bahas acara lamaran kamu" balas ita

"mah tapi salma belum jawab keputusan salma" tegas salma pada orang tuanya

"nakk..." ucapan ita terpotong saat suaminya datang

"kamu tidak mempunyai pilihan lain selain menerima perjodohan ini" ucap demis yang melihat anaknya mencoba tetap menolaknya perjodohan ini

"papah egois, bahkan salma belum menyetujuinya" ungkap salma kepada orang tuanya dan pergi meninggal kedua orang tuanya

~~~~~~~~~~

salma menangis dan menumpahkan semua kekesalannya kamar yang terlihat sepi hanya terdengar tangisan salma yang begitu pilu.

ita memasuki kamar salma terlihat disana salma sedang membaringkan tubuhnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut terlihat dengan jelas badan salma yang bergetar bahwa dia sedang menangis, ita mengusap pundak salma dan memeluknya dari belakang, ita sangat tidak tega melihat anaknya menangis seperti ini.

"maaf nduk" ucap ita pada salma

salma hanya diam tidak bersuara dia cukup kecewa dengan orang tuanya.

"hanya ini yang terbaik buat kamu" ungkap ita

"dengan menjodohkan salma membuat mamah dan papah bahagia?" tanya salma pada ita

ita hanya diam tidak menjawab pertanyaan salma, yang ita lakukan hanya memeluk putrinya semata wayangnya

"kalau ini yang buat mamah dan papah bahagia akan salma lakuin" ucap salma dengan sungguh

ita yang mendengar anaknya berbicara seperti itu hanya bisa menangis dan memeluk salma lebih erat lagi sebenernya ita ingin anaknya yang menentukan masa depannya tapi tidak semudah itu, ada hal lain yang harus ita lakukan demi kebaikan anaknya

•••••••••••••••

haiiii semuanya

gimana hari-harinya baik kan?

tadinya mau up malem karna lgi kurang enak badan baru skrg gpp ya

sehat-sehat yaa kalian

selamat membaca<3!

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang