25

3.1K 157 3
                                    

kini mereka sudah ada di bandara sedari tadi lian tidak mau lepas dari salma, lian sudah merengek dari tadi tidak ingin di tinggalkan orang tuanya.

"gendong papi mau?" tawar rony pada lian karna kasihan istrinya dari tadi harus menggendong lian.

lian berpindah kini di gendong oleh rony, salma menghampiri mamahnya. iya mereka semua mengantarkan salma dan rony untuk berangkat.

"sal inget pesan mamah" ucap ita pada salma

"iya mah" jawab salma dengan males

sebelumnya mamah ita memberikan wejangannya yang sangat panjang kepada salma, salma yang mendapat wejangan dari mamahnya pun agak sedikit takut.

"sayang ngga ada yang ketinggalan kan?" ucap mamah yati pada salma

"ngga ada ko mah, aman semua" balas salma

"ka sal, nitip ponakan yang lucu ya" timpal diva

"heh bocil!, nggak usah ikut campur urusan orang dewasa" jawab rony

"lah bener kan mah? orang lian udah siap punya adik, bener kan lian ingin punya adik?" tanya diva pada ponakannya yang masih berada di gendongan rony

"kalo punya adik nanti bisa lian ajak berantem kan?" tanya lian polos

"jangan dong sayang, kalo sudah punya adik tidak boleh di ajak berantem tapi harus di sayang" kata yati pada cucunya

"tapi papi sama onty diva selalu berantem" ucap lian

"tapi papi selalu sayang sama onty, iya kan papi?" tanya yati pada rony

"iya dong papi sayang onty" jawab rony

"mami lian mau punya adik perempuan ya" ucap lian pada salma

"hah? em iya sayang" kaget salma karna tiba-tiba mendapatkan pertanyaan dari lian

kini lian turun dari gendongan rony dan sekarang malah kejar-kejaran dengan diva.

rony mendekatkan dirinya pada salma dan berbisik "janji ya adik untuk lian"

"diem!" bisik salma mencubit perut rony yang ada di sebelahnya

"aww, sakit sayang" keluh rony pada salma

salma hanya melotot kepada rony, sedangkan rony hanya tersenyum saja.

mamah yati dan mamah ita yang melihat kedua anaknya itu hanya bisa tersenyum, dan berdoa semoga pernikahan mereka selalu di berikan kebahagiaan.

mamah yati tidak ingin melihat anaknya tersedih kembali saat mengingat mereka harus bercerai, dan mengorbankan lian yang tidak mendapatkan kasih sayang dari ibunya.

kini sudah waktunya rony dan salma harus take off karna pesawat yang akan mereka tumpangi akan segera berangkat, salma menghampiri lian dan berjongkok di hadapan

"hei janji sama mami tidak nakal? dan tidak merepotkan oma dan uti?" tanya salma pada lian

"janji mami" ucap lian dan memberikan kelingkingnya pada salma pertanda dia berjanji

"pintar" kata salma dan memeluk lian dengan erat

salma berdiri dan menghampiri orang tuanya dan memeluk mamahnya, dan bergantian memeluk mamah yati.

lian melambaikan tangannya kepada orang tuanya saat mereka akan masuk.

"ko mereka alay ya? padahal cuman pergi berapa minggu tapi kaya mau di tinggal lama" ucap rony tiba-tiba

"hahahahaha" salma tertawa mendengar penuturan rony

"bener kan sal? kita pergi juga ngga akan lama tapi mereka alay banget. padahal kan kita pergi juga program untuk pembuatan adik" kata rony dan merangkul pundak salma

"ron lu berangkat sendiri aja, gua balik lagi" ucap salma tiba-tiba

"ehh, jangan" panik rony pada salma

"sekali lagi ngomong gitu, serius aku pulang" kesal salma pada rony

"hahaha iya iya" tawa rony puas sekali

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang