Satu setengah tahun telah Lou lewati dengan beragam drama perkuliahan. Setelah pertemuan mereka waktu itu hubungan keduanya kian hari kembali dekat. Hikari selalu menemani Lou saat di asrama ketika pulang kuliah. Hikari juga selalu ada disamping Lou menemani hari²nya. Dan Lou pun mulai menerima kehadiran Hikari di hidupnya lagi. Hikari berkali kali meyakinkan Lou atas ketakutan dan keraguannya tentang makna mencintai tanpa melihat gender. Lou merasa bahwa mungkin saja perkataan Hikari selama ini ada benarnya meski ia sedikit ragu. Mungkin Hikari adalah jawaban dari doa²nya dari tuhan. Lou juga pernah berkonsultasi kepada beberapa pendeta jika Cinta dan perasaan yang tulus itu tidak pernah salah. Mereka murni ada dalam diri manusia namun terkadang takdir tak dapat menyatukannya. Lou juga selalu mendoakan Olive agar selalu bahagia dengan orang yang dia cintai.
Perlahan kehadiran Hikari mulai mengalihkan fikiran Lou yang awalnya masih terpaku pada Olive. Sore itu Lou bersiap kembali ke asrama setelah mengerjakan tugas akhirnya dari daerah London yang memakan waktu sekitar satu jam dan ia memilih menaiki kereta. Lou duduk di bangku tengah dan terlihat suasana di dalam kereta sedikit lenggang. Lou mengeluarkan tabletnya dan melanjutkan tugasnya. Ini adalah semester ke 7 Lou berada di UCL. Dan semester lalu Hikari telah menyelesaikan pendidikan S1nya di jurusan bisnis , ia kini melanjutkan studi S2 nya masih di UCL karena tidak ingin jauh dari Lou lagi.
15 menit berlalu Lou masih fokus menatap tabletnya. Hingga Lou merasakan ada sesuatu yang bergerak dari lengan kanannya mengintip ke arah tabletnya. Lou menoleh ke arah benda tersebut. Seorang gadis kecil berambut coklat memakai masker sedang menempelkan kepalanya ke lengan kanan Lou sambil melihat ke arah tablet Lou penasaran. Dengan cepat Lou menutup tabletnya dan memasukkannya ke dalam tas. Gadis kecil tersebut menggerutu kesal namun masih menempelkan kepalanya di lengan Lou. Lou kemudian mengambil headphone dan memakainya. Hingga pada pemberhentian terakhir Lou beranjak dari duduknya meninggalkan gasdis kecil tersebut.
Lou pergi ke tempat yang sama setiap harinya untuk mengerjakan project akhirnya di daerah Brighton UK , dan lebih memilih menggunakan kereta di banding mobil karena ia menikmati suasana di dalam kereta. Dan iyaa setiap hari ia selalu bertemu gadis kecil tersebut namun Lou mengabaikannya. Gadis kecil tersebut beberapa kali duduk di sebelah Lou dengan seorang laki² tua. Gadis kecil tersebut sering melihati Lou namun ketika Lou balik melihatnya ia mengalihkan pandangannya. Hingga suatu sore ia tengah duduk di sebelah Lou sambil memegang bonekanya ia mengantuk dan mulai menempelkan kepalanya di lengan Lou , Lou hanya menoleh dan kembali melanjutkan aktivitasnya lagi.
Gadis kecil berambut coklat yang selalu menggunakan masker tersebut selalu penasaran dengan pekerjaan Lou pada tabletnya lama kelamaan Lou membiarkannya menempel di lengannya sambil memperhatikan apa yang Lou kerjakan.
"Waahh , bagus banget. Gimana cara gambarnya?" Ucap gadis tersebut sambil mendongak ke arah Lou.
Lou hanya mengerutkan dahinya. Tak mengubris gadis kecil yang sering ada di sampingnya tersebut.
Lou memasukkan tabletnya ke dalam tas , namun tiba² kereta sedikit tersenggal dan lampu di dalam kereta tiba² padam. Hingga membuat beberapa penumpang berteriak karena kaget. Lou yang reflek mengarahkan tangan kanannya ke arah gadis kecil tersebut menahan badannya agar tak tersentak keluar dari kursinya. Gadis kecil tersebut merangkul lengan Lou erat sambil memejamkan matanya karena terkejut akan kejadian tersebut. Tak selang beberapa lama petugas yang ada di dalam kereta berhamburan keluar menenangkan penumpang dan sekitar 10 menit lampu berhasil menyala dan kereta kembali dapat beroperasi. Gadis kecil tadi masih memeluk lengan Lou erat sambil menempelkan wajahnya. Laki² tua yang selalu menemaninya berusaha menenangkan dan mengajaknya turun karena kereta telah sampai di stasiun terakhir. Laki² tersebut mengajak Lou berbincang meminta bantuannya untuk membujuk gadis kecil tersebut keluar dari kereta. Tak butuh waktu lama Lou menggendongnya keluar. Saat sudah keluar dari gerbong kereta Lou masih mengendong gadis tersebut dan menurunkannya namun gadis kecil tersebut rupanya masih nyaman di gendongan Lou.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL OF THINGS ABOUT YOU
Romance(ALL OF THINGS ABOUT YOU) Cerita ini bermula dari ketidaksengajaan dua gadis remaja yang bertemu di salah satu toko buku terkenal di Soho, yang merupakan salah satu tempat teramai di New York. Mungkin semesta masih belum puas untuk melihat mereka ha...