Bab 3

215 48 9
                                    

Bab 3

"Kau belum memiliki manajer, bukan?" Seto menatap Hinata dengan tatapan menjengkelkan bagi wanita itu.
"Belum, Sensei." Jawab Hinata kalem.

Pagi tadi ia dihubungi pihak agensi untuk datang ke kantor. Hinata yang mendapat kabar itu tentu saja terkejut, ia tidak tahu apa yang akan dibahas atasannya kali ini. Karena seingatnya Hinata juga sedang tidak melakukan kesalahan apapun.

Seto tersenyum tipis dan menatap Hinata penuh arti, "Baiklah, besok sore paling lambat kau akan segera mendapatkannya." ucap pria itu.

Hinata diam saja, ia selama ini belum memiliki manajer tetap karena jadwalnya masih sangat lenggang. Tapi kali ini kenapa agensi menyarankannya seperti itu?

"Jadwalmu ke depan cukup banyak, Hinata. Bekerja lah dengan baik, jangan mengecewakan beliau." ucap Seto lagi seolah menjawab kebingungan Hinata.

Wanita itu tersenyum tipis, rupanya ini ada sangkut pautnya dengan pria itu.

"Saya mengerti, Sensei." sahut Hinata sopan.

Pria itu kemudian mengangguk tipis, "Kau boleh keluar sekarang!" titah Seto.

Hinata mengangguk patuh, ia keluar dari ruangan milik sang Ceo dengan senyum cerah di wajahnya. Ia mengepalkan kedua tangannya dengan gemas, ingin rasanya Hinata berteriak saking senangnya.
"Tenang, Hinata. ini masih terlalu awal untuk kau berbahagia." ucapnya bermonolog.

Setelah memastikan ekspresinya kembali normal, Hinata pun memutuskan untuk kembali melanjutkan langkah kakinya.
Baru saja dirinya akan melangkah pergi, tiba-tiba pintu ruangan milik Seto terbuka dan menampilkan sosok pria itu.

"Hinata, Uchiha-sama sudah menunggumu di basement. Segera temui dia!" tukas Seto pelan bahkan terkesan berbisik.

Hinata pun hanya mengangguk kaku dan langsung berjalan dengan cepat menuju elevator. Mendengar Uchiha Itachi tengah menunggu dirinya, membuat Jantung Hinata berdetak dengan cepat dan tiba-tiba ia kembali merasakan kegugupan yang luar biasa.

Saat ini Hinata telah berada di basement. kedua matanya mencari keberadaan mobil milik Itachi. Dan saat menemukannya ia pun bergegas untuk mendekat.

Hinata memasuki mobil dan duduk di kursi penumpang, ia melihat ada Hidan yang bertugas untuk menyetir. Hinata terdiam, suasana di dalam benar-benar canggung. Ia melirik pria di sampingnya, dan Itachi hanya fokus pada layar Ponselnya tanpa menyapa Hinata sama sekali.

Wanita itu menggigit bagian dalam pipi kirinya, Hinata merasa diabaikan dan hal itu membuatnya jengkel.

"Kau sudah sarapan?" Itachi akhirnya bersuara, membuat Jiwoo langsung menoleh pada pria itu. "Sudah," Jawabnya pelan.

Itachi mengakhiri fokusnya pada layar ponsel dan mulai memusatkan perhatian nya pada Hinata.
"Hidan, pulanglah dan bawa mobil Hinata." titah Itachi.

Hidan menatap pria itu sekilas dan ia pun mengangguk paham. "Baik, Uchiha-sama." ucapnya pelan lalu keluar dari mobil begitu saja.

Hinata terdiam bingung, ia hendak bertanya tentang bagaimana dirinya akan pulang jika mobil miliknya dibawa Hidan?

Namun sebelum Hinata bertanya langsung, Hidan lebih dulu mengetuk kaca mobil di samping Hinata, dan wanita itu langsung membukanya, "Mana kunci mobilmu?" Pintanya, Hinata dengan gerakan cepat segera mengobrak-abrik isi tas nya untuk mencari kunci mobilnya. Dan setelah didapat, dirinya pun langsung menyerahkan itu pada Hidan.

"Kita pindah ke depan." kata Itachi menyadarkan lamunan Hinata, lagi-lagi wanita itu menurut tanpa mengucapkan sepatah kata pun untuk meresponnya.

Hinata mengikuti arahan dari pria itu dan kini ia telah berada di kursi samping Itachi yang telah memegang kendali setir. Pria itu mengambil paper bag yang ada di atas dashboard lalu menyerahkannya pada Hinata.

MIROTIC (Itachi-Hinata Version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang