Hinata menghampiri Itachi saat setelah pria itu membuka pintu kamarnya. Itachi dapat melihat jejak air mata di sekitar wajah cantik Hinata, ia bisa menebak jika wanita itu baru selesai menangis.
"Bagaimana? Apa ibu ku sudah pergi?" tanya Hinata cemas. Itachi mengangguk singkat, dan detik berikutnya Hinata langsung menerjang dan memeluk erat tubuh Itachi.
"Aku takut sekali dan aku juga malu." Hinata terisak pelan dalam dekapan hangat Itachi.
"Mereka mendengar semuanya, tentang aku yang menelantarkan ibu kandungku sendiri."
"Tidak! Semua itu tidak benar, bukan aku yang menelantarkan ibuku. Tapi dia yang menelantarkan aku!"
Dekapan Itachi kian mengerat seiring dengan kuatnya tangisan Hinata nan pilu. Itachi memejamkan mata mencoba meresapi tiap rasa sakit yang Hinata bagi padanya.
Sayang, tanpa kamu beritahu pun, aku sudah tahu.
"Aku mengerti, kau tidak perlu menjelaskan apapun." ucap Itachi mencoba menenangkan Hinata.
Aku akan selalu mengerti, apapun itu.
Itachi melepas Dekapannya terhadap Hinata secara perlahan, ada rasa tidak rela dalam hati Hinata saat tubuh hangat nan nyaman itu melepaskannya. Itachi tersenyum tipis, ia menghapus air mata Hinata yang masih tersisa dengan kedua ibu jarinya. Dan bagian terakhir, pria itu memberi kecupan hangat di bibir sang wanita.
Hinata memejamkan kedua kelopak matanya sekejap, ia dapat merasakan ketulusan yang luar biasa dari setiap perilaku Itachi dalam menenangkan dirinya. Hinata terpukau karenanya, ia tersanjung karena ketulusan pria itu, dan ia terlena dengan semua sikap manis Itachi.
"Aku janji padamu, ini adalah yang terakhir kalinya dia mengganggu dirimu." kata Itachi secara tegas dan yakin.
Karena aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti hati rapuhmu.
Itu adalah janjiku sebagai pria yang mencintaimu.**
Tanpa terasa waktu terlewati begitu saja, dorama yang diperankan Hinata dan Naruto telah resmi ditayangkan. Respon yang didapat tiap pemeran sangat beragam, terutama yang diterima Hinata. Aktris cantik itu mendapat respon luar biasa dari pecinta dorama, mereka banyak yang terbawa suasana hingga melontarkan hujatan tak mengenakkan di akun sosial media milik wanita itu.
Hinata tidak menyangka jika perannya kali ini benar-benar meledak, ia senang dan takut secara bersamaan. Namun dibanding itu dirinya lebih bangga lagi karena ia berhasil memerankan peran tersebut begitu apik sehingga membuat orang-orang yang menontonnya ikut terhanyut dalam peran yang ia bawa.
Kini namanya sukses menempati urutan pertama di beberapa situs pemberitaan selebritis, dan ia juga mengalami kenaikan followers yang drastis di akun sosial medianya.
"Impactnya sangat luar biasa." Puji Takagawa Seto di depan Hinata.
Wanita itu tersenyum malu-malu mendengarnya, "Ini semua berkat anda, Takagawa-sama." Hinata membalas.
Pria itu tertawa pelan, "Ah tidak juga. Aku hanya menuruti apa yang diperintahkan Uchiha-sama. padaku." Kilahnya dengan jenaka.
Hinata yang mendengar nama Uchiha Itachi disinggung dalam pembicaraan ini hanya mampu tersipu malu.
Memang benar, semua kejadian hebat ini ada sangkut pautnya dengan pria itu."Satu lagi, beberapa hari ke depan kamu akan ada lebih dari tiga pemotretan majalah couple dengan Namikaze Naruto. Selain itu kalian juga ada pekerjaan untuk menghadiri variety show secara bersamaan." Jelas Takagawa Seto.
Hinata cukup terkejut mendengarnya, ia tidak menyangka pekerjaannya bersama Naruto tidak terhenti di drama saja. Setidaknya Hinata tidak perlu risau karena dirinya suduh cukup mengenal pribadi Naruto yang ramah. Ia rasa akan sangat menyenangkan bekerja dengan lelaki itu lagi.
"Untuk selebihnya pihak perusahaan akan mengirim jadwal keseluruhanmu pada Jiu." Hinata mengangguk paham, kemudian dia berdiri dan membungkuk hormat pada Seto.
"Terimakasih, Takagawa-sama." ucap Hinata. Seto hanya membalasnya dengan senyum tipis, dan setelah itu Hinata pun dipersilakan untuk keluar dari ruangannya.
...
Seseorang pernah berkata, kebahagiaan orang yang dicintai adalah yang paling utama. Kita akan merasa ikut bahagia jika melihat orang yang kita cintai bahagia. Itulah makna dari ketulusan cinta yang sesungguhnya, sekiranya itu adalah yang Itachi rasakan saat ini.
Hatinya menghangat tatkala melihat Hinata bahagia saat mendapat banyak hadiah dan ucapan selamat dari penggemarnya.
Senyum manisnya mengembang, wajahnya bersinar cerah, Hinata terlihat bahagia dan hebatnya lagi semua itu menular dengan cepat pada Itachi yang kini menatapnya dengan teduh.
Tanpa sadar sebelah tangannya terulur dan menyentuh sisi kepala Hinata, ia mengusapnya perlahan dengan luapan cinta yang tak terbendung.
Hinata lantas menoleh pada Itachi, senyum merekah miliknya tak ayal ia perlihatkan dengan senang hati.
"Terimakasih, semua kesuksesan ini berkat dirimu." ujar Hinata dengan tulus, namun Itachi merasakan hal yang berbeda, dadanya kembali berdenyut nyeri saat mengingat dasar dari hubungan ini terjalin.
Hinata menyadari perubahan pada raut wajah Itachi, ia pun menghempaskan beberapa hadiah beserta surat dari penggemar ke kursi di sebelahnya. Lantas Hinata beralih memfokuskan diri pada sang pria dengan cara menyentuh punggung tangan milik Itachi.
"Ada apa?" tanya Hinata mengutarakan kekhawatirannya.
Namun Itachi hanya menanggapi pertanyaan Hinata dengan seutas senyum tipis yang susah payah ia perlihatkan. "Aku hanya sedikit lelah," Jawab Itachi berbohong. Pria itu kemudian beranjak dari sofa dan pergi meninggalkan Hinata begitu saja.
Hinata kembali tertegun dibuatnya, ia menatap kepergian Itachi dengan perasaan bingung seperti sebelumnya.
Hinata berpikir jika keduanya kini telah saling terbuka perihal perasaan satu sama lain, namun entah kenapa ia merasa jika Uchiha Itachi masih menyembunyikan sisi lain dari dirinya.
Apa itu?
Sisi rapuh Itachi lah yang sampai saat ini belum bisa Hinata mengerti. Sebenarnya apa yang membuat seseorang seperti Uchiha Itachi terlihat menyedihkan seperti itu?
Pada akhirnya Hinata pun memutuskan untuk menyusul Itachi, ia tidak mungkin membiarkan pria itu sendiri dalam kekalutannya.
Saat Hinata sampai di kamar mereka, Itachi sudah membaringkan tubuhnya di atas ranjang. posisi tidurnya menyamping dengan wajah yang menatap pada lampu yang berada di atas nakas. Hinata memutuskan untuk pergi ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan wajahnya dari make up, sekaligus untuk mengganti pakaiannya.
Setelah semuanya selesai ia pun kembali ke kamar dan ikut bergabung dengan Itachi. Hinata memeluk Itachi dari belakang dengan gerakan yang perlahan. Ia tidak tahu apakah pria itu benar-benar sudah terlelap atau tidak. yang jelas Hinata hanya ingin tidur dengan memeluk tubuh Itachi.
“Meski hubungan kita berawal dari kesepakatan, tapi aku tidak akan menampik kalau aku bahagia semasa bersamamu.” ucap Hinata pelan entah dapat didengar Itachi atau tidak.
“Aku tidak tahu bagaimana perasaanmu yang sesungguhnya, tapi aku benar-benar nyaman berada di dekatmu.” lanjut Hinata.
“Dan kuharap hubungan kita nanti tidak hanya sekedar ini.”
Setelah mengucapkan beberapa kalimat itu, Hinata memutuskan untuk tidur. Hinata tidak peduli apakah Itachi mendengarnya atau tidak. yang jelas Hinata hanya ingin mengutarakan perasaannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIROTIC (Itachi-Hinata Version)
FanficUchiha Itachi - Hyuuga Hinata Dari awal pandangan mataku hanya tertuju padanya. Menatapnya tanpa berkedip dan tidak pernah bisa fokus pada hal lain selain dirinya. Sejak saat itu, aku memutuskan akan menariknya pada sebuah labirin dalam permainan y...