- Bandung, bagian 1.

40 11 0
                                    

Langit di luar masih gelap gulita. Belum ada tanda tanda matahari akan memunculkan diri nya pada dunia. Tapi di sebuah ruangan bercat putih, terdapat seorang remaja lelaki yang sudah siap dengan seragam yang sudah melekat di tubuh nya.

Jam menunjukkan pukul 05.40 WIB, lelaki ber name tag "Nakala Althario K" itu bergegas mengambil tas nya. Tak lupa ia membawa almamater osis kebanggaan nya di tangan nya. Setelah dirasa sudah tidak ada lagi yang tertinggal, Nakala berjalan meninggalkan kamar nya untuk turun ke bawah.

Di bawah, Nakala disambut oleh kegelapan dan suara motor nya yang sedang di panasi oleh satpam rumah nya. Semua anggota keluarga nya masih sibuk berdandan diri di kamar masing masing. Hanya ia seorang diri yang sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

Lelaki itu kemudian berjalan menuju saklar lampu untuk menyalakan lampu, lalu ia melangkah menuju pantry untuk menganbil roti dan selai blueberry. Setelah nya, ia melangkahkan kakinya lagi untuk menuju ke meja makan.

Saat di meja makan, ia lalu membuka bungkusan roti dan mengeluarkan nya untuk di taruh ke piring. Dengan gerakan hati hati, lelaki itu membuka toples selai dan mengoleskan nya pada roti yang ada di piring.

Pukul 05.50 WIB, Nakala sudah melahap habis roti blueberry nya itu.

Malam tadi ia sudah meminta tolong pada satpam di rumah nya untuk memanasi motor nya pada pukul 05.30 WIB. Jadi sekarang ia tak perlu memanasi motor nya lagi.

~~~

Setelah libur panjang kenaikan kelas, murid murid SMAN Garuda Bangsa Bandung mulai masuk sekolah kembali dengan kelas dan guru guru yang baru. Meskipun murid kelas XI dan XII diperintahkan untuk pergi ke sekolah, tetapi mereka dibebaskan untuk melakukan hal apapun asal tidak mengganggu peserta MPLS.

Pukul 06.10 WIB, Nakala baru saja menginjakkan kakinya di ruang osis. Disana sudah ada sebagian anggota osis, sedangkan sebagian nya lagi sedang mempersiapkan barang barang di luar ruang osis.

"Semua udah siap?" tanya Nakala pada anggota nya.

"Sudah kak," jawab anggota nya dengan kompak dan mantap. Kala mengangguk. Ia sangat bangga pada anggota osis karna kekompakan dan kesolidan nya.

"Anak anak kelas sepuluh udah di kondisikan?" tanya Nakala.

"Udah kak, aman. Mereka ada di kelas masing masing sama kakak pembimbing masing masing," jawab salah satu anggota nya. Kala kembali mengangguk.

Ponsel Nakala baru saja bergetar, menampilkan notifikasi WhatsApp yang berasal dari kontak Bu Retta.

Bu Retta'Garbang

Nakala, sudah hampir jam 7
Tolong siapkan teman teman mu untuk segera berkumpul di lapangan

Baik Bu
√√

Setelah mengirim pesan tersebut, Nakala langsung beranjak dari posisinya lalu mempersiapkan barang yang akan di bawa ke lapangan upacara. Tak lupa juga ia ajak teman teman nya untuk turun ke lapangan upacara.

"Tolong semuanya untuk siap siap menuju ke lapangan," perintah Nakala kepada anak anak osis. Mereka pun dengan sigap mengikuti arahan dari ketua nya.

"Kepada peserta didik kelas sepuluh dimohon untuk segera berkumpul di lapangan upacara. Tolong kakak kakak pembimbing nya untuk membimbing adik adiknya menuju lapangan." itu suara Bu Retta, salah satu guru yang menjadi pengisi acara di kegiatan MPLS ini.

Bandung Yang Menjadi SaksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang