BAB 13

20 3 0
                                    


Pulang kuliah lea dan bima sepakat untuk pergi ke rumah sakit, berniat ingin melakukan pengecekan pada mata lea, dua bulan sekali lea memang rutin periksa kesehatan matanya tapi semenjak ia menikah ia melewatkan kebiasaan itu dan bima protes, jadi sekarang bima memutuskan untuk mengecek secara keseluruhan mata lea. Dan setelah pemeriksaan selesai dokter pun menjelaskan tentang keadaan mata lea yang mulai membaik.

"apakah masih ada harapan untuk istri saya bisa melihat lagi dokter?" tanya bima setelah mendengar penjelasan dokter

"kemungkinannya tipis tapi kita masih bisa berusaha"

Mendengar sebuah harapan dari ucapan dokter bima dan lea sontak membuang napas lega seraya mengucap syukur pada Allah.

"apa yang harus kita persiapkan setelah ini dokter?" tanya bima lagi dengan menggenggam erat tangan lea

"jaga kesehatan aja cukup, pada tahap ini kita hanya akan berfokus pada pengobatan syaraf mata dulu, jadi jaga pola makan dan istirahat teratur untuk menghindari terjadinya infeksi pada lapisan kornea."

Lea dan bima mengangguk paham, sepulang dari rumah sakit mereka mampir ke kantor, kebetulan masih ada sedikit perkejaan yang harus bima selesaikan, di sana mereka di sambut dengan kehangatan.

"kamu duduk di sini ya" titah bima setelah memasuki ruangannya sembari menuntut lea untuk duduk di di kursi samping mejanya.

"abi mau kemana?" tanya lea panik takut kalau bima meninggalkannya sendirian

"abi disini, takut bangat kalau abi pergi" jawab bima sedikit terkekeh melihat ekspresi lea

"iyalah"

"sayang bangat ya sama abi?"

Mendengar itu lea tersipu segera ia memalingkan wajah dari lelaki di hadapannya itu

"kamu mau nggak abi makan?"

"makan?" merasa salah dengar

"iya" singkat bima dan duduk di kursinya memulai pekerjaan
"abi kan suka makan manusia" sambungnya lagi

"abi, lea teriak ya!" kembali panik dan terlihat sedikit takut

"janganlah, nanti kalau abi ketauan mau makan orang trus di pukulin, sampe berdarah, kamu mau?"

"ya abi duluan, lea kan takut"

Bima tertawa puas melihat lea yang benar saja ketakutan "nggaklah abi cuma becanda, abi kan sayang sama kamu, nggak mungkin abi mau makan"

"abi mah"

"maaf ya sayang, jangan marah nanti abi nangis"

Lea yang tadinya cemberut tiba-tiba senyum terulas di wajahnya mendengar ucapan bima barusan.

"nah iya gitu, senyum, biar abi makin semangat"

"abinya jangan gitu makanya"

"iyaa"

Karena tugas bima telah selesai mereka pun segera pulang, juga sebentar lagi masuk waktu maghrib.

"sekarang kamu yang ngaji ya, abi dengerin." ucap bima saat mereka telah selesai sholat

Lea mengangguk karena memang ia sudah mulai bisa membaca Al-Qur'an dengan tulisan timbul.

"salah" ucap bima dan membuat lea menghentikan bacaannya, sejenak bima membaca ingin membenarkan. Kemudian lea mengikuti

"salah" ucapan kedua kalinya dan membenarkan bacaan lea

"makasih ya abi" ucap lea setelah selesai mengaji
"aku mungkin tidak tau bagaimana caranya berterimakasih pada Allah, jika memang benar kamu adalah lelaki yang telah berhasil membuat aku jatuh cinta pada-NYA" gumam lea sambil menahan air mata agar tidak jatuh

"jangan sering-sering bilang terimakasih, abi nggak suka"

"emang itu salah ya abi?"

"bukan salah, tapi saya nggak suka" bima mengubah gaya bahasanya

"makasih ya abi"

"makasih ya abi"

"makasih ya abi" ucap lea tiga kali berturut-turut membuat bima menutup telinganya
"kalau mau berterimakasih sama abi, dengan senyum aja udah"
Mendengar itu spontan lea tersenyum

"iya gitu" celetuk bima

"abi ngaji dong, kan belum isya juga" pinta lea

Bima pun menuruti permintaan itu,
Lea merapikan duduknya mendengarkan bima dengan serius, suara yang indah itu tidak berhenti membuatnya kagum seraya mengucap pujian pada Allah, ia tersenyum kegirangan saat bima memanjangkan nadanya. Setelah mengkaji dan sholat isya mereka turun untuk makan malam.

"bunda lea pengen jadi istri Sholeha, caranya gimana bunda?" tanya lea saat mereka duduk di sofa ruang tamu, ada Zahra juga di sana, sedangkan bima udah duluan ke kamarnya.

"masyaAllah sayang, bunda senang bangat dengar pertanyaan kamu, tapi sejauh ini, bunda lihat kamu udah jadi istri sholeha nak."

Lea menebar senyum manisnya sambil menggelengkan kepala merasa tidak setuju dengan pernyataan hana

"perempuan-perempuan yang shalih adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka)." (QS. An-Nisa: 34) dan sekarang kamu udah cukup taat sama perintah Allah sayang, kamu menjaga aurat dengan sempurna, tidak berduaan dengan lelaki yang bukan mahram, menjaga aib suami kamu, patuh sama perintahnya jika itu dalam hal kebaikan, dan kalau keluar juga bunda liat kamu nggak dandan berlebihan. Nih ada Sebuah hadits dari Rasulullah SAW menjelaskan tentang ciri-ciri istri yang menjadi penghuni surga:

"Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga, yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya.

Jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata, 'Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha." (HR An-Nasa'i).

Lea dan zahra tertegun mendengar nasehat dari hana

"abi lea minta maaf ya untuk hari ini" ucap lea saat baru saja selesai wudhu dan bergegas untuk tidur

"iya sayang, abi juga minta maaf ya untuk hari ini" jawab bima masih sibuk dengan laptopnya

"abi lagi apa?" menghampiri bima

"kerjain tugas, bentar lagi kelar ko"

"kalau abi haus, ini minumnya ya" menyodorkan gelas yang tertutup rapi ke hadapan bima

"um"

"kalau abi haus, ini minumnya ya" mengulangi ucapannya karna mendapat jawaban yang tidak memuaskan

"iya Aleya sayang"

Barulah lea tersenyum dengan jawaban itu

"oh iya, abi baru kepikiran, ini lukisan kamu kan" mengambil lukisan lea yang di pajang di mejanya

"yang mana?"

"yang kamu tunjukin ke abi"

"owh itu, iya lukisan lea"

"kapan kamu lukis?" tanya bima

"setahun lalu, sebelum lea kecelakaan"

"ko bisa, emang kita pernah ketemu sebelumnya?" bima sedikit heran

Seketika lea mengingat bagaimana dulu ia sangat menunggu seseorang melintas di gang saat tiba waktu sholat, ia benar-benar belum bisa percaya kalau seseorang itu adalah abima yang sekarang telah menjadi suaminya.

"ya Allah lea pengen bisa melihat sekarang juga, lea ingin memastikan benarkah orang itu adalah abi" gumam lea

"di jawab atu kalau di tanya" protes bima saat tak mendapat jawaban dari lea

"lea nggak tau, tapi lea belum percaya kalau yang ada di lukisan itu adalah abi"

"kenapa?"

"nggak papa, abi lea tidur duluan ya" putus lea ingin lari dari pertanyaan bima

Bima yang mendengar itu hanya menghela napas panjang masih dengan rasa penasarannya

HADIAH DARI LANGIT  __revisi__Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang