BAB 22

13 2 1
                                    

Seiring bertumbuhnya janin di perut lea semakin ia merasakan kebahagiaan, rasa aman dalam penjagaan tuhan sang maha baik itu. Meski harus melawan ego ia harus tersenyum, harus kuat, sangat yakin pada kuasa Allah yang akan selalu memudahkan urusannya. Kini usia kandungannya berusia lima bulan tiga hari, Perutnya semakin buncit setiap ngidam hana dan gio selalu jadi orang pertama yang jadi pahlawannya. Memenuhi semua keinginan manusia mungil itu, selalu memanjakannya, apalagi gio dia selalu menyempatkan diri untuk memeriksa keadaan lea persis seperti adiknya itu belum menikah dulu. Begitu juga dengan Sinta dan Akbar sekali-kali mereka menjenguk lea, membawakan makanan kesukaannya meskipun hana selalu membuatkannya. Sangat merasa bersyukur di kelilingi orang-orang biak seperti mereka ini. MasyaAllah


Benar kata seseorang itu dalam bukunya
"apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?

Apalah arti kehilangan, ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?

Apalah arti cinta, ketika menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun?

@TereLiye

Di setiap sujud lea selalu berdoa agar janin yang ada di perutnya ini menjadi anak yang Sholeh, mencintai Tuhannya lebih dari apapun, menjadi hamba yang taat dan anak yang berbakti selalu menjadi amar Makruf nahi Munkar, berakhlak mulia, meneladani kehidupan Baginda nabi Muhammad Saw. Tidak berat sebelah bagi dunia dan akhiratnya.

Tak pernah berhenti memperdengarkan ayat suci Alquran

Lea memutuskan untuk berhenti kuliah meski masa Iddah nya telah selesai, ia hanya berfokus pada kandungannya sekarang

•••

Hari terus berjalan bulan terus berganti dan sekarang usia kandungan lea berumur tujuh bulan tiga hari
Mereka berniat ingin membuat acara syukuran yang akan di langsungkan besok sore

Hari ini lea dan hana sibuk mempersiapkan keperluan acara tersebut, mereka mengundang banyak anak-anak untuk meramaikan acara.

•••

"Tema kasih ka cantik," ucap seseorang anak laki-laki setelah menyalami lea

"Sama-sama ganteng" saut lea dengan senyum yang merekah

Alhamdulillah acara syukuran berjalan lancar sekarang waktunya istirahat, para tamu undangan telah pulang menyisakan sinta dan Akbar.

"Ada yang sakit nggak nak?" Tanya sinta lembut saat mereka duduk berdua di taman belakang rumah

"Nggak bunda" menyenderkan kepalanya di bahu sinta

"Apakah ini sangat melelahkan sayang" air mata lolos jatuh

Lea mengangguk ragu

"Maafin mama tidak bisa bantu kamu nak, hanya do'a terbaik yang bisa Mama berikan"

"Mah" lea menggeleng
"Lea kuat ko, ini tidak begitu melelahkan"

"Sungguh!"

"U um"

"Makasih ya sayang udah tumbuh menjadi wanita yang kuat, mama kagum sama kamu nak, kalau mama di posisi kamu belum tentu mama sanggup, mungkin mama tidak akan sekuat kamu"

"Anak yang kuat terlahir dari ibu yang hebat, tidak boleh meragukan kemampuan diri sendiri mah, kalau kita yakin dan selalu melibatkan Allah di setiap langkah kita, semua pasti tidak akan begitu melelahkan"

"Janji Allah itu pasti benar bahwa dia tidak akan membebani seseorang di luar batas kemampuannya, dan sekarang lea sangat yakin bahwa lea mampu"

"Mama jangan terlalu mengkhawatirkan lea sampai mama merasa tidak bisa membantu lea"

Mendengar penjelasan lea yang begitu panjang lebar Sinta hanya tersenyum menatapnya sesekali mengangguk membenarkan nasehat itu
"Mama sayang kamu"

"Lea lebih sayang sama mama"

"Makasih ya sayang"

"Kata suami lea kalau mau bilang terimakasih cukup senyum aja" ucap lea sambil tersenyum simpul

"Itu mah berlakunya sama kamu doang" menoel pipi gemes lea
Sedetik kemudian mereka tertawa bersama

"Haii cucu oma, nanti kamu pasti sangat bangga punya ibu yang hebat seperti putriku ini" sinta mengelus lembut perut buncit lea

"Kamu mau kasih nama siapa dia nak?" Tanya sinta antusias tak sabar menunggu kelahiran cucunya itu

"Am, lea udah siapin dua nama, kalau di laki-laki namanya ALBIMA LANGIT BINTANG, ALBIMA adalah ayahnya sedangkan LANGIT adalah lea ibunya dan BINTANG ialah dia yang yang menjadi titik terang di hamparan langit luas, ia menjadi hiasan yang indah memberikan kebahagiaan dan kedamaian bagi siapa saja yang memandangnya.

Sinta manggut-manggut "kalau di perempuan?"

"Kalau dia perempuan namanya ALIYA LANGIT BINTANG artinya sama dengan yang tadi lea simpulkan"

"Hmm nama yang indah" sinta kembali manggut-manggut membuat lea sedikit terkekeh
"Berarti mau cewek atau cowok di panggilnya bintang" tebak sinta

Lea mengangguk semangat
"Siapa aja boleh si, tapi lea bakal panggil bintang"

"Hmm oke, oke" sinta mengulas senyum tulusnya

•••

"Bunda bagaimana cara Rosulullah mendidik anak?" Tanya lea saat mereka duduk di ruang tamu, tidak lupa ada zahra disana yang sudah bersiap ingin mendengar jawaban dari hana

"Nabi Muhammad SAW mendidik anak-anaknya dengan berbagai cara, di antaranya:

Mengjarkan nilai-nilai Islam sejak dini, seperti dasar-dasar agama, tauhid, dan adab. ¹

Menjadi teladan, Rasulullah menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, baik dalam cara beribadah, mengatur keluarga, maupun mengatur negara. ²

Mengajarkan akhlak mulia, Rasulullah mengajarkan akhlak mulia kepada anak-anaknya. ³

Mengajarkan kemandirian, Rasulullah mengajarkan kemandirian kepada anak-anaknya. ⁴

Mendoakan anak-anak, Rasulullah mendoakan anak-anaknya ketika melakukan kesalahan dan berbuat baik. ⁵

Memberikan kasih sayang dan perhatian, Rasulullah memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak-anaknya. ⁶

Bersikap adil dan tidak membeda-bedakan, Rasulullah bersikap adil dan tidak membeda-bedakan. ⁷

Menghargai dan mendengarkan anak, Rasulullah menghargai dan mendengarkan anak-anaknya. ⁸"

"Dan masih banyak lagi, Rasulullah mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih sayang dan sabar yang tidak terbatas"

"MasyaAllah makasih ya bunda ilmunya, lea akan berusaha menjadi ibu yang baik untuk bintang"

"Bintang!" Zahra mendongak menatap lea

"Iya, ka lea udah siapin nama buat ponakan kamu" hana yang menjawab

"Lucu banget namanya" zahra tersenyum kegirangan
"Zahra nggak sabar lagi nunggu dia lahir ke dunia ini"

Seketika ruang tamu di penuhi tawa





HADIAH DARI LANGIT  __revisi__Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang