Bab 4

998 1 0
                                    

"Udah ya dek.. Aku capek... Aku mau tidur dulu..."

"Aaah... Kamu selalu begitu Mas... Selalu aja menolak kalo Adek pengen lagi... Mas nggak pernah mikirin aku..." Gerutu wanita cantik itu, lalu ia berjalan ke arah tepi tempat tidur " Selalu bikin Adek tanggung..."

DUK... DUK... DUK... DUK... DUK... DUK...

Suara tembok sebelah, yang seolah menertawakan persetubuhan Lastri dan Marwan.

Sepertinya, pagi ini Lastri harus melakukan kebiasaannya setiap kali ditinggal tidur Marwan. Masturbasi.

Buru-buru ia beranjak dari samping Marwan dan duduk di kursi rias yang ada di dekat tembok pemisah kamar rumahnya dan rumah Siti. Tangan kirinya menjilat dan memilin puting payudara, dan tangan kanannya mulai menggelitik klitorisnya.

DUK DUK DUK

"Teruuss Paaah... Teruuss... Lebih cepet lagi nyodoknya sayang... Lebih cepat lagi..." Pinta Siti.

"miss.v istriku memang JUARAAA..." Teriak Seto kesetanan.

"OOhhh... Pah... Enaknya sodokanmu terasa sampai rahimku sayaaang..."

DUK... DUK... DUK... DUK... PLEK... PLEK... PLEK... PLEK... PLEK...

Semakin kencang suara hantaman sandaran tempat tidur ditambah suara tumbukan kelamin mereka semakin keras membahana, semakin membuat Lastri iri.

"Nikmat banget maaahh... miss.vmu hangat sekali... " Teriak Siti

"Ohhh terus sayang...Aku mau keluar lagi..." Jawab Seto

"Kita keluar bareng lagi ya maaaahhh....

"PppPPaaahhhhh... Aku keluar lagggiiiii...."

"Enak banget ya mas jadi Siti.... Punya Seto " ucap Lastri lirih sambil terus menjilati dan memilin puting payudaranya, "Pasti miss.vnya selalu terpuaskan... Pasti ia bisa orgasme berulang kali..."

"Yaaahh...Mulai deh...." Sewot Marwan ketika Lastri mulai kembali membanding-bandingkan dirinya dengan suami Siti.

"Biarin... Kalo kamu ogah-ogahan kaya gini terus, bisa-bisa aku minta disodok titit besar Seto yang perkasa..."

"CITRA AGUSTINA...!"

"Kenapa mas...? Harusnya kamu sadar mas... Harusnya kamu malu.... Aku ga minta macem-macem kok Mas... Aku cuman pengen dimanjakan mas... Aku cuman pengen dipuaskan..." Kata Lastri emosi,"Aku capek kalo kamu seperti itu terus Mas... Bentar-bentar keluar... Dikit-dikit muncrat..."

"........" Marwan hanya diam, tak sanggup berkata apa-apa. Lastri memang tak salah, dirinyalah yang seharusnya disalahkan. Memang sudah cukup lama Marwan menderita ejakulasi dini, namun ia tak pernah mengakuinya.

"Aku iri mas ama Siti dan Seto, setiap pagi mereka bisa bersenang-senang. Mesra. Ngentot sana ngentot sini... Aku iri sama kehebatan mr.p Seto"

"DEK... " bentak Marwan.

"Kenapa mas? Kamu nggak suka kalo aku berkata seperti ini? NGENTOT...mr.p..."

"CUKUP DEK... CUKUP... "

PLAK...

Tiba-tiba Marwan bangkit dari tempat tidurnya dan menampar Pipi Mulus Lastri.

"KALO KAMU MEMANG MAUNYA SEPERTI ITU... SILAHKAN... LAKUIN AJA YANG KAMU INGINKAN... SILAKAN SAJA KAMU CARI mr.p-mr.p YANG JAUH LEBIH BESAR... SILAKAN SAJA KAMU MINTA DIENTOT AMA mr.p-mr.p PRIA LAIN YANG LEBIH KUAT.. DASAR PELACUR TAK TAHU DIUNTUNG.." Raung Marwan Murka.

"Oke Mas... OKE... AKU BAKAL LAKUIN SEMUA ITU..." Jawab Lastri dengan nada terisak sambil berjalan keluar dan membanting pintu kamar mandi

BRAK...

"Semua pasti akan baik-baik saja..." Ucap Marwan dalam hati, "Pasti dia akan baik-baik saja"

Sambil menghela nafas panjang, Marwan duduk termenung di tepi tempat tidur. Mencoba mengingat apa yang baru saja diucapkan kepada istri tercintanya.

" SILAKAN SAJA KAMU CARI mr.p-mr.p YANG JAUH LEBIH BESAR... SILAKAN SAJA KAMU MINTA DIENTOT AMA mr.p-mr.p PRIA LAIN YANG LEBIH KUAT..."

Seketika, rasa sesal muncul dihati. Konflik batin tiba-tiba muncul di hati Marwan.

"Bagaimana seandainya jika istrinya akan melakukan semua itu? Bagaimana jika seandainya ia benar-benar mencari lelaki lain? Bagaimana jika seandainya ia minta ditidurin pria lain?"

"Ahhh.... Dia nggak bakalan berani......"

"Tapi... Kalo misalnya...."

"Ah... Nggak mungkin..."

Memang, bagi orang plin-plan seperti Marwan, membayangkan semua pemikiran itu, membuat dirinya bingung. Namun satu hal yang membuatnya tambah bingung adalah ketika melihat organ kelelakian yang tumbuh di antara selangkangannya.

Seiring pemikiran tentang kemungkinan Lastri yang akan mencari lelaki lain untuk ia ajak menikmati keindahan tubuhnya, mr.p kecilnya mendadak bangun dan berdiri keras.

Para tokoh :

Lastri Agustina (26), Seorang wanita cantik bertubuh kurus namun memiliki payudara ekstra besar berukuran 36 F

Marwan Sudiro (32), Suami Lastri yang egois, gengsi namun penyayang

Siti Rumina (22), Ibu rumah tangga biasa yang berkepribadian ganda.

Seto Maryadi (24), Suami playboy Siti yang suka main perempuan di belakang istrinya.

Utet (52), Lelaki tua mesum yang sangat jatuh cinta kepada Lastri.


***

Kelakuan Lastri (Cuck Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang