Bab 11

889 2 0
                                    

"Ahhh... Titit Pak Utet tepat di sela-sela pantatku... Dia akan memperkosaku..." Gelisah Lastri ketika merasakan tonjolan hangat mr.p pak Utet yang mulai berdenyut di belahan pantatnya. "Tititnya besar sekali.... "

"Ayolah Neng... Mumpung kantor sepi..." ucap Pak Utet sembari terus meremasi payudaranya dan menciumi tengkuk leher Lastri. "Yuk Neng... Sebelum orang-orang kantor pada balik... Bapak bantu muasin nafsu birahimu.... " Tambahnya lagi sambil meremas payudara Lastri keras-keras.

"Aduh pak... Sakit..."

"Bapak tau semuanya kok Neng... Kamu sebenarnya merasa kurang mendapatkan kepuasan dari suamimu khan? Mmppphhh...." Kata Pak Utet sambil menciumi tengkuk leher Lastri. "mr.p kecil suamimu pasti nggak pernah bisa memberikanmu kenikmatan khan? "

Tak menjawab, Lastri hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, mencoba menolak semua doktrin yang diberikan oleh lelaki tua itu.

"Bapak bisa tau Neng... mr.p kecil suamimu pasti tak pernah bisa bermain lama. mr.p suamimu pasti selalu moncrot dikala kamu sedang mencoba menikmatinya... " Bisik Pak Utet, "Ayolah Neng... Terima tawaran bapak... Selama ini kamu pasti sering membayangkan gimana rasanya ngentot dengan mr.p yang jauh lebih besar dari mr.p suamimu.... Kamu penasaran dengan mr.p pria-pria lain... Percuma Neng punya suami tapi tak pernah bisa memberikan kenikmatan duniawi... Kalau dibiarkan, sampai kapan Neng bakal mengobok-obok miss.vmu terus..? "

Entah kenapa, kalimat-kalimat yang dikatakan oleh Pak Utet begitu mengena di hati Lastri.

"Ayo Neng... Buruan... Bapak bisa memberimu kenikmatan, sebelum teman-teman kantormu balik... Hanya 10 menit Neng... Bapak bisa memberimu orgasme... Ayo Neng.. Terima tawaran Bapak.. ".

"Lastri... Tak ada salahnya menuruti nasehat lelaki tua itu... " Pikir Lastri galau. "Toh Mas Marwan sudah memintamu untuk mencari mr.p-mr.p pria lain... Jadi terima saja tawaran pak Utet ini..."

Entah karena nafsu birahinya yang sudah terlanjur tinggi atau terkena hipnotis lelaki tua itu, Lastri tiba-tiba mengangguk setuju. Ia pun lalu melemaskan pertahanan tubuhnya. Lastri Agustina menerima tawaran mesum cleaning service itu. Terlebih, pelampiasan masturbasinya beberapa saat tadi perlu penuntasan secara cepat.

"Naaahh... Begitu khan enak Neeeng..." kata Pak Utet yang dengan nafas penuh nafsu terus-terusan menciumi tengkuk Lastri sambil meremasi payudara indahnya. "Tetekmu benar-benar gede Neng... Montok... Sayang banget kalo nggak diapa-apain... Cuppp..cuuuppp" kata Pak Utet mesum sambil merabai perut dan miss.v Lastri dari belakang.

"Pak... Jangan keras-keras ya..."

"Hak... hak... hak.." Tawa Pak Utet keras-keras.

Karena nafsu setan pak Utet sudah begitu besar, ia segera mendekatkan pinggulnya ke pantat Lastri dan mulai menempatkan kepala mr.pnya yang sudah berkedut di lubang miss.v Lastri.

"Maafkan adik Mas..." Kata Lastri dalam hati. "Adek hanya mencari kepuasan birahi semata, cintaku masih tetap hanya untukmu..."

Dengan pasrah Lastri segera menundukkan tubuhnya kedepan, dan membuka pahanya lebar-lebar, membiarkan mr.p lelaki tua itu masuk ke dalam tubuhnya.

"Ooohhh... Susah banget Neng... mr.pku sepertinya kesulitan menjebol miss.v sempitmu..." Ucap Pak Utet bingung.

Penasaran akan mr.p Pak Utet, Lastri segera menengok ke belakang. Dan, seketika itu pula, Lastri langsung tahu penyebab sulitnya mr.p Pak Utet untuk dapat masuk ke liang senggamanya.

"Pak... Tititmu besar sekali..." Jerit Lastri panik. Ia buru-buru menjauh dari gesekan mr.p lelaki tua itu.

"Titit...? Ini mr.p Neng... mr.p... hak hak hak.." Jawab Pak Utet sambil mencoba kembali menusukkan kepala mr.pnya ke miss.v Lastri dari belakang.

"Jangan Pak.... Sakit... Pasti sakiiitt..." Jerit Lastri lagi. "Paaakkk... jangaaaannn.."

"Sttt.... Udah-udah... Kamu diam dan nikmatin saja ya Neng... " Erang Pak Utet yang kesulitan memasukkan batang mr.pnya ke liang kenikmatan Lastri.

"Sakit paaaakk... Saaakiiitttt..." Jerit Lastri begitu merasakan kepala kemaluan Pak Utet mulai memaksa masuk kedalam miss.vnya, membuka lebar mulut celah kewanitaannya hingga batas terlebarnya.

"Sabar Neng... Bentar lagi pasti enak kok... Kamu kesakitan gara-gara mr.p kecil suamimu tak pernah memberi kenikmatan... mr.p kecil suamimu mah apa enaknya... Enakan mr.p BESARKU Neng..."

Mendengar Pak Utet menghina suaminya, Lastri mendadak merasakan sensasi aneh. Sensasi nikmat antara sakit hati dan rasa gatal akan sodokan mr.p besar di miss.v, membuatnya mulai merasa keenakan. Secara tiba-tiba Lastri semakin membuka lebar-lebar pahanya, supaya mempermudah lelaki tua itu membongkar miss.vnya.

"Hak hak hak... Benar-benar istri yang pengertian..."

"Ssshh.... Pak... pelan-pelan..." Pinta Lastri sambil terus merasakan dorongan kasar mr.p besar Pak Utet. Ia sadar jika dalam beberapa detik kedepan, miss.v sempitnya akan menerima sodokan mr.p lelaki lain.

"Sesak banget miss.v aku Pak... Ssssakit..." jerit Lastri lemah ketika ia merasakan kepala mr.p Pak Utet yang berukuran cukup besar itu mulai memasuki gerbang miss.vnya. Lastri menarik nafas panjang, sodokan mr.p besar itu membuat Lastri ingin menangis. Namun beruntung, lendir yang keluar ketika ia bermastubasi beberapa saat tadi sedikit banyak agak membantu mengurangi peretnya persetubuhan terlarang mereka. Perlahan tapi pasti, mr.p Pak Utet yang besar itu mulai masuk perlahan ke dalam miss.v Lastri, dan menggesek semua syaraf kenikmatannya.

Pelan tapi pasti, miss.v sempit Lastri menelan mr.p panjang Pak Utet. Sedikit-demi sedikit mulut dan rongga miss.vnya melar, berusaha menyesuaikan diri dengan bentuk mr.p pria lain ini. "Uuuuggghhh... Pak... Sakit... Ssshh... Ampun Paaakkk..." Desah Lastri sambil menggigit bibir bawahnya. Antara bingung, takut dan takjub, Lastri tak dapat berkata apa-apa. Ia hanya bisa merintih-rintih sambil terus berusaha menikmati batang panjang Pak Utet ketika merasuk kedalam miss.vnya. "Sakit paaaakkk...."

PLEK..

Akhirnya, tak beberapa lama kemudian, batang mr.p Pak Utet berhasil amblas seluruhnya ke dalam liang kenikmatan Lastri. "Ooooohhhh.... Aastagaaa... Ppanjang banget titit lelaki tua ini...." kata Lastri dalam hati.

Kelakuan Lastri (Cuck Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang