Malam hari, Tepatnya setelah isya. Gue berjalan keluar dari kamar untuk turun ke bawah mengambil air putih dan memasak beberapa cemilan untuk gue yang akan mengerjakan tugas. Di saat gue di ruang tengah, terlihat mami Shani sedang bergelut dengan laptopnya. Sedangkan papa gue sedang membersihkan pancing dan memasang benang untuk pancingnya.
Gue langsung berjalan mengabaikan mereka dan berjalan ke dapur. Gue pun melihat Freya sedang menggoreng nugget ikan dan sedang membuat jus mangga kesukaannya.
"Hai dek, masak apa?" Tanya gue ke Adik gue yang satu itu
"Hai kakak ku" jawabnya tersenyum dan menyuapi gue nugget yang dia goreng. "Enak?" Tanyanya. Gue pun mengangguk dan tersenyum. dia pun senang dan melanjutkan kegiatannya menggoreng nugget itu, gue pun langsung membuka kulkas dan melihat ada nugget, Bakso nugget dan sosis. Gue mengeluarkan semuanya dan memotong-motongnya.
"Aku duluan ya kak" ucap Freya. "Iya dek" jawab gue langsung melangkah ke depan kompor gas tanam itu, dan menyalakannya kembali, di saat gue sedang menunggu minyaknya panas, Mami Shani menghampiri gue dan dia berdiri di sebelah gue
"Kamu goreng apa sayang?" Tanyanya tersenyum. "Cemilan" jawab gue kaku. Dia pun berjalan ke belakang entah mengambil apa, di situ gue kaku karena pakaian yang dia gunakan itu pakaian tidur cuy. Dia pakai dress yang buat gue keringat dingin, Sebenernya sudah biasa di rumah ini pakai seperti itu, bahkan mami kandung gue juga sering banget bahkan jarang sekali pakai bra.
Ini dress yang di pakai mami Shani gue, dan dia memang menginkat dress itu tapi tetap saja belahan dadanya terlihat yang membuat Joni gue naik cuy, pahanya yang putih bersih buat nafsu gue ingin pegang. Selama ini gue hanya melihat dia menggunankan pakaian Normal saja. Tetapi malam ini gue melihat pahanya.
Gue yang sedang menggoreng nugget pun kaget pasalnya mami Shani tiba tiba memeluk gue dari belakang dan mukanya pun mendekati wajah gue. "Tugas kamu sudah jadi sayang?" Tanyanya sembari memasukkan tangannya ke dalam celana gue dan tangan satunya menutup Mulu gue. Di situ dia memainkan penis gue yang mengeras dan pelan pelan mengocoknya membuat gue kaget.
"Hami, Hami" gue di situ berusaha melepaskan diri gue, tetapi entah kenapa tenaga gue serasa di serap oleh dirinya. Di situ dia melumat leher gue dan gue gak sadar kalau Joni gue di keluarin dari celana gue dan mengocoknya.
Di situ gue takut, karena papi gue ada di ruang tengah. Dia terus mengocoknya dan Gue pun keluar setelah sekitar sepuluh menit lamanya dia mengocoknya. Dia pun merasakan lendir lendir di tangannya. Dan gue baru nyadar juga kalau kompor itu di matikan olehnya. Dia melepaskan gue dan menjilat cairan yang ada di tangannya.
Di situ dia tersenyum licik kepada ku. gue pun langsung membersihkan Joni gue dan terlihat lantai itu penuh cairan sperma gue. Dia pun tersenyum dan langsung mendekati gue kembali, "Bersihin atau mau saya kocok lagi" Suruhnya dan mengancam gue. Di situ gue langsung membuka baju gue dan langsung membersihkannya menggunakan baju yang gue pakai, dan di saat gue di bawah kakinya yang lebar, gue tidak sengaja menghadap ke atas dan melihat Vaginanya, di situ gue menganga. Dia pun langsung berjongkok dan memegang dagu gue untuk menutup mulut gue.
"Lihat apa?" Tanyanya dengan licik. di situ gue menggeleng dan kembali melihat Vaginanya, "pink cuy!" Ucap di benak gue. Di situ dia mendekati muka gue. "Mau?" Tanyanya di situ gue langsung berdiri dan menggunakan baju gue yang tadi, dan pergi meninggalkannya sendiri, mami Shani terlihat merapikan dress tidurnya dan berjalan kembali ke sofa.
"Sayang, selesai Pesta besok. Aku mau ke Amerika, mungkin satu bulanan lah di sana" ucap papa gue. Disitu mami Shani tersenyum. "Nggak apa apa kok sayang, Anak anak aman kok sama aku terutama Argitara sama Chika" jawab mami Shani.
Gue. Sekarang berada di kamar langsung membersihkan diri gue dan selesai gue dari kamar mandi. Gue langsung berjalan menuju kamar adik gue Freya.
"Freya, kakak bisa minta tolong?" Tanya gue kepada adik gue itu yang sedang menonton Drakor, "apa?" Tanya Freya. "Kamu kan adiknya Kaka yang paling cantik, baik hati sam-" di situ pujian gue terpotong karena Freya menatap gue. "Hehe masakin nugget yang tadi kakak potong potong sama buatin jus mangga kaya kamu dong" suruh gue kepadanya. "Tunggu di kamar kakak" suruhnya langsung berjalan keluar dan gue langsung keluar dari kamar adik gue yang satunya, dan saat gue menutup pintu kamar Freya terlihat mami Shani yang berdiri di depan pintu kamar gue dan melihat gue keluar dari kamar gue.
"Sayang kamu ngapain di kamar adik kamu?" Tanya mami Shani melihat gue. Di situ gue entah mau menjawab apa tetapi ya g terlintas di benak gue adalah. "Ada bisnis mi" jawab gue langsung berjalan dan langsung masuk ke dalam kamar gue.
"Habis pesta kita jalankan semuanya Shani, Di sini kamu menikahi papanya bukan karena apa apa termasuk bukan karena hartanya. Melainkan mendapatkan anaknya, tetapi kamu tidak bisa mendapatkan anaknya bukan, tetapi sekarang kamu menjadi maminya, dan kamu bisa bermain dengan anaknya menjadikannya budak seks mu selamanya haha" di hati Shani dan tersenyum licik dan melihat pintu kamar Argitara itu.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Story STEPMOM (+18)
Romance"Papa gue kawin lagi. Tapi istrinya cantik cuy!" 100% FIKSI