Pagi hari.
'krrrrrrrrrgggggggggggggggg.....
Suara alarm jam ku berbunyi, Entah siapa yang mengatur jamnya. Di situ tangan ku langsung mencari keberadaan jam itu, tetapi di situ aku tidak menemukannya. Aku pun bangun dan melihat ke arah Meja tidak ada jam disitu.
"Pasti kerjaannya Freya" kesal ku kembali tidur dan menyembunyikan kepala ku di bawah bantal. Tetapi suara itu semakin keras di situ, Aku pun merasa terganggu dan langsung bangun kembali. Di saat aku ingin marah, aku melihat mami Shani sudah duduk di kasur ku. Menggunakan dress yang ketat, bahkan dia tidak menggunakan BH. Di situ aku menelan ludah ku melihat dia.
Di situ aku terbeku tidak bisa bergerak melihat mami Shani, dia mengikat rambutnya dan melihat aku yang terbeku tidak bergerak, Masalahnya cuy di situ aku dalam posisi hanya menggunakan kolor. Tetapi Masih di dalam selimut. "Karena kamu terlambat bangun, Push UP sepuluh kali!" Suruhnya tegas di situ aku kaget dan menghitung jari ku.
Di saat aku menghitung mengunakan jari ku, Terlihat mami Shani ternyata membawa rotan yang biasa di bawa saat mengajar di kampus. Seketika aku langsung turun dari kasur dan bersiap untuk push up.
Mami Shani pun berdiri dan menyuruh ku untuk lebih maju mendekati sofa, Di situ dia menyuruhku juga untuk menghadap sofa. Dia pun duduk dan aku kembali Bersiap untuk pushup, dia duduk lebih melebarkan kakinya dan aku yang posisinya sedang bersiap pushup pun tidak sengaja menghadap depan dan melihat vaginanya, lagi lagi aku menelan ludah ku di situ. Tangan ku yang awalnya bergetar tidak tahan, seketika tidak ada rasa melihatnya.
"Mulai" suruh mami Shani
Di situ aku langsung pushup dan menghitungnya sampai sepuluh, setelah pushup penis ku mengeras dan di situ aku beberapa kali mengatur posisinya, mami Shani melihat aku dan menyuruh aku berdiri. "Udah berdiri" suruhnya di situ aku berdiri dan di situ kepala si Joni malah kejepit, di situ aku langsung mengatur posisinya di depan mami Shani, lu bayangin cuy di liatin lagi.
"Mau mami bantu?" Tanyanya, di situ aku langsung mengangguk cuy tanpa sadar di situ mami Shani membuka celana ku dan langsung meghisapnya, di situ pun aku langsung mendorong kepala mami Shani yang sedang menghisap dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
"Eeesshhhhh terus mih" ucap ku
Beberapa menit kemudian aku yang mau keluar pun langsung menjambak rambut mami Shani dan mengeluarkan si Joni dari dalam mulutnya, aku juga di situ langsung mengarahkannya kepada muka mami Shani dan cairan putih keluar di muka mami Shani, di situ aku langsung duduk di sofa, Mengatur nafas ku.
Mami Shani justru membuka dressnya dan mendekati ku, "Sayang, kan aku masih perawan. Kamu mau belah duren?" Tanya mami Shani menawarkan. Di situ aku langsung menggendong mami Shani dan menghempaskan tubuhnya di atas kasur ku yang empuk.
Di situ aku langsung mengocok Joni ku dan Mami Shani memasukkan tangannya ke dalam mulutnya dan menggesek ke vaginanya.
"Masukin sayang" suruh mami Shani, di situ aku pun memasukkan penis ku tetapi vagina itu masih perawan. Tante Shani menutup matanya.
'bbbbsssshhhh
"Ahhhhhhmmmm gitth"
Desahan mami Shani terdengar dan di situ memasukkan lebih dalam kembali membuat mami Shani mendesah kaget
"Ahhhhhh ffckk gitthh"
Di situ aku tanpa ragu memaju mundurkan tubuhku, dan mami Shani masih mendesah keenakan, di situ aku meremas payudara mami Shani. Tangan ku meremasnya tetapi tidak dengan bibir ku yang satunya, aku menghisap payudaranya membuatnya keenakan.
"Pelan sayanghhhh"
"Fuckhhhhh enakahhhh"
"Pelan sayangghh"
"Sayanghhh hiks p-please"
Mami Shani meminta ku untuk terlalu kencang, tetapi aku tidak mendengarkannya membuatnya menangis. Di situ dia menangis dan melumat bibirnya seketika dia terdiam.
Sedangkan darah perawan ya mengalir, di situ aku bermain dengan gairah, tangan ku masih meremas kedua payudaranya.
Beberapa saat pun cairan milik ku keluar di dalam rahim miliknya, di situ langsung mengeluarkan si Joni dan terlihat cairan ku keluar banyak di dalam vaginanya.
"Sebentar mi"
Aku langsung mengambil sesuatu di dalam laci, sedangkan mami Shani langsung memasukkan tangannya kembali ke dalam vaginanya. Di situ aku langsung menyalakan benda itu dan mengeluarkan tangan mami Shani dengan terpaksa.
"Apa itu?" Tanya mami Shani kepada ku. "Ssstttt gak usah banyak tanya!, udah lama gue mau masukin Alat ini ke vagina lu ya!" Tegas ku membuatnya panik. "Itu apa git!?" Tanya dirinya tegas. Di situ aku langsung memasukkan benda itu dan membuat dirinya terkejut.
"Anjjggghhhhh luuhh gittthhh vibrator gueeeahhhhhhhhh fcckkhhhhh"
"Ahhhhhhhh ffccckkm gitaahhhh lepasssssshhhhhh bendaahh ini...!" Ucapnya sambil mendesah
Di situ aku merebahkan tubuh ku, dan melihat mami Shani yang keenakan tetapi di sisi lain dia tidak ingin berhadapan dengan benda itu "jangan di lepas okey, nanti pas aku bangun tidur baru di lepas" ucap ku langsung memejamkan mata ku di atas kasur ku.
"Ahhhhh fckkk gitaahhhh anjingggg luuhhhh"
"Gitaahhhh ahhhhhhh"
"Ahhhhh Gita gue mau cumhhhhh"
'sssllllrrrttt
Mami Shani pun di situ merasakan klimaksnya dan vibrator itu pun juga keluar dari vagina mami Shani, di situ gue yang tertidur pun langsung di datengin olehnya. Kedua tangan gue di iket dan di pasangkan borgol. Dan di saat gue sudah bangun aku melihat mami Shani tersenyum.
"Hah?" Kaget ku, di situ mami Shani mendekati ku dan menjilat wajah ku. "Giliran saya yang menyiksa kamu!" Ucapnya dengan serius di situ gue langsung memberontak dan melihatnya memegang rotan seketika aku di situ terdiam. Dia memegang Joni ku dan mengocoknya. Di situ dia mengocoknya kencang dan menutup mulutku menggunakan lakban hitam di situ aku ingin teriak pasalnya dia mengocoknya dengan kencang. Sedangkan dia hanya tersenyum saja sembari menjilat uting susu ku. Beberapa saat kemudian aku ingin merasakan crot dan benar saja
CROT
CROT
Di situ seketika aku mengatur nafas ku dan Mami Shani pun melepaskan lakban yang dia tempel di mulutku. Aku di situ langsung meminta maaf "mih aku minta maaf, nggak lagi" ucap ku
"Tidak ada kata maaf sayang, kali ini aku akan merekamnya" ucap mami Shani langsung menaruh kamera di depan kami, di situ dia tiba tiba memasukkan penis ku ke dalam vaginanya.
"Ahhhhmmm enakkkhhh sayang" desahnya
Di situ dia menaik turunkan tubuhnya sedangkan aku duduk dan kita berdua menghadap kamera, Di situ mami Shani terus mendesah ke enakan.
"Ahhhh"
"Fckkk enakhh sayang"
"Mamih aku mau keluar" tegas ku
Di situ mami Shani membalikkan badannya dan langsung menaik turunkan badannya dengan kencang dan aku kembali mengeluarkan sperma ku di dalam vaginanya.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Story STEPMOM (+18)
Romance"Papa gue kawin lagi. Tapi istrinya cantik cuy!" 100% FIKSI