Abyanca [09] || Kesalah Pahaman

190 15 39
                                    

"Sayang..."

"Apa sih? Sayang-sayang, jijik tau nggak." ucap Bianca menepis tangan Abyan dari bahunya.

"Nanti juga terbiasa."

"Nggak ya, makasih." teriak Bianca berlari menjauh dari Abyan.

Abyan yang melihat Bianca berlari menjauh darinya, dia juga berlari mengejar Bianca. Mereka berdua bermain kejar kejaran diruang tamu tanpa mereka sadari salah satu maid menatap sini kedua pengantin baru itu sambil menampilkan senyum smirk nya.

Tidak terasa kini sudah menunjukkan pukul 21:55 malam hari, Bianca yang sedang duduk di sofa yang berbeda di dalam kamarnya sambil menelepon dengan Maudy, dan dilain sisi Abyan berbaring di atas kasur milik Bianca sambil menyandarkan kepalanya di Headboard kasur sambil bermain game kesukaannya yaitu Mobile Legends.

"..."

"Iya mi, semoga operasinya berhasil ya. Dan semoga mami cepat sembuh."

"..."

"Babay mami, jangan lupa istirahat yah... Much"

Kalimat terakhir yang Bianca ucapkan sebelum memutuskan panggilannya. Malam ini cukup sepi, karena papi dan maminya tidak berada disekitarnya. Walaupun mereka berdua tidak berada di samping Bianca tetapi mereka berdua selalu berada di hati Bianca.

Anak mana yang merasa senang ditinggal oleh kedua orang tuanya? Walaupun ini bukan pertama kali buat Bianca, tetapi kali ini terasa berbeda, ada rasa khawatir dan rasa takut yang menghantui pikirannya.

Abyan yang sedari tadi game akhirnya menoleh kearah sofa yang sedang diduduki Bianca. Abyan melihat istri tercintanya melamun seperti memikirkan sesuatu yang membuatnya terlihat gelisah, khawatir dan takut. Abyan tidak tinggal diam, dia berinisiatif menghampiri Bianca.

"hey, you okay?" Tanya Abyan.

"Yah," Jawab Bianca sambil beranjak dari duduknya.

"why are you baby?"

Abyan menahan tangan Bianca dan menariknya secara tiba tiba, akibat tarikannya, Bianca kehilangan keseimbangannya dan... Bianca jatuh di pangkuan Abyan.

Bruk...

"Lo apa apaan sih, Byan?"

"Lo kenapa sih? Coba cerita ke gue."

"Kepo aja lo." ketus Bianca dan melepas tangan Abyan yang memeluknya.

"Tuh bocah kenapa yah."

**********

Matahari pagi muncul di ufuk timur, menebarkan cahaya lembut yang perlahan mengusir kabut tipis dan dingin malam. Bianca dan Abyan masih berada di alam mimpi dan posisi kaki Bianca berada tepat di atas muka Abyan.

Eugh...

"Nj*r nih kaki siapa?" batin Abyan sambil melirik ke arah Bianca.

Setelah mendapat jawabannya sendiri, Abyan menggeleng gelengkan kepala melihat gaya tidur Bianca. Bagaimana bisa wanita itu dan kelihatan anggun itu tidurnya di luar ekspektasinya.

Arrghhh...

"Muka tampan gue nj*r,"

"Untung gue sayang." batin Abyan lalu beranjak menuju kamar mandi setelah mengubah posisi tidur Bianca.

Setelah selesai ritual mandi dan menggunakan seragam sekolah yang lengkap, dia menghampiri Bianca yang masih tertidur pulas. Setelah menatap Bianca cukup lama dia mendekatkan bibirnya di daun telinga Bianca.

Abyanca || Abyan & BiancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang