Hai gays kembali lagi bersama aku, kawill👋🏻👋🏻
Sebelumnya jgn lupa vote dan comment yaaa, hargai aku sebagai penulis😉Tinggalkan jejak kalian di kolom komentar agar aku semakin semangat buat lanjut cerita ini.
Happy reading!! ❤️
-oOo-
Aurora langsung di masukan ke gudang sekolah, di dalam mereka langsung menghempas tubuh Aurora mengenai beberapa kardus yang ada disana.
"Tolong!!" teriaknya saat terjatuh. Setelah itu tangannya langsung membuka jubah yang menghalangi wajahnya. Dan betapa kagetnya ia saat melihat sekelilingnya yang gelap dan penuh dengan barang-barang lapuk dan berdebu.
"Gudang?" gumamnya. Aurora langsung berdiri berniat keluar tapi nyatanya tidak bisa. Pintu terkunci sehingga ia tidak bisa keluar darisana.
"Tolong siapapun bukain!! Toloonggg!!!" teriaknya berharap ada orang yang menolong di luar. Aurora itu takut gelap, jika berada di kegelapan ia selalu merasakan sesak dan tak bisa tenang.
Sedangkan di kantin, Gisella kembali dengan membawa jus di tangannya. Matanya menyipit saat tidak menemukan Aurora disana.
"Loh, Rora belum kesini lagi? Kok lama banget?" ucapnya sambil duduk di samping Alres.
"Tau nih... Lo juga sama, lama banget cuma beli minum juga," jawab Clarissa.
"Ngantri kali, Cla. Tuh liat stand nya aja penuh," tunjuk Gisella ke arah stand minuman, dan ternyata memang penuh.
Tiba-tiba saja setelah itu bell berbunyi, mendadak sudah waktunya masuk pelajaran lagi. Orang-orang yang ada di kantin langsung berhamburan ke kelasnya masing-masing untuk melanjutkan pelajaran.
"Udah masuk aja gak kerasa banget waktu," ucap Edgar seraya memasukkan ponselnya ke saku celana.
"Padahal gue belum nambah lagi," tambah Varrel.
"Yaudah bubar ke kelas masing-masing." suruh Alres langsung berdiri berniat pergi.
"Tunggu! Rora belum balik lagi," ucap Anindya menahan yang lain.
"Eh iya, tuh anak lagi ngapain sih?"
"Ck, nanti juga ada ke kelas. Kayak dimana aja lo," nyinyir Alres setelah itu pergi bersama Gisella.
"Gue duluan ya!" pamit Gisella.
"Yaudah deh ayo kita juga ke kelas,"
Aurora terus berusaha untuk membuka pintu gudang, tapi nyatanya tidak bisa. Ia benar-benar ketakutan sekarang dengan dadanya yang terasa sesak karena gelap dan tidak ada udara banyak yang masuk.
"Siapapun yang di luar, tolongin gue!!" teriaknya yang ke sekian kalinya. Setelah itu tubuh Aurora langsung merosot lemas ke bawah. Sepertinya di luar tidak ada tanda-tanda murid lain yang lewat.
***
Setelah bell pulang berbunyi, yang lain langsung bubar dan guru juga pergi dari kelas. Berbeda dengan Anindya, Clarissa dan Gisella yang sekarang masih berada di kelas.
"Rora kemana sih? Tiba-tiba banget dia ilang," ucap Clarissa sedikit panik.
"Pulang gak sih?" timpal Anindya.
"Tasnya masih ada, Nin. Lagian gak mungkin juga pulang, dia kan bukan murid kayak gitu," jawab Gisella tidak setuju.
"Terus tuh anak kemana?! Mana dia di anggap gak hadir lagi sama Bu Susi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrora
Teen Fiction[Visual Rakha & Mala] Tentang kedua anak remaja yang terpaksa harus menikah karena di jodohkan oleh orang tua mereka, Alres Nero Addison dan Aurora Lavenia Anderson. Alres adalah ketua geng motor Blackmoon yang terkenal sangar, dia juga terlahir da...