13. Jealous?

686 88 21
                                    

Seperti biasa jangan lupa untuk vote dan comment. Tinggalkan jejak kalian disini! Beri masukan bagaimana bab ini.

Happy reading all!! ❤️❤️

-oOo-

Sebelum berangkat sekolah, Alres menyempatkan datang ke rumah sakit untuk menjenguk Aurora yang sudah ia tinggalkan semalaman.

Ia membuka pintu ruangan, dan objek yang pertama ia lihat Aurora yang masih tertidur. Alres lalu masuk untuk membuka gorden agar ada cahaya yang menyinari. Setelah itu langsung mendekat ke arah Aurora.

Di tatapnya wajah Aurora sedikit lama, masih terlihat jika mata perempuan itu bengkak.

"Pasti gara-gara gue lo nangis kayak gini," ucapnya pelan. Tangannya mulai menyisipkan anak rambut yang menghalangi wajah cantiknya.

"Sorry, Ra, tapi Gisella lebih penting. Gue gak mau dia kenapa-napa, gue gak mau nyakitin hatinya," lanjut Alres dengan raut wajah menyesal.

Setelah itu Alres langsung menyelimuti tubuh Aurora, ia yakin istrinya pasti kedinginan karena cuaca pagi ini juga mendung dan masih terasa hawa hujan semalam.

"Gue lega lo gak papa. Gue berangkat sekolah dulu." pamitnya setelah itu keluar dengan menutup pintu dengan pelan.

Selepas Alres keluar, Aurora membuka matanya yang sudah mengeluarkan airmata. Napasnya kembang kempis, hatinya sakit mendengar perkataan suaminya barusan.

"tapi Gisella lebih penting. Gue gak mau dia kenapa-napa, gue gak mau nyakitin hatinya,"

"Tapi lo nyakitin gue.. lo ninggalin gue dengan rasa takut," ucapnya sesak.

"Lo ngejaga perasaan cewek lain, tapi lo nyakitin perasaan istri lo sendiri.."

Tangannya menutupi wajahnya, Aurora menangis lagi disana. Ia benar-benar capek dengan hubungan seperti ini. Ia capek dengan pernikahan ini.

"Sampe kapan gue harus terjebak dalam hubungan toxic kayak gini? Gue capek kalah terus,"

***

Siang ini, Alres dan para anggotanya sedang main basket di lapangan. Mereka terlihat sangat mempesona sehingga memunculkan teriakan dari kaum hawa yang sedang menonton di pinggir lapangan.

"Yaampun Ares ganteng banget!!"

"Arghh Alres!!"

"Daniel omo omo!!"

"Mau banget jadi pacar salah satu dari mereka hwaaa,"

"Gak ada yang jelek, semuanya pada ganteng woy apalagi inti nya!!"

"Yaampun Varrel manis banget,"

"Woyy Edgar melet, gue jadi kepelet!"

"Alvin gak kalah ganteng sama kembarannya oy!"

"Avin muah!!"

"ARES LOVE YOU"

"Awas ada pawangnya loh,"

"Ah bodoamat, spele gitu gak gue takutin!"

Gisella yang mendengar itu langsung berkutik. Rasanya tak terima di katai seperti itu, tapi ia tidak boleh gegabah. Dan alhasil Gisella hanya melihat lalu kembali fokus ke arah Alres.

Arrora Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang