Chapter 1 Hari Pertama

32 14 2
                                    

Satu hari setelah pendaftaran di sekolah, akhirnya tiba hari pertama Seok Zihan Jung masuk kesekolahnya. Ketika di unitnya, ia bangun sekitaran jam 5 pagi untuk menyiapkan segala perlengkapannya untuk berangkat sekolah. Ia memasak makanan dan sarapan dulu untuk menganjel perutnya. Selama memasak, ia memikirkan apa yang akan dimasaknya “Apa yang akan aku masak hari ini? Apa omelette aja kali ya?” pikir Seok Zihan Jung sembari memecahkan telur ke wajan dan menata nasi di mangkok. Ia pun mulai memasak telurnya selama beberapa menit, lalu ia membalikkan telurnya dan membiarkan bagian dalamnya setengah matang. Setelah jadi, Seok Zihan Jung menaruh telur masakannya diatas nasi yang sudah ia sajikan dan menyiapkan bekalnya juga.

Selagi ia makan, dirinya juga sambil menonton TV dan menonton berita terkini. Banyak sekali kecelakaan dan berita soal  supermarket yang baru saja keluar, dan itu dekat sekali dengan apartemen miliknya. Bahkan, ia juga sembari bergumam soal hasil masakannya ”Mmm... Enak banget, takaran garam dan bumbunya pun pas sekali.” gumam Seok Zihan Jung sembari meneruskan makannya hingga selesai. Setelah selesai makan, Seok Zihan Jung segera memakai seragam sekolahnya; kemeja berwarna putih dengan celana biru tua dan jas biru tua, serta dasi dan juga rompi agar ia tidak kedinginan, karena sedang memasuki musim dingin. Dan tidak lupa juga, Seok Zihan Jung mengambil payung milik Qin Ziyao Liu untuk dikembalikan kepadanya nanti.

Kemudian,  Seok Zihan Jung berjalan keluar unitnya sembari membenarkan sepatunya dan berjalan ke arah lift. Begitu memasuki lift dan beranjak turun ke lantai pertama, tepat sebelum liftnya ditutup, ternyata Qin Ziyao Liu masuk kedalam lift yang sama dan itu membuat Seok Zihan Jung kaget. Kenapa mereka bisa berada di apartemen yang sama? Suasana diantara mereka berdua menjadi canggung, apalagi setelah kejadian kemarin dimana mereka pertama kali bertemu dan malah bertemu lagi di apartemen yang sama. Selama didalam lift,  keheningan mengambil alih. Tidak ada satupun dari mereka yang mulai berbicara sama sekali.

Lalu, Qin Ziyao Liu memulai percakapan untuk memecahkan keheningannya itu ”Apa kamu sehat-sehat saja setelah hujan kemarin?” Tanya Qin Ziyao Liu sembari menahan bersinnya agar tidak menular kepada Seok Zihan Jung. Setelah beberapa Kali menarik nafas pendek, Qin Ziyao Liu bersin sangat keras dan dengan cepat Seok Zihan Jung memberikannya tisu. Dia pun melepas jas sekolahnya dan dipakaikan ke badan Qin Ziyao Liu.
Kemudian, Seok Zihan Jung mulai berbicara sambil mengendong tasnya kembali. ”Padahal kemarin kamu tidak perlu memberiku payungmu. Lihat, sekarang kau jadi sakit kan?” ucap Seok Zihan Jung sembari memberikan air minumnya. Dengan senang hati, Qin Ziyao Liu menerimanya dan meminum air tersebut. Setelah beberapa teguk dan merasa puas, ia mengembalikannya kepada Seok Zihan Jung.
Keheningan kembali lagi diantara mereka, sampai Seok Zihan Jung memulai percakapan lagi begitu mereka keluar dari lift. ”Kamu akan berjalan menuju kesekolah?” tanya Seok Zihan Jung sembari melihat ke langit yang mulai mendung, menandakan sebentar lagi akan hujan.
”Mmn... Juga, Kita satu sekolah kan? Aku duluan ya.” Jawab Qin Ziyao Liu sembari menganggukan kepalanya dan berjalan meninggalkan Seok Zihan Jung yang berdiri sendirian. Sang cowok menatap Qin Ziyao Liu yang berjalan semakin menjauh dan mengecil dari kejauhan. Ia pun menggelengkan kepalanya agar kembali ke kesadarannya Dan mulai berjalan kearah sekolahnya, yang mana searah dengan Qin Ziyao Liu.

Selama perjanan Seok Zihan Jung memasang earphone di telinganya dan mendengarkan tentang pelajaran yang akan dipelajari hari ini. Sesampainya didepan gerbang sekolah, Seok Zihan Jung pun memasuki area sekolah dan melihat papan yang isinya tentang sekolah dan kelas-kelas. Seok Zihan Jung mencari kelasnya dan ketemu, kelasnya adalah “10.A”.
Begitu ketemu dan melihat denah sekolah, ia berjalan mencari kelasnya. Setelah berjalan melalui lorong bangunan sekolah, tibalah dia dikelasnya dan melihat isi kelas yang masih kosong. Seok Zihan Jung memilih tempat duduk yang paling belakang dan duduk sembari melihat ke luar jendela yang mana diluar sedang turun hujan sangat deras.

Beberapa menit pun berlalu, teman-teman sekelas barunya Seok Zihan Jung mulai berdatangan memasuki Kelas dan mencari tempat duduk. Waktu bel masuk berbunyi dan mereka semua sudah berada di tempat duduk masing-masing. Guru pun masuk kedalam kelas dan ia memperkenalkan dirinya ”Selamat pagi anak-anak. Perkenalkan nama ibu adalah Sang Zihyeon Lee, mulai hari ini, ibu akan menjadi wali kelas kalian ya...” Kata Sang Zihyeon Lee yang sudah memperkenalkan diri, spontan anak-anak yang lainnya memberikan sapaan, kecuali Seok Zihan Jung dikarenakan ia sedang memakai earphone.
Sang Zihyeon Lee yang melihat itu mendekati Seok Zihan Jung yang sedang fokus mendengarkan mata pelajaran. Dan tiba-tiba, earphone kanannya di cabut dan Sang Zihyeon Lee berbisik, ”Kamu mau belajar atau mau denger musik?” Bisik Sang Zihyeon Lee di telinganya Seok Zihan Jung. Si cowok pun kaget mendengar bisikan tiba-tiba dari Sang Zihyeon Lee, Seok Zihan Jung menoleh kearahnya dan menjawab sambil menenangkan diri. ”M-maaf bu, saya mau belajar. Tadi saya sedang tidak fokus.” Seok Zihan Jung meminta maaf sembari menaruh handphone dan earphonenya ke kolong meja.

Setelah Sang Zihyeon Lee kembali kedepan kelas dan memulai pelajarannya, Seok Zihan Jung mulai fokus dan memperhatikan ke depan dan mendengarkan materi. Pelajaran pertama adalah sejarah dengan wali kelasnya, Seok Zihan Jung mengeluarkan buku pejarannya dan mulai mencatat beberapa materi pentingnya.
Setelah 2 jam pembelajaran, bell pun berbunyi yang menandakan waktu istirahat. Lalu, ada salah satu anak berambut pirang pucat dan mata berwarna merah, mendekati Seok Zihan Jung dan mengajaknya berbicara ”Oi, kamu tadi emang lagi ngedengerin apaan? Konsen banget sampai gak sadar ada guru?” tanyanya sambil merangkul Seok Zihan Jung dan tersenyum kecil.

Seok Zihan Jung menghela nafas kecil sembari melirik kearahnya, “Aku tadi terlalu fokus sama belajar menggunakan earphone, jadi ya... gitu dah...” jawab Seok Zihan Jung sembari mengeluarkan kotak makannya. Didalam kotak bekalnya itu, ada banyak udang goreng didalammnya yang sudah diolah dan digoreng dengan tepung. Seok Zihan Jung menawarkan makanannya ke cowok pirang yang sedang merangkulnya ”Nih, kamu mau beberapa tidak?” Tawar Seok Zihan Jung sembari menawari orang itu.
Namun ia menolaknya, ”Tidak perlu, aku bisa makan dikantin nanti. Ohh iya, btw aku belum memperkenalkan diri ya? Salken, Aku Jin Ziho Kang.” Jin Ziho Kang yang memperkenalkan dirinya sembari mengulurkan tangannya kepada Seok Zihan Jung, dan dengan senang hati Seok Zihan Jung menerimanya dan berjabatan dengannya.

Selama istirahat, mereka ngobrol tentang berbagai topik, bahkan Beberapa dari topik itu, mereka mengetahui ternyata ketertarikan mereka serupa. Kedua cowok yang baru berteman itu pun saling tertawa akan beberapa topik sampai bel berbunyi yang menandakan istirahat telah berakhir.
Jin Ziho Kang segera kembali ke tempat duduknya, meninggalkan Seok Zihan Jung sendirian dimejanya. Begitu semua murid dikelas sudah duduk Di bangku masing-masing, guru berikutnya masuk dan mengajar pelajaran bahasa inggris. Mereka diberi tugas kelompok dan karena itu, secara tidak langsung membuat masa kelam Seok Zihan Jung teringat kembali.

Pasalnya, semua itu terjadi ketika Seok Zihan Jung masih kecil, di usianya yang berumur 6 tahun ketika ia masih di bangku SD dan SMP, ia tidak dianggap ada disana, apalagi dirinya malah diperlakukan seperti sampah yang tidak berguna karena memiliki rambut hitam dan mata abu-abu yang dianggap menakutkan dan aneh. Lalu Seok Zihan Jung mengingat masa lalunya dan berbicara ke dirinya dalam pikiran, ”Bagaimana kondisi mereka ya...” Pikir Seok Zihan Jung sembari mengingat masa lalunya.

code love protocolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang