Chapter 12: Si Penganggu

7 3 2
                                    

Seok Zihan Jung yang sedang  mengobrol santai dengan wanita itu sambil tersenyum kecil, karena yang orang yang sedang ngobrol bersama dengan Seok Zihan Jung adalah orang yang dia kenal, juga orang yang pernah tersesat ketika mencari sekolah ini. Ternyata, dia adalah Wang Ruyin, gadis yang dia pernah bantu beberapa

"Jadi... Zihan, kamu kelas berapa?" Tanya Wang Ruyin sembari menatap Seok Zihan Jung.

"Aku kelas 10.A..." Jawab singkatnya Seok Zihan Jung, yang melirik ke sekitar, sampai matanya tertuju ke jendela kelasnya, atau lebih spesifiknya siapa yang ada dibalik jendelanya. Namun, Seok Zihan Jung malah tersenyum ketika melihatnya.
Disisi lain, Qin Ziyao Liu yang melihat keluar jendela kearah Seok Zihan Jung, malah melihat Seok Zihan Jung tersenyum kecil kepadanya. Liu yang melihat itu, spontan memalingkan wajahnya dengan ekspresi kesal.

'Kenapa Zihan memilih dengan wanita itu? Padahal aku lebih cantik loh...' batin Qin Ziyao Liu sembari kembali menatap tajam ke arah Seok Zihan Jung yang masih sibuk mengobrol dengan Wang Ruyin.
Seok Zihan Jung yang kembali mengobrol dengan Wang Ruyin, tiba-tiba tertawa karena candaan yang diberikan oleh Wang Ruyin. Melihat itu, tentunya membuat Qin Ziyao Liu semakin kesal sampai menggertakkan giginya. Bahkan, tangannya pun meremas  kue yang ia beli untuk Seok Zihan Jung hingga hancur karena digenggam terlalu keras olehnya.

Air mata pun mulai menggenang di matanya dan beberapa turun ke pipinya. Hatinya merasa sesak dan sakit, serta jengkel karena rasa cemburu ketika melihat Seok Zihan Jung dekat dengan wanita lain. Begitu berdiri dan beranjak keluar dari kelas, ia pergi ke kamar kecil wanita, dimana Qin Ziyao Liu melempar kue yang ia beli ke tempat sampah karena marah.

"Zihan sialan! Bodoh!! Kenapa malah senang dengan wanita itu sih!?" Teriak marah Qin Ziyao Liu sembari berdiri. Lalu, ia menyandar menghadap wastafel, sembari menatap tajam dirinya di cermin.

"Aku bakalan lupain kamu, Seok Zihan Jung, seperti yang kamu bilang kemarin.” Kata Qin Ziyao Liu yang sudah kembali di lorong dekat kamar kecil wanita, sembari menekan tombol untuk mendapatkan cola di mesin minuman yang ia beli. Qin Ziyao Liu mengambil cola-nya, membuka penutupnya, lalu meminumnya.

"Mmmh~ Segar~" Ujar Qin Ziyao Liu sembari menikmati rasa cola yang melewati lidah lalu tenggorokannya. Ia langsung berjalan kembali ke kelas sambil memikirkan cara untuk melupakan Seok Zihan Jung, namun terus-nenerus gagal, tidak peduli sejeras apa dia mencoba.

'...Apa... Ini karena aku beneran cinta dengan Seok Zihan Jung, jadi susah dilupain? Ah gak tau ah! Jadi sebel mikirinnya dah!' Geramnya didalam batin, sembari mendengar bel kelas yang berbunyi, menandakan jam sekolah sudah dimulai.

Di kelas, ketika pelajaran pertama dimulai, Qin Ziyao Liu mencoba fokus untuk belajar, tetapi terganggu dan Kesulitan fokus, karena pemikiran tentang Seok Zihan Jung bersama wanita itu membuatnya terus kepikiran dan jadi kesal, hingga ujung-ujungnya tidak bisa fokus. Liu sendiri sedikit berharap, bahwa ia bisa mengambil Seok Zihan Jung dari wanita itu.

'Aku akan dan harus merebutnya. Aku tidak bisa membiarkan wanita itu mengambil Seok Zihan Jung.' Batinnya Qin Ziyao Liu sembari berusaha kembali fokus pada pelajarannya.

Jam istirahat pun tiba, Qin Ziyao Liu berjalan kearah kantin. Ia sangat berharap bahwa Seok Zihan Jung juga pergi ke kantin agar mereka bisa bertemu. Namun, setelah sampai di kantin, ia tidak bertemu dengan Seok Zihan Jung, melainkan melihat banyak siswa yang memandang ke arahnya, sama halnya ketika Liu sedang berjalan menuju ke kantin menyusuri lorong sekolah.

'Eh? Dia gak ada disini?' Tanya Qin Ziyao Liu dalam batinnya sembari mencari-cari Seok Zihan Jung di antara kerununan, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya, Qin Ziyao Liu memutuskan untuk memesan makanannya sendiri.

Setelah selesai membeli makanan, Qin Ziyao Liu berjalan kembali ke kelasnya. Di tengah jalan,  Qin Ziyao Liu melihat pemandangan yang tidak bisa ia percaya, Seok Zihan Jung sedang berjalan dengan wanita yang tadi pagi.
Melihat mereka akrab dan ngobrol sembari tersenyum senang begitu, membuat Qin Ziyao Liu semakin kesal melihatnya.

Qin Ziyao Liu memutuskan berjalan cepat menuju kelasnya dan duduk di kursinya. Namun, karena merasa kesal walau sudah mencoba menenangkan diri, Ia memakan makanannya dengan sangat cepat sangat habis.

Setelah itu, Qin Ziyao Liu membuka ponselnya dan melihat status milik Seok Zihan Jung di aplikas medsos nya. Namun ketika membukanya, nafasnya tertahan dan perasaannya seolah di hantam. Isi statusnya adalah tangannya yang bergandengan dengan tangan gadis lain, yang bisa Liu simpulkan itu adalah cewek yang tadi bersama Zihan.

Ditambah dengan banyak yang banyak komentar yang bilang 'Wah, cocok!' dan sebagainya, Qin Ziyao Liu akhirnya mematikan ponselnya dengan kesal dan hati yang pengap.

Ketika jam pulang, Qin Ziyao Liu berjalan menuju gerbang, yang biasanya dengan ekspresi biasa saja, sekarang dia memasang ekspresi yang kesal dan jengkel, walau tampak tipis.
Tanpa sengaja, ia bertemu dengan Seok Zihan Jung yang sedang menaiki motor dan menuju kearah gerbang.

Namun, motor itu berhenti di depan Qin Ziyao Liu, membuatnya merasa bingung dan masih kesal. Ia tiba-tiba mendengar suara Seok Zihan Jung.

"Ayo naik Liu, ku antar pulang sekalian ke apartemen." Ajak Seok Zihan Jung sembari tersenyum kepada Qin Ziyao Liu. Namun, Qin Ziyao Liu tidak menjawab dan menatap dingin Zihan. Setelah memalingkan pandangannya, ia pun berjalan melewati Seok Zihan Jung karena masih kesal dan marah padanya.
Melihat tingkahnya, Seok Zihan Jung jadi bingung. Pasalnya, ini pertama kalinya Liu seperti ini. Walau dia memang terkadang kesal terhadap Zihan, tapi tidak pernah sampai seperti ini.

Seok Zihan Jung mencoba mendekati Qin Ziyao Liu sekali lagi. Ia menghentikan motornya di depan Qin Ziyao Liu, lalu turun dan berjalan mendekatinya.
"Liu, kamu ini kenapa? Kamu gak kayak biasanya begini loh..." Tanyanya sembari memegang bahu Qin Ziyao Liu, mencoba membuatnya melihat Zihan.
Namun Liu melakukan sesuatu yang tidak disangkanya, Liu dengan cepat menepis tangannya Zihan yang ada di bahunya. Sebelum ia bergerak, Liu melihat ke Zihan, dengan tatapan marah dibalik ekspresinya yang jengkel dan dingin itu. Barulah, ia berjalan pergi meninggalkan Seok Zihan Jung yang terlihat kebingungan dan merasa shock.

'Liu... Apa yang terjadi denganmu? gak biasanya kamu begini.' Pikirnya Seok Zihan Jung sembari memegang dada kanannya karena merasakan perasaan yang mencekam dan membuat sesak.

Karena Qin Ziyao Liu sudah meninggalkannya sendirian di jalan, Seok Zihan Jung memutuskan untuk pulang ke rumahnya dengan motornya.
Sesampainya di depan apartemen, dia melihat Qin Ziyao Liu berjalan masuk menuju lift. Begitu melihat Zihan yang sudah tiba dan memarkirkan motornya, Qin Ziyao Liu segera menutup pintu lift nya agar Seok Zihan Jung tidak bisa mengikutinya.

Melihat itu, Seok Zihan Jung akhirnya pasrah sambil menghela nafas. Dan daripada menunggu lift terlalu lama, ia pun memilih untuk naik lewat tangga menuju lantai 6. Untuk setiap anak tyang dia langkahi, Zihan pun mulai berpikir dan berbicara didalam batinnya.

'Kenapa Liu jadi begitu? Apa karena aku dekat dengan Ruyin, dia berpikir aku pacarnya?' Mata Seok Zihan Jung terbelalak, begitu mendapat jawabannya.
‘Ghk... Ternyata begitu ya?’ Langsung lah, Zihan berlari menaiki anak tangga dengan sangat cepat. Namun, setelah sampai di lantai 6, dan pintu lift terbuka, Qin Ziyao Liu tidak ada di lift, hanya tetangga lainnya.

"Sial, aku telat... Apa dia sudah masuk apartemen?" gumam Seok Zihan Jung sembari berjalan menuju apartemen Qin Ziyao Liu dan mengetuk pintunya.

"Liu? buka pintunya. Aku mau berbicara," ucap Seok Zihan Jung sembari terus mengetuk pintu apartemen Qin Ziyao Liu, namun pintunya tidak dibuka sama sekali.

Tepat sebelum Seok Zihan Jung mau mengetuk pintu lagi, terdengar sesuatu diselipkan dibawah lewat sela-sela pintu.
Menyadarinya, Seok Zihan Jung berlutut untuk mengambil itu, yang mana adalah sepucuk surat. Melihat tidak ada tulisan lain yang tertulis, dia membuka lipatan kertas itu dan membacanya.


"Jangan temui aku lagi."

code love protocolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang