Chapter 13 Kenangan Bersama

3 1 1
                                    

Setelah membaca suratnya, Seok Zihan Jung segera mengetok pintu depan unit apartnya Qin Ziyao Liu dengan keras dan terus memanggilnya.
“Oy, Liu! Buka pintunya. Aku bisa jelasin.” Seru Seok Zihan Jung yang sembari terus menerus mengetuk pintunya namun tidak kunjung dibuka oleh Qin Ziyao Liu. Dengan pasrah, Seok Zihan Jung sudah tidak bisa apa-apa kembali ke apartnya sendiri, meninggalkan unitnya Liu.

Begitu di apartnya, ia melempar tasnya ke sofa dan duduk sembari merenung kesalahannya itu.
Karena Seok Zihan Jung masih merasa kesal, ia menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Beberapa menit kemudian, barulah ia berjalan menuju dapur untuk memasak makan malam begitu rasa risihnya berkurang.

Seok Zihan Jung mulai memasak, tapi malah jadi teringat momen memasak bersama dengan Qin Ziyao Liu kemarin. Seok Zihan Jung segera menggelengkan kepalanya itu untuk melupakan Qin Ziyao Liu sesaat. Tapi dipikirannya, ia masih bertanya-tanya ke dirinya mengenai Liu.

‘...Liu... Apa kamu kecewa denganku? Juga cemburu dengan Wang Ruyin yang dekat denganku?’ Tanyanya dalam hati, sembari menyelesaikan masakannya.
Zihan hanya membuat mie ramen dengan toping rumput laut dan beberapa danging sapi iris.

Sambil makan di meja makannya, pikirannya masih dipenuhi kekhawatiran serta kegelisahan. Masih terus bertanya-tanya bagaimana caranya agar Liu mau mendengarkan dan berbaikan dengannya.

“...Jika dipikir-pikir lagi, mungkin ini sebagiannya salahku. Dan sekarang bagaimana biar bisa berbaikan dengan Liu?” gumam Seok Zihan Jung sembari terus memakan makanannya sampai selesai.

Sembari menatap kearah mangkok yang sedang dicucinya di wastafel, Zihan mengingat kembali waktu mereka mencuci piring dan alat makannya bersama dengan Qin Ziyao Liu.
Bahkan waktu dimana Liu yang sedikit kesal waktu itu membuat Seok Zihan Jung sedikit tertawa senang.

Setelah selesai mencuci mangkoknya, ia berjalan menuju kearah ruang tamu dan membawa tasnya yang tadi di sofa menuju ke kamar.
Namun, sebelum masuk ke kamar, dia melihat bayangan kenangan ketika Qin Ziyao Liu duduk disana sembari bermain dengan ponselnya itu.

‘...Liu...’ batinnya berkata sambil mengela nafasnya, juga menggelengkan kepala karena rasa engap dan perih mengingat kenangannya itu. Lalu ia pun berjalan masuk kekamarnya tidur di kasurnya dan ia sembari bergumam.

“...Aku harus berbaikan dulu dengan Liu, tapi pertanyaannya adalah ‘gimana’...” gumam Seok  Zihan Jung sembari menatap langit-langit dikamarnya dan menghela nafas panjang. Beberapa menit setelahnya, matanya mulai terasa berat. Dia pun membiarkan rasa lelah dan ngantuk mengambil alih dan tertidur.

Hanya ada keheningan dan ketenangan begitu Seok Zihan Jung tertidur. Perlahan membuka matanya, dia terbangun di mimpinya, dimana ia berdiri di permukaan air yang tenang. Sampai ujung pun hanya ada permukaan air saja.

“Zihan.” Mendengar suara yang memanggilnya, Zihan menoleh kearah sumber suara itu. Matanya menemukan Liu yang berdiri dengan jarak diantara mereka.

“...Liu...?”
“Kenapa kamu bicara begitu? Kamu ingin menyakitiku ya? Sampai menyimpulkan sebelah pihak begitu?” Zihan melihat Liu berbicara, namun ada bayangan yang menutup matanya.

“Bukan begitu Liu. Aku mengira-“
“Mengira apa? Aku akan menolakmu? Itu tidak membenarkan apa yang kau lakukan itu salah. Sampai jumpa, Seok Zihan Jung...” Dengan begitu, Liu memalingkan badannya dan berjalan menjauh dari Zihan.

“Liu! Oy tunggu!” Saat mau mengejarnya, begitu melangkah lagi, Zihan tercebur masuk kedalam air dibawah kakinya itu.

Seok Zihan Jung mencoba untuk berenang ke permukaan, namun serasa dia tidak bergerak naik sama sekali, yang ada malah seolah Zihan semakin tenggelam.
Didalam air, dia mendengar suara tawa Liu dan melirik kearah sumber suara, namun malah berpindah ke ruang hampa berwarna putih.

Disana, terlihat oleh Zihan dimana Qin Ziyao Liu yang berjalan bersama dengan seorang cowok lain. Qin Ziyao Liu juga nampaknya menyukainya, terlihat dari bagaimana ia berbicara sambil tersenyum
Namun, disana ia melihat sesuatu yang membuat matanya melebar dan nafasnya terasa terhenti karena shock. Qin Ziyao Liu berpelukan dengan cowo itu, dan mulai berjalan menjauh.

“...Liu...” gumam Seok Zihan Jung sembari terus menatap kearah Qin Ziyao Liu yang masih berpelukan itu. Zihan mencoba mendekati mereka, namun mereka malah semakin menjauh darinya.
Mengetahui itu sudah tidak berguna, dia berhenti dan diam di tempat, sambil menatap kearah mereka yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.

“...Liu... Aku akan berusaha mendapatkanmu, meski usaha aku gagal, aku tidak akan menyerah.” Kata Seok Zihan Jung dengan tekad yang bulat, sembari menatap Qin Ziyao Liu yang sudah menghilang dari pandangannya.

Dengan perlahan dia menutup matanya, dan ketika dibuka lagi, dia terbangun dikamarnya. Dan melihat sudah jam 4.

Zihan mengusap matanya dan menyadari agak basah, dia pun tersadar bahwa dia tertidur sembari menangis sedikit. Setelah ia mengelap sisa air matanya, Seok Zihan Jung pergi keluar kamar dan mandi sebentar.
DIkarenakan sekarang hari libur, Seok Zihan Jung memutuskan untuk bersantai dirumah saja dan tidak kemana-mana, juga memilih melanjutkan mengerjakan projek arsiteknya itu untuk melupakan masalah Qin Ziyao Liu untuk sementara waktu. Karena Seok Zihan Jung berniat untuk berbaikan lagi dengan Qin Ziyao Liu, juga kembali menyatakan kepadanya bahwa Zihan menyukai Liu, juga membuat Liu menyukainya.

“...Aku pasti akan membuat kamu menyukaiku lagi, Liu... Aku juga akan membenarkan ini...” gumam Seok Zihan Jung, sembari menggambar design projeknya di kertas biru agar ia bisa jual dan menghasilkan uang tambahan.

Setelah menyelsesaikan beberapa bagian gambarnya, ia melihat beberapa konten design orang-orang yang membutuhkan gambar arsitek gedung yang memiliki garasi dan di atasnya menggunakan lift.

Melihat design itu, Zihan tertarik dan mulai mencobanya. Dia membuat gambar design yang lain dan mencoba menambahkan lebih banyak detail dibagian yang diperlukan.
Beberapa lama kemudian, dia telah menyelesaikan beberapa gambar final. Merasa lega telah selesai, Zihan menyandar ke kursinya dan mengelap keringat yang ada di dahinya.

“Ah... Makanan udah mau habis ya kalau gak salah? Yasudahlah, nanti aku belanja beres ini...” Kata Seok Zihan Jung sembari memijit kepalanya sebentar.
Setelah itu, Seok Zihan Jung berjalan keluar meninggalkan apartnya dengan mengenakan jaketnya. Zihan pergi keluar apartnya untuk membeli beberapa cemilan dan tambahan bahan makanan di supermarket. Namun sampai disana,  ia melihat Qin Ziyao Liu ada disana juga.

Melihat ini kesempatan yang bagus, Zihan langsung berjalan kearahnya perlahan selagi Liu sedang membeli bahan-bahan makanan.
Begitu sudah dekat, Qin Ziyao Liu langsung kaget menyadari ada tangan yang mengambil makanan ringan di samping dirinya itu. Menoleh siapa dia dan ternyata adalah Seok Zihan Jung, Liu langsung menghiraukannya yang terus menatapnya.

Liu juga mendengar perkataan Seok Zihan Jung yang mencoba memanggil dan berbicara dengannya. Namun, Qin Ziyao Liu terus cuek dengan Zihan. Tiba-tiba, tangannya diraih dan ditahan, membuatnya berhenti. Walau begitu, Liu enggan menoleh kebelakang kearah Zihan.

“...Kenapa kamu nggak mau ngomong sama aku?” tanya Seok Zihan Jung sembari mencoba menatap mata Qin Ziyao Liu yang terus menghindari Seok Zihan Jung dan Qin Ziyao Liu segera melepaskan tangan Seok Zihan Jung dan ia mendengarkan jawaban dari Qin Ziyao Liu.

“Bukannya sudah aku bilang? Jangan dekati aku, Zihan...” Kata Qin Ziyao Liu yang memperingati Seok Zihan Jung. Tapi Zihan tetap menggenggam tangannya, menolak untuk melepaskannya.

“Lepasin, Zihan!”
“Dengerin dulu, Liu. Aku bakal jelasin semuanya kalo kamu kasih aku kesempatan.” Kata Seok Zihan Jung dengan tangannya yang masih menggenggam tangan Liu dan menariknya sedikit lebih dekat. Namun, Qin Ziyao Liu langsung melepaskan tangannya Zihan dan berjalan menuju kasir.

Seok Zihan Jung berjalan mengikutinya dari belakang, dan mengantri di barisan, tepat dibelakang Liu. Begitu Liu mau membayar, Zihan berbicara ke kasirnya dan menahan tangannya Liu yang mau membayar.

“Biar aku yang membayar semuanya...”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

code love protocolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang