8. Kaylo

1.1K 175 52
                                    

Kaylo memandangi langit malam dengan pandangan kosong. Kaylo sedang duduk di kursi teras depan rumah Arthur.

Iya, rumah Arthur. Setelah pulang berjalan-jalan dari mall, dia dan Avic memutuskan untuk menginap di rumah Arthur.

Semua berawa dari Arthur yang iseng menawari mereka menginap, eh Avic malah mengiyakan tawaran itu. Avicsih justru bersyukur ditawari menginap, karena kalau dia pulang malam dan orang-orang rumahnya tau, bisa-bisa dia diberi hukuman. Karena Avic menginap di rumah Arthur, akhirnya Kaylo juga ikutan, dia juga malas kalau harus pulang ke apartment yang lumayan jauh.

Untungnya rumah Arthur memiliki 4 kamar, dan ada satu kamar yang tidak ditempati. Jadinya Avic dan Kaylo tidur di kamar itu.

"Kamu itu anak yang paling tua! Seharusnya kamu bisa menjaga adikmu!"

Ingatan-ingatan buruk itu kembali lagi. Kaylo langsung cemberut. Padahal dia sudah tidak pulang ke rumahnya, ataupun bertemu keluarganya selama tiga tahun, tapi dia masih saja kepikiran mereka.

Kaylo adalah kedua dari 3 bersaudara. Selama Kaylo hidup dengan keluarganya, dia selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dibandingkan saudara-saudaranya.

Kakak Kaylo adalah anak kesayangan ayahnya, karena dia anak laki-laki pertama yang sekaligus penerus perusahaan keluarga. Sedangkan adik Kaylo adalah anak kesayangan ibunya, karena dia anak perempuan satu-satunya, sekaligus juga anak bungsu.

Lalu bagaimana dengan Kaylo? Kaylo hanya sendiri. Sejak dulu tidak ada satupun orang yang benar-benar menyayanginya, ataupun mencurahkan cinta mereka padanya.

Kaylo yang sudah muak dengan segalanya, memutuskan untuk pergi dari rumah dengan alasan pendidikan. Untungnya keluarganya mengizinkan, atau mungkin mereka memang tidak peduli kalau Kaylo akan pergi jauh dari mereka.

Sedang asik-asiknya melamun begitu, seseorang tiba-tiba menyampirkan sebuah selimut kecil ke bahunya.

Kaylo mendongak dan terlihatlah Arthur yang tersenyum tipis padanya, "Angin malam gak baik buat tubuh lo, apalagi lo cuma pakai piyama begini."

Kaylo meraih kedua sisi selimut itu, dan semakin mengeratkan selimut itu ke bahunya.

"Mau minum apa? Kopi? Coklat panas? Atau susu?"

Kaylo mengerjap berpikir, dia lalu kembali menatap Arthur, "Coklat panas."

Arthur tersenyum menganggukkan kepalanya, dia lalu kembali masuk ke dalam rumah.

Tidak berselang lama, Arthur kembali dengan dua gelas coklat panas di tangannya. Arthur menaruh kedua gelas coklat itu ke meja di samping kursi yang diduduki Kaylo, lalu Arthur duduk di kursi sisi meja lainnya.

Kaylo mengambil susu coklat itu, dia lau mulai meminumnya dengan tenang. Arthurpun mengikuti Kaylo, dia mulai meminum susu coklatnya.

"Kenapa belum tidur? Ini udah jam 1 malam loh." Arthur bertanya dengan nada lembut dan menenangkan.

Kaylo menundukkan kepalanya, "Gatau, lagi gamau tidur aja. Lagian besok juga hari liburkan."

Arthur tersenyum, "Iyasih bener." Arthur tau, Kaylo sedang ada masalah, terlihat jelas dari tatapannya yang seperti sedang sedih.

Arthur menahan diri untuk tidak bertanya, dia tidak ingin membuat Kaylo merasa tidak nyaman karena bagaimanapun mereka belum begitu saling mengenal.

"Oh ya, lo cuma tinggal sama adik-adik lo?" Kaylo menatap Arthur bertanya. Dia penasaran, karena sedari mereka tiba di rumah Arthur, Kaylo tidak melihat keberadaan orang lain di sana.

Arthur tersenyum menganggukkan kepalanya, "Iya, cuma gue dan adik-adik gue. Ortu gue udah cerai dari beberapa tahun lalu, dan mereka udah punya keluarga masing-masing."

Arthurias : Soulmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang