11. Lupa

1.1K 183 40
                                    

Gaakan harem kok, Arthur bakal end up sama satu orang, tapi....

🔥

Arthur menatap datar pemandangan di depannya, sekelompok siswa yang sedang melakukan tawuran.

Tawuran itu terjadi antara sekolah Arthur, dan sekolah tetangga. Yang membuat Arthur kesal adalah bukan karena tawurannya, diasih gak peduli-peduli amat kalau soal itu. Tapi, Arthur kesal karena dia melihat seseorang di kerumunan siswa-siswa bandel itu. Avic.

Arthur lalu masuk ke kerumunan, dia berkali-kali nyaris diserang, tapi Arthur bisa dengan mudah menghindar atau menangkis serangan itu.

Begitu sampai di belakang Avic, Arthur langsung menarik kerah baju Avic dan menyeretnya menjauh.

Avic yang tiba-tiba mendapat perlakuan itu tentu terkejut, dia langsung memberontak, "LEPASINNNN, ARTHURRR, LEPASSSSS. ARGHHHH TOLONGIN GUEEE." Avic menjerit-jerit melengking, membuat orang-orang yang sedang fokus bertarung menghentikan kegiatan mereka.

"WOYYY MAU LO BAWA KEMANA TEMEN GUE?!" Pemimpin geng Avic langsung menghampiri Arthur berusaha membantu kawannya.

Arthur langsung melayangkan tatapan membunuh pada orang itu, "Bacot lo."

Orang itu langsung meneguk ludah kasar, baru kali ini dia melihat Arthur mengeluarkan aura menyeramkan seperti sekarang, biasanya dia hanya sebatas galak saja.

Bukan hanya dia, semua orang di tempat itu juga langsung terdiam, takut melihat aura tidak mengenakan dari Arthur.

"Hweeeee tolongin gueeee, kenapa kalian diem aja." Avic yang masih diseret meronta-ronta, dia memberikan tatapan memohon kepada teman-temannya.

Teman-teman Avic meringis, dan memberikan tatapan minta maaf karena tidak bisa membantu.

Arthur menyeret Avic hingga ke mobilnya, Arthur membukakan pintu mobil, "Masuk."

Avic menggelengkan kepalanya, dia mengerucutkan bibir dan membuang mukanya, "Gamau! Siapa lo nyuruh-nyuruh gue?!"

Arthur langsung menarik paksa Avic untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Apasihh?! Lo kenapaaa?" Avic berteriak tidak terima.

Arthur lalu langsung berjalan menuju sisi lain mobil, dan masuk ke dalam mobil.

"Pake seatbelt lo." Arthur menggunakan seatbeltnya dan berucap dingin.

Avic membuang mukanya dengan kesal, "Gamau, jangan ngatur-ngatur gue."

Arthur melirik Avic sekilas, kenapa manusia di sampingnya ini keras kepala sekalisih? Rasanya mau Arthur lempar saja ke got.

"Yaudah kalau lo ga takut semisal kita kecelakaan terus-"

Belum sempat Arthur menyelesaikan ucapannya, Avic lebih dulu memotong, "IYA IYA GUEEE PAKE. JELEK BANGET OMONGAN LO." Avic memakai seatbeltnya dengan ogah-ogahan.

Arthur tersenyum puas dengan hal itu, dan mulai melajukan mobilnya kembali.

~~~

"Auhhh sakittt. Pelan-pelan dongg, lo ga pake perasaan bangetsih." Avic meringis saat kapas yang dipegang Arthur menyentuh sudut bibirnya.

Arthurias : Soulmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang