7. Main

1.2K 202 50
                                    

"Awas aja ya nanti kalian malah jajan yang mahal-mahal." Arthur memperingatkan adik-adiknya yang berjalan dengan riang di depannya.

Saat ini, Arthur sedang membawa keempat adiknya berjalan-jalan malam ke mall. Awalnya Arthur tidak mau, tapi mereka memaksa, karena katanya kapan lagi?

"Iya bang, gak percaya bangetsih sama adik sendiri."

"Ya emang gak percaya." Arthur dengan cepat menjawab ucapan Alterio.

Arthur sudah mengeluarkan banyak uang untuk membeli ruko, dan besok dia masih harus berbelanja untuk mengisi rukonya itu. Jangan sampai uangnya habis karena harus memberi jajan adik-adiknya.

Selain itu, Arthur juga masih harus memikirkan rencana untuk mengambil alih penuh kekuasaan atas rumahnya. Rumah mereka saat ini masih atas nama ayahnya Arthurias, dan Arthur ingin rumah itu beralih nama menjadi namanya. Bukannya apa, Arthur hanya khawatir kalau suatu hari mereka akan tiba-tiba dipaksa keluar dari rumah itu karena suatu hal.

Saveri memegang ujung jari Arthur, "Abang jangan marah-marah, kami janji kok gaakan jajan banyak-banyak."

Saveri yakin saudaranya yang lain tidak akan semakin merepotkan Arthur, apalagi Saveri juga sudah menceritakan pada mereka soal pembelian ruko dan hal-hal yang Arthur katakan sebelumnya.

Arthur tersenyum tipis, dia menggenggam tangan kecil Saveri, "Iya, abang tau kok."

Mereka terus berjalan melihat-lihat seisi mall, tanpa berniat untuk membeli. Arthur jadi merasa tidak enak pada adik-adiknya, mereka terlihat bersenang-senang meski tidak membeli apapun, sepertinya mereka benar-benar hanya ingin berjalan-jalan.

Arthur menghela napas berat, lama-lama gak tega juga diatuh, "Ayo kita cari makan, kita belum makan kan tadi. Setelah itu ayo ke timezone."

Adik-adik Arthur langsung menatap Arthur dengan terkejut.

"Nggak usahlah bang, makan nanti aja di luar mall, jajanan di mall pada mahal. Kita ke sini cuma mau jalan-jalan doang kok." Alterio menggaruk pipinya yang tidak gatal, ketiga saudaranya yang lainpun menganggukkan kepala mereka.

Sebenarnya, mereka meminta untuk berjalan-jalan ke mall karena pure ingin menghabiskan waktu dengan Arthur. Selama ini mereka tidak pernah sempat menghabiskan waktu bermain bersama. Karena setiap diminta, Arthur selalu memarahi mereka mengatakan kalau hal itu hanya buang-buang uang dan waktu. Mumpung sekarang Arthur sudah berubah, mereka mencoba untuk meminta jalan-jalan bareng lagi, dan ternyata Arthur mau meski tetap melarang mereka jajan banyak.

Arthur menepuk kepala Alterio pelan, "Udah gapapa, uangnya masih ada kok."

"Arthur?"

Arthur menoleh ke samping mendengar namanya dipanggil, "Eh? Avic?"

Arthur agak terkejut melihat keberadaan Avic, perasaan semenjak dia datang ke dunia ini, dia sering bangetdeh tanpa sengaja ketemu Avic.

Arthur mengerutkan dahinya melihat seseorang di samping Avic, rasanya dia juga pernah melihat orang itu, tapi dimana gitu...

Avic dan temannya berjalan mendekati Arthur. Avic menatap ke empat adik Arthur dengan heran, dia lalu tersenyum ramah, "Wah siapa nih?"

Arthur ikut tersenyum, "Mereka adik-adik gue."

Avic langsung teringat dengan pertemuannya dengan Arthur tempo hari, ternyata mereka adik-adik Arthur yang katanya bikin masalah di sekolah itu.

Adik-adik Arthur langsung menatap Arthur dengan tatapan bertanya.

"Dia Avicenna, hm... Teman abang?" Arthur yang mengerti ekspresi bingung adiknya menjelaskan, tapi dia sendiri ragu dengan jawabannya.

"Halooo adik-adik manis, kenalkan abang teman abang kalian." Avic memperkenalkan diri dengan riang.

Arthurias : Soulmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang