bohong

61 13 1
                                    

Kini dua tahun sudah Jaemin berada dipanti Anugrah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini dua tahun sudah Jaemin berada dipanti Anugrah. Ibu panti dan beberapa orang dewasa yang sering datang kesana dibuat kagum akan pertumbuhan bocah kecil yang dulu amat sangat murung itu. Karena selepas pulih dari rasa sakit, Jaemin sedikit lebih ceria, tubuhnya sehat tidak ringkih seperti awal ditemukan, nafsu makan meningkat sehingga tubuhnya sudah berisi. Jaemin kecil terlihat sangat tampan, dengan senyuman yang begitu menawan. Meskipun tidak terlalu banyak bicara dengan teman yang lain, namun saat bersama Renjun Jaemin akan tertawa lepas.
 
  
Diusianya yang menginjak enam tahun Jaemin sudah bisa menghitung dan membaca walah harus mengeja. Hanya dengan belajar bersama dengan Renjun, yang memang usianya sudah memasuki usia sekolah. Semua yakin jika besar nanti Jaemin akan tumbuh jadi pria yang tampan dan cerdas.
  
  
Sehingga sudah banyak calon orangtua asuh yang meminta Jaemin sebagai anak mereka, namun selalu mendapat penolakan karena pertanyaan Jaemin masih sama, ia juga meminta Renjun hyung untuk ikut bersama dan belum ada yang bisa menyanggupi. Karena pastinya persyaratan adopsi akan lebih sulit dan biaya untuk membesarkan anak tidaklah kecil, apalagi harus dua.
  
  
"Aku tidak mau jika tidak bersama Renjun hyung, maaf ibu panti"
   
   
  
  
Tidak ada hari Jaemin berjauhan dari Renjun hyungnya, bahkan anak itu selalu menggandeng, mengintili, dan mengikuti si tertua kemana-mana. Menurutnya Renjun hyung begitu baik, selalu penuh senyuman, dan patut untuk menjadi contoh. Semua kesedihan Jaemin dapat terpendam, jika bersama Renjun hyung.
  
  
Tak jarang juga ia merasa kesal saat Renjun memilih bermain bersama yang lain. Padahal sebagai anak yang sudah sejak bayi berada di panti, Renjun juga harus bermain bergabung juga bersama yang lain.
  
  
"Hyung lihat aku, jangan mereka terus"

"Iya Jaemin sini, gabung sama yang lain"

Jaemin hanya mendekatkan tubuh saja, namun tidak banyak bicara, ia hanya bereaksi ketika Renjun yang berbicara.
  
  
Jaemin selalu menurut pada apapun yang dikatakan Renjun karena ia tidak mau hyungnya marah dan menjauhinya. Semua orang mengganggap mereka seperti saudara kembar yang harus menempel satu sama lain, terlebih Jaemin yang sudah sangat bergantung pada Renjun.


 





  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HERE JAEMRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang