Kembali ke pantai pada sore hari, Dayeon,Sooji,Seol Ha, Jaeun dan Eunjung kembali mendudukan diri mereka pada kursi santai di tepi pantai.
Tersenyum cerah, sambil mengenakan kacamata hitamnya Dayeon berkata."Bagaimana, sunset nya indah bukan?"
Secara serentak, Jaeun, Sooji, Seolha dan Eunjung menoleh padanya, menemukan Dayeon yang pada kenyataannya tengah memandang ke arah banyak turis wanita yang mengenakan bikini, Sooji yang duduk di sampingnya mendengus."Sunset mana yang kau maksud?"
"Tentu saja it...."membuka kacamatanya, Dayeon segera menghentikan ucapannya saat menemukan arah telunjuknya mengarah pada para turis asing berbikini. Memaksakan senyumnya, dia melirik Sooji."Sepertinya kacamataku terlalu gelap."
"Kacamatamu? Itu memang dasarnya hatimu saja yang gelap?"sindir Seol Ha sebelum akhirnya mendapatkan jitakan telak dari Dayeon yang duduk di sampingnya.
Tak!
"Yakh!"Seol Ha meringis, memegang kepalanya yang baru saja mendapatkan serangan.
"Rasakan itu!"sungut Dayeon sebelum mengenakan kacamatanya lagi. Melirik Jaeun, dia berkata."Jaeun, dimana teropongku?"
"Ah...sebentar."Jaeun segera merogoh sakunya, mengeluarkan teropong kecil milik Dayeon, kemudian memberikannya pada gadis bermarga Kim itu."Ini, jika menemukan yang bagus, kabari aku, eoh?"
"Hum, kau tenang saja."melepaskan kacamatanya,Dayeon mulai menggunakan teropong kecil miliknya,dan dia diam-diam memindai pemandangan di seluruh pantai, yang pada kenyataannya banyak menampilan turis berbikini yang berjalan-jalan,dan berjemur di sekitar pantai.
Namun, di detik berikutnya nafas Dayeon langsung tercekat saat tanpa sengaja menangkap siluit enam wanita cantik yang mengenakan pakaian pantai yang indah berjalan ke arah mereka.
Dayeon membulatkan mata dan mulutnya, menurunkan teropongnya dengan sesah payah dia berkata."I....itu.....me....mereka....."
"Wa...wae? Apa yang terjadi padamu Kim Dayeon?"kejut Jaeun saat mendapati ekspresi pucat Dayeon.
Secara alami, Sooji dan yang lainnya mulai mengelilingi Dayeon dengan panik.
"Yakh, Dayeon apa kau baik-baik saja?"tegur Seol Ha sambil menepuk kedua pipi Dayeon beberapa kali.
"Lihat disana...."Dayeon menunjuk ke kejauhan.
Sontak semua orang mengikuti arah telunjuk Dayeon, dan segera mereka membulatkan mata masing-masing dengan mulut menga-nga.
Pada kenyataannya, enam wanita cantik yang Dayeon lihat tidak lain adalah sosok, Harin,Doah,Yerim, Ji Ae, Jaehyung dan Wooyi.
Dengan ekspresi yang tampak serius,keenam wanita itu akhirnya tiba di hadapan Sooji dan yang lainnya,yang perlahan dengan gerakan kaku berdiri.
"Kalian....bagaimana bisa....ini..."Jaeun langsung menutup mulutnya saat dengan tiba-tiba Harin memberikan tatapan intimidasi padanya.
"Yakh Harin_ah, jangan membuatnya takut!"keluh Jaehyung sambil mendekati Jaeun dan mengaitkan tangannya pada lengan kekasihnya.
Disisilain, Wooyi dan Ji Ae juga menghampiri kekasih mereka,dan diam-diam memelototi kekasih masing-masing, yang dimana itu berhasil membuat tubuh keduanya menciut.
Sementara itu, Sooji yang bersusah payah menelan ludanya di samping Dayeon yang seperti patung, tampak memaksakan senyum bodohnya."Sayang, sebelumnya... kalian tidak memberitahuku bahwa akan menyusul kemari?"
"Wae? Apa kau keberatan?!"sarkas Yerim sebelum bersilang dada.
Sooji tersentak di tempatnya, dia segera menggelengkan kepalanya."Anie..."
"Dayeon, berikan teropongmu padaku.."Harin tiba-tiba berkata,lalu menengadahkan tangannya ke arah Dayeon.
"Ah, ini ambilah."tanpa banyak bertanya, Dayeon segera memberikannya.
Harin memincingkan matanya ke arah Sooji yang terus menelan ludahnya,lalu menggenggam teropong itu,dia berkata."Kajja,antar kami ke hotel."
"Ye."Dayeon mengangguk patuh, berjalan lebih dulu,selanjutnya Harin dan yang lainnya mulai mengikuti.
Menjadi orang yang berjalan paling belakang, Sooji diam-diam menyaksikan penampilan punggung ketiga wanitanya yang tengah berjalan di depan.
Menghela nafas dalamnya,tanpa daya, Sooji bergumam pada dirinya sendiri."Tekanan saat di dalam penjara, setidaknya lebih ringan dari ini,aigo."
___
Berkumpul di kamar yang memiliki tiga tempat tidur, Sooji, Jaeun,Eunjung,Dayeon dan Seol Ha, tampak berdiri dengan kepala menunduk di hadapan Harin, Yerim, dan Do ah yang duduk di tepi tempat tidur.Disisilain, Wooyi, Ji Ae, dan Jaehyung berdiri di sudut dengan tangan bersilang dan tatapan kesal.
"Jadi, bagaimana, apakah sunset_nya indah?"tanya Harin tiba-tiba.
Kelima gadis yang berdiri di depan hanya menunduk, tampaknya mereka tidak berniat menjawab pertanyaan itu.
Prak!
Secara kasar Harin melemparkan teropong Dayeon ke lantai,dan itu berhasil membuat benda kecil tersebut memiliki retakan lebar. Secara alami saat teropong itu di lempar, semua orang tersentak, dan bahkan tanpa sadar Sooji dan yang lainnya bergerak mundur hingga membentur dinding.
"Kim Dayeon, jika kau berani mempengaruhi Sooji dan yang lainnya lagi untuk mengikutimu mencari wanita! Akan ku pastikan kau pasti akan menerima konsekuensinya! Apa kau mengerti?!"sarkas Harin penuh penekanan.
"Ye,ye, arra....arraso Harin_ah, maafkan aku."Dayeon semakin menunduk takut, menyebabkan Jaeun hampir tidak bisa menahan tawanya.
"Diam."gertak Seol Ha yang langsung menyiku lengan Jaeun.
Dengan enggan Jaeun langsung mengatupkan bibirnya, dan kembali menunduk.
_______Malam.
Menempati kamar yang sama dengan dua tempat tidur di dalamnya, Sooji saat ini tengah berbaring di salah satu tempat tidur sambil memainkan ponselnya.
Yerim yang pada kenyataannya tengah membaca majalah bersama Do Ah yang sibuk dengan laptopnya di tempat tidur lain, melirik Sooji, cemberut dia berkata."Kenapa kau terus sibuk dengan ponselmu,eoh?"
"Um, sebentar sayang, aku akan menyelesaikannya sedikit lagi."jawab Sooji tanpa menatap Yerim. Masih sibuk dengan ponselnya.
Yerim menghela nafas lemah,menyiku lengan Do Ah, dia mulai mengeluh."Lihatlah dia,dia benar-benar mengabaikan kita."
Do Ah menatap Yerim dan melirik Sooji sesaat."Coba kau lihat, sebenarnya apa yang sedang dia kerjakan.."
"Hum."Yerim mengangguk, meletakkan majalahnya, dia bangkit dan pergi mendekati Sooji.
Berbaring di samping Sooji, dia diam-diam mengintip ponsel pasangannya yang tengah di mainkan.
Sooji meliriknya, tersenyum dia menunjukkan layar ponselnya."Sayang, aku hanya sedang bermain game."
Yerim mendengus."Jadi, apakah game lebih penting dari kami, Istrimu?"
Cklek!
Mengenakan jubah mandinya, Harin keluar dari kamar mandi sambil menyeka rambut sebahunya.Melihat kemunculan Harin, Yerim yang kesal segera mendekati gadis itu, dan memegang lengannya."Harin_ah, lihatlah Sooji, dia lebih mementingkan game_nya dari pada kita?"
Harin mengerutkan keningnya, dan melirik Sooji yang memaksakan senyumnya."Letakkan ponselmu."
"Arraso."sambil meringis, Sooji meletakkan ponselnya di atas nakas.
Melihat hal ini, Yerim tersenyum, kemudian bergegas naik ke tempat tidur,lalu melemparkan dirinya ke pelukan Sooji yang langsung memeluknya.
Do Ah dan Harin saling memandang, kemudian menggelengkan kepala masing-masing.
____

KAMU SEDANG MEMBACA
Pyramid Game NV S 2(Return Of Old Love)
Teen FictionSoojixHarin SoojixDo Ah SoojixYerim