CHAPTER 36

194 49 2
                                    

Di tengah teriknya sinar matahari yang memancar tanpa ampun, bayang-bayang pepohonan tampak memanjang di atas jalan berbatu. Dexter berjalan pelan di sepanjang jalan setapak yang berliku, sepatu botnya sesekali menginjak daun-daun kering yang berserakan, menghasilkan suara gemerisik halus di tengah keheningan.

Seketika Dexter menghentikan langkah di sebuah batu nisan yang terbuat dari marmer putih dengan dihiasi lambang Kekaisaran. Mata birunya yang tajam menatap lurus pada batu nisan yang tertulis nama 'Liliana Valessia Archibald', dengan ukiran halus yang hampir berkilau terkena sinar matahari. Sementara kedua tangan kokohnya masih memegang erat setangkai bunga lily berwarna merah muda.

Sejenak Dexter terdiam, seolah membiarkan hembusan angin panas mengusik ujung jubahnya, sebelum dia berlutut sambil meletakkan bunga lily yang dia bawa di atas makam dengan hati-hati. Setelah meletakkan bunga, Dexter menyentuh batu nisan tersebut secara perlahan sambil merasakan dinginnya permukaan marmer. Refleks Dexter menundukkan kepalanya seraya memejamkan matanya sejenak, seolah membiarkan kenangan-kenangan berharga bersama sosok wanita yang penuh kasih sayang itu mengalir ke dalam pikirannya.

Setelah beberapa saat, Dexter kembali mengangkat kepalanya dengan perlahan. Jari-jarinya yang masih menempel di batu nisan perlahan mulai mengendur, melepaskan cengkeramannya dari permukaan marmer yang dingin.

"Aku akan kembali lagi." Ucap Dexter pelan, nyaris seperti berbisik sebelum akhir bangkit berdiri. Sejenak Dexter memandang sekali lagi ke arah makam tersebut, sebelum berbalik dan melangkah pergi.

*****

Sementara di gang sempit di Distrik Ashelbourne, setelah pria bertubuh kekar itu berhasil ditangkap dan diikat oleh sekelompok orang yang terlihat seperti prajurit kekaisaran. Para prajurit itu langsung mengawasi pria bertubuh kekar yang kini terbaring tak berdaya di tanah, sementara beberapa lainnya bergerak masuk ke dalam sebuah markas yang digunakan kelompok penculik itu.

Di sisi lain, pria berjubah dengan tudung gelap yang tadi menyelamatkan Ruby kini tampak sibuk berbincang dengan seorang pria lain—dengan mantel panjang berwarna merah yang tersampir dipundak—yang cukup mencolok di antara para prajurit. Tak jarang di sela-sela percakapan mereka, pria berjubah dengan tudung gelap itu sesekali melirik ke arah kedua wanita yang berdiri di sudut gang dengan sorot mata datar.

Larise yang masih berdiri di sudut gang, tampak mulai tenang meski tubuhnya masih bergetar. Dia memandangi para prajurit yang lalu-lalang. Sementara Ruby yang berdiri di samping Larise, hanya bisa bergeming dengan kedua matanya yang terpaku pada pedang yang memancarkan cahaya biru lembut di tangan pria berjubah dengan tudung gelap itu. Setiap gerakan kecil dari pria itu membuat kilauan cahaya biru pada pedang bergetar, seolah-olah pedang tersebut hidup dan berdenyut dengan energi yang menguar.

Bahkan tak jarang setiap kali energi pedang terasa olehnya, insting bawah sadarnya seolah memperingatinya untuk bersikap hati-hati. Walau saat ini Ruby hidup dalam tubuh yang berbeda, namun Ruby masih sangat sangat peka terhadap berbagai jenis energi magis. Dan energi yang menguar di sepanjang bilah itu adalah esensi purba dan suci dimana kekuatannya jauh diluar kendalinya.

Namun, seketika Ruby mengalihkan perhatiannya ketika seorang pria dengan pakaian panjang berwarna merah itu mendekat. "Lady, Apakah anda berdua baik-baik saja?" tanya pria itu dengan sopan.

Sejenak Ruby mengerjapkan mata, menyadari bahwa pria ini adalah salah satu pemimpin dari pasukan kekaisaran yang menangkap para penculik. "Ya, kami baik-baik." Jawab Ruby dengan suara lembut namun tegas.

Namun, sekilas Ruby mengalihkan pandangannya, saat ujung matanya menangkap cahaya biru yang dipancarkan pedang itu mulai memudar. Sontak Ruby mengerutkan keningnya, saat pedang tersebut perlahan menghilang seiring pria berjubah gelap itu mulai berjalan keluar gang terlebih dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Witches a DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang