Pindah

377 13 2
                                    

1 minggu setelah menikah rafa dan nara memutuskan untuk pindah ke rumah baru mereka yang telah dibeli oleh rafa sebagai seserahan peenikahannya dengan nara.

Mereka sudah mempersiapkan pakaian dan barang yang dibawa sejak 3 hari sebelumnya ke dalam koper dan akan dimasukkan oleh rafa ke dalam mobil. Setelah memasukkan barang ke dalam mobil mereka pun bergabung untuk sarapan bersama mamah dan papah nara.

"kalian jadi pindah hari ini?"tanya papah.

"iya pah nanti abis makan kita mau langsung berangkat ke rumah bunda dulu abis itu baru ke rumah"jawab rafa.

"yahh jadi sepi deh rumah gaada kalian"keluh mamah.

Nara yang melihat itu langsung mendekat ke arah mamahnya dan menggenggam tangan mamahnya sambil berkata...

"mamah tenang aja kalo nara ada waktu luang nara bakal sering sering main kesini buat nemenin mamah, nanti nara bagi waktu dalam seminggu 2 kali buat dateng ke rumah mamah sama bunda" ucap nara pada mamahnya.

"iya sayang"ucap mamah sembari mengusap rambur anaknya.

Setelah selesai makan mereka berpamitan kepada mamah dan papah.

"mah..pah kita berangkat yah, kalo ada apa apa jangan lupa buat telpon kita, jangan sedih nanti kita bakal sering kesini kok. Iyaa kan sayang" pamit rafa.

Nara yang dipanggil sayang oleh suami manjanya itu pun seketika langsung salah tingkah dibuatnya.

"iyaa, iyaa"ucapnya agak gugup karena saltingg oleh suaminya.   Ceilahhh.

"iya kalian juga baik baik yah, inget pesan mamah yang kemarin ya nara harus nurut sama suami kamu"pesan mamah entah yang keberapa kalinya.

"iya mah nara inget kok"ucap nara.

"yaudah kita berangkat yah mah, pah assalamualaikum"salam rafa.

"waalaikunsalam hati hati"jawab papah.

Di dalam mobil selama perjalanan tidak ada yang buka suara diantara keduanya hanya ada keheningan. Mereka sibuk pada kesibukan masing masing rafa yang sibuk menyetir namun tangannya terus menggenggam tangan nara, dan nara yang sibuk membalas pesan sahabatnya walau dengan 1 tangan karena, tadi tangannya di genggam oleh suaminya dan tidak di lepas lepas.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih setengah jam mereka pun sampai di rumah bunda dan ayah rafa.

Tok tok

"assalamualaikum bundaa, cintaa sayang, surganya rafaa,yuhuuuu bukaa dong pintunya anaknya pegel nih bediri teruss"cerocosss rafa dengan cerewet.

Nara melihat itu pun terkekeh dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya itu.

"syuuut pelan pelan ngomongnya nanti tenggorokan nya sakit"tegur nara pada rafa.

Rafa yang di tegur pun menganggukkan kepalanya gemass.

Ceklekk

"waalaikumsalam, kamu tuh yahh kebiasaan banget kalo pulang pasti teriak teriak, kamu pikir ini hutan" jawab bunda dengan nada kesal pada anaknya itu.

" iya bunda maap ga lagi kokk"ucap rafa dengan disertai cengirannya.

"ehh mantu bunda juga ikutt ternyata, ayoo masuk sayang" ucap bunda lembut pada nara.

Rafa yang melihat itu pun kesal

"gue anaknya bukan sii" dumel rafa yang terdengar oleh bunda dan istrinya.

"bukann" jawan bunda dengan usil

Bunda dan nara akan sekongkol untuk menjahili rafa hingga menangis dengan cara mencueki rafa dan berucap ketus pada nya.

Bunda dan nara duduk di ruang keluarga, sedangkan rafa dan ayah duduk di halaman depan.

"nar nanti kamu cuekin rafa yahh terus nanti kalo ngerengek kamu ketusin aja terus nanti kalo dia minta susu jangan kamu bikinin"ucap bunda pada menantunya.

" okee bundd" timpal nara.

Sepertinya membuat rafa menangis adalah hobi baru nara.

Beberapa menit berbincang rafa dan ayah masuk ke dalam rumah dan menghampuri istrinya.

Rafa mendekati nara dan tidur di laha istrinya.

"ngapain sih raff tiduran disini"ucap nara dengan nada kesal.

" kenapa emang gaboleh tidur di paha istri sendiri"timpal rafa.

" Gabolehh!" ucap nara ketus.

Rafa yang mendengar nara berbicara agak ketus pun langsung bangun dan peegi ke kamar dan membanting pintu kamar dengan keras hingga terdengar sampai lantai bawah.

"hikss hikss nara jahat hiks, nara ga sayang afaaa huaaa"tangis rafa terdengar sampai bawah.

" afaaa hauss mauu susuuu hikss"tangis rafa yang menginginkan susu.

Nara yang mendengar tangisan suaminya pun tak tega sama dengan bunda yang ikut tak tega juga.

"nara bunda jadi ga tega sama afaa dia sampe nangis kaya gituu ihh kasian apalagi afa tadi bilang mau susu bunda takut kepalanya pusing karena kelamaan nangis"ucap bunda dengan khawatir.

"iya bun nara juga ga tega, yaudah nara ke dapur dulu mau buat susu abis itu mau keatas ya bun"ucap nara.

" iya makasih ya sayang"timpal bunda.

Nara hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum pada mertuanya.

Setelah membuat susu nara pun naik keatas untuk mememui bayi besarnya.

Ceklekk

Dilihatnya suaminya yang sedang memunggunginya sembari terisak sesenggukkan.

Nara pun menghampirinya dan memeluk suaminya yang masih terisak.

"cup cup sayang udah yah kasian matanya nanti pusing juga kepalanya"ucap nara menenangkan suaminya.

" hiks afaa mau susu auss hiks" ucap rafa meminta susu.

"nihh susunya sekarang pelukk abis ituu bobo yahh" ucap nara.

Rafa hanya menganggukkan kepalanya.

Beberapa menit kemudian terdengar dengkuran halus, dan ternyata bayi besarnya telah tidur dan susunya pun sudah habis. Nara mengambil botol susu nya dan menyimpan nya di atas nakas.

Sebelum tidur ia mencium kening suaminya dengan lama.

"sleep well sayang kuu" ucap nara.

Setelah itu ia menyusul suaminya kealam mimpi.










Maaf banget kalo ada typo atau kesalahan lainnya

Dan makasih yang udah baca jangan lupa vote and komen sebanyak banyaknya

I love you

To be continued

Babay❤

Clingy HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang