Mimisan, maag, demam

364 9 0
                                    

Pukul 02.00 nara mendengar rafa meminta minta susu..

"auss hikss afaa mau susuu, uhuk uhukk"ucap rafa mengigau sambil batuk.

Nara yang melihat itu pun langsung melihat kearah suaminya dan ia terkejut dengan beberapa lembar tissue yang berserakan di lantai dengan di penuhi darah.

Nara pun turun dari kasur dan mendekat kearah suaminya. Dan membangunkannya.

" rafaa, sayang bangunn ini akuu"panggil nara.

"hikss sakitt hikss tolong"rafa mengigau.

"iya bangun dulu yaa"panggil nara.

Rafa pun terbangun dan menatap istrinya dengan wajah pucatnya.

"apa nya yang sakit bilang sama akuu"ucap nara.

"perutt afaaa hiks sakit kaya di tusuk tusuk"adu rafa.

"shutt shutt shut gapapa kok nanti aku bantu elusin biar ga sakit "ucap nara.

Ketika ia ingin mengelus perut rafa ia menyadari tissue yang ada bercak darah dan nara pun bertanya pada rafa..

"ini tissue bekas apa?kok ada darahnya"ucap nara agak panik.

Tapi rafa tak menjawabnya.

"jawabb rafa!"ucap nara yang kesal.

Rafa pun tetap diam tak menjawab istrinya.

"punya mulut gak sihh RAFA AKSA RADIKA!!"ucap nara membentak dan menyebut nama lengkap rafa.

Rafa yang mendengar istrinya membentak pun takut matanya berkaca kaca.

"ja-ngan bentak bentak hikss afaa takutt"ucap rafa dengan gugup.

Nara yang melihat itu pun merasa dirinya keterlaluan dan berighstifar

"astagfirullah"ucap nara.

"maaf aku ga bermaksud bentak kamu"maaf nara.

"i-iya gapapa tapi jangan kaya gitu lagi afaa takut"ucap rafa.

Hati nara terasa sakit mendengar keluhan suaminya.

"iya aku minta maaf yah"ucap nara.

"ini kenapa"ucap nara sambil memegang tissue itu.

"emm it-u darah dari idung afaa" ucap rafa.

"kok bisaa?!"ucap nara panik.

"coba ceritain"titah nara.

"jadi.."

Flashback
Malam pukul  23.03 rafa merasa pusing yang amat sangat pusing ia pun duduk dan memegangi kepalanya tapi, ia merasa ada cairan yang keluar dari hidungnya, ketika ia pegang cairan itu berwarna merah pekat, segera ia mengambil tissue dan mengelap darah itu. Namun, darah itu tak kunjung berhenti. Hingga tissue yang ia gunakan hampir habis barulah darah itu berhenti.

"gituu ceritanya" ucap rafa.

Nara yang mendengar itu pun hatinya terasa tersayat.

"kenapa ga bangunin aku sih"ucap nara khawatir.

"takut kalo afaa bangunin nara nanti nara marah sama afaa, jadi afaa bersihin sendiri aja"ucap rafa.

Nara pun jadi merasa bersalah karena telah memarahi dan betsikap cuek pada suaminya.

"yaudah pindah yuk ke kasur bobonya di kasur aja"ajak nara.

"gausah afaa disini aja kan nara marah sama afaa.jadi, afaa bobo disini aja gapapa kok nara kalo mau bobo di kasur aja jangan disini nanti badannya sakit, gapapa afaa aja yang bobo disini yahh"ucap rafa berhasil membuat nara merasa bersalah.

"ngga aku udah ga marah kok jadi sekarang afaa bobo di kasur yah"pinta nara.

"emang boleh?"tanya rafa.

"boleh gapapa, ayokk"ajak nara

Rafa pun tidur di kasur dengan nara.

"afaa mauu susu ga? Kan afa belum minum susu"tawar nara.

"mau tapi nanti aja afa bikinnya soalnya kepala afaa masih pusing"ucap rafa.

"aku bikinin tunggu yaa"timpal nara.

Nara pun turun untuk membuat susu rafa. Setelah susunya jadi ia pun bergegas naik ke kamarnya.

Ceklek

"nih susunya sekarang afa bobo yah, sini peluk"ucap nara.

Rafa pun langsung masuk ke pelukan istrinya dan tertidur lelap sembari menyedot dot.

"maaf sayang maaf"ucap nara dengan air mata yang menetes.






Segini dulu ya makasih yang udah baca cerita ini
Jangan lupa vote and komen supaya aku semngat buta updatenya

To be continued
Babay
I love you❤

Clingy HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang